44
Eksistensi adanya perjanjian penjaminan tergantung pada perjanjian pokok. Perjanjian pokok biasanya berupa perjanjian kredit. Perjanjian penjaminan tidak
mungkin ada tanpa perjanjian kredit. Apabila perjanjian pokoknya berakhir, maka perjanjian penjaminan akan berakhir pula. Dengan kata lain bahwa perjanjian
penjaminan ini merupakan perjanjian accessoir. Menurut M. Bahsan
58
, perjanjian accessoir adalah perjanjian yang dibuat berdasarkan atau berkaitan dengan perjanjian pokok. Perjanjian accessoir timbul
terjadi karena adanya perjanjian pokok yang mendasarinya. Salah satu contoh perjanjian accessoir adalah berupa perjanjian pengikatan objek jaminan kredit yagn
dibuat bank bersama debitur atau pemilik objek jaminan. Dasar hukum jaminan dalam pemberian kredit adalah Pasal 8 ayat 1 UU
Perbankan yang menyatakan bahwa : “Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah,
Bank Umum wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atas itikad dan kemampuan serta kesanggupan Nasabah Debitur
untuk melunasi utangnya atau mengembalikan pembiayaan dimaksud sesuai dengan yang diperjanjikan.”
1. Jenis Agunan Kredit
Agunan adalah objek yang dibiayai, berupa barang-barang bergerak maupun tidak bergerak yang dibiayai dengan kredit. Fungsi agunan berupa objek yang
dibiayai tersebut
tidak hanya
sebagai bukti
penggunaan kredit,
58
M. Bahsan, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2010, hal. 133.
Universitas Sumatera Utara
45
keseriusankesungguhan debiturcalon debitur, tetapi juga sebagai factor pengurang risiko kredit di kemudian hari jika fasilitas kredit yang diberikan tersebut mengalami
macetunpaid. Untuk meminimalkan risiko, bank mengutamakan untuk memperoleh fixed asset sebagai agunan.
Adapun jenis agunan yang diterima Bank Mandiri antara lain : a. Benda bergerak
1. Agunan tunai berupa : a. Deposito berjangka bank mandiri.
b. Tabungan bank mandiri akan diatur dalam ketentuan produk. c. Giro bank mandiri akan diatur dalam ketentuan produk.
d. Sertifikat Bank Indonesia SBI. e. Surat Utang Negara SUN.
f. Jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. g. Standby LC dan garansi dari prime bank yang diterbitkan sesuai dengan
uniform customs and practice for documentary credit UCP atau international standby practices ISP yang berlaku.
Agunan tunai sebagaimana butir 1 a, b, c, d, dan e , wajib memenuhi persyaratan :
1.Agunan diblokir dan dilengkapi dengan surat kuasa pencairan dari pemilik agunan untuk keuntungan bank penerima agunan, termasuk pencairan
sebagian untuk membayar tunggakan angsuran pokok atau bunga. 2.Bersifat tanpa syarat
unconditional dan tidak dapat dibatalkan
irrevocable. 3.Jangka waktu pemblokiran paling kurang sama dengan jangka waktu
penyediaan dana. 4.Memiliki pengikatan hukum yang kuat legally enforceable sebagai
agunan, bebas dari segala bentuk perikatan lain, bebas dari sengketa, tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain termasuk tujuan penjaminan yang
jelas, dan
5.Untuk agunan tunai berupa deposito atau tabungan, disimpan pada Bank. Dalam hal SUN diterima sebagai agunan agar memperhatikan risiko pasar
market risk. Agunan tunai menjadi pengurang atas kebutuhan agunan fixed asset yang
disyaratkan kepada debitur. 2. Piutang dagang atau hak tagih dan hak atas pendapata yang akan diterima.
Universitas Sumatera Utara
46
3. Persediaan barang stock. 4. Mesin-mesin pabrik yang tidak ditanam dan inventaris kantor.
5. Hak sewa atas toko termasuk ruko rumah took. 6. Kendaraan bermotor.
7. Kapal laut dengan bobot kurang dari 20 m
3
. 8. Saham yang terdaftar di Bursa Efek atau saham yang tidak terdaftar di bursa
efek dalam rangka ekspansi atau akuisisi sesuai Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.2668KEPDIR1993 tanggal 7 September 1993 tentang
Saham Sebagai Agunan Tambahan Kredit, berikut perubahannya.
9. Emas sementara ini pelaksanaannya ditangguhkan. 10.Resi Gudang sementara ini pelaksanaannya ditangguhkan.
b. Benda tak bergerak 1. Tanah hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai, serta jenis-
jenis hak atas tanah lainnya yang dapat diikat hak tanggungan atau diikat secara fiducia serta bangunan yang didirikan di atas tanah tersebut.
2. Bangunan yang diikat secara fidusia, karena tidak dapat diikat hak tanggungan.
3. Mesin-mesin yang ditanam. 4. Kapal dengan ukuran paling sedikit 20 m
3
atau yang dinilai sama dengan itu, dan telah terdaftartercatat dalam buku daftar kapal Indonesia.
5. Pesawat terbangudara. 6. Hak milik atas satuan rumah susun.
c. Guarantee 1. Personal guarantee.
2. Corporate guarantee. Dasar-dasar penilaian agunan secara umum mengacu pada ketentuan
tersendiri mengenai penilaian agunan yang dikeluarkan oleh Credit Operations Unit dan perubahan-perubahannya yang berlaku. Credit Operations Unit harus berhati-hati
dalam menilai harga barang-barang tersebut karena harga yang dicantumkan oleh debitur tidak selalu menunjukkan harga yang sesungguhnya harga pasar pada saat
itu.
Universitas Sumatera Utara
47
2. Prosedur Penilaian dan Penilaian Kembali Agunan