Dasar-Dasar Kebijakan Pemberian Kredit di Bank Mandiri

50 sesuai kesepakatan antara para pihak yang bersangkutan. Dapat juga dikatakan bahwa kredit ini diberikan untuk membiayai modal kerja, dan modal kerja adalah jenis pembiayaan yang diperlukan oleh perusahaan untuk operasi perusahaan sehari-hari. c. Kredit Konsumsi, yaitu kredit jangka pendek atau panjang yang diberikan kepada debitor untuk membiayai barang-barang kebutuhan atau konsumsi dalam skala kebutuhan rumah tangga yang pelunasannya dari penghasilan bulanan nasabah debitor yang bersangkutan. Dengan perkataan lain, kredit konsumsi merupakan kredit perorangan untuk tujuan nonbisnis, termasuk kredit pemilikan rumah. Kredit konsumsi biasanya digunakan untuk membiayai pembelian mobil atau barang konsumsi barang tahan lama lainnya. Dalam perkreditan yang diberikan khusus untuk kredit usaha bagi kalangan perseroan terbatas, kredit yang dikucurkan oleh Bank Mandiri adalah kredit investasi dan juga kredit modal kerja yang memiliki jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini unit kerja pengelolanya adalah Corporate Banking Group. Standar prosedur kredit untuk segmen corporate diatur secara khusus, dipisahkan dengan segmen commercial, small, micro dan consumer, mengingat segmen corporate mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki segmen lainnya. Disamping memiliki karakteristik khusus, pengelolaan kredit segmen corporate juga dipengaruhi oleh kondisi makro faktor ekonomi, regulasi eksternal dan pesaingan serta faktor internal, seperti : strategi bisnis, sistem, kompensasi pengelola, kedisiplinan dan faktor internal lainnya.

1. Dasar-Dasar Kebijakan Pemberian Kredit di Bank Mandiri

Prosedur kredit mencakup tentang ketentuan, syarat-syarat atau petunjuk tindakan-tindakan yang harus dilakukan sejak diajukan permohonan nasabah sampai dengan lunasnya suatu kredit yang diberikan oleh bank. Penyajian konteksnya dalam Universitas Sumatera Utara 51 bentuk urutan langkah-langkah yang lazim dalam prosedur perkreditan yang harus ditangani oleh Bank yaitu : 61 1. Permohonan Kredit Pengertian permohonan fasilitas kredit mencakup : a. Permohonan baru untuk mendapatkan suatu jenis fasilitas kredit. b. Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan. c. Permohonan perpanjanganpembaruan masa laku kredit yang telah berakhir jangka waktunya. d. Permohonan-permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit yang sedang berjalan, antara lain penukaran jaminan, perubahanpengunduran jadwal angsuran dan lain sebagainya. 2. Penyidikan dan Analisa Kredit; 3. Keputusan Atas Permohonan Kredit; 4. Pencairan Fasilitas Kredit; 5. Pelunasan Fasilitas Kredit. Didalam permohonan pengajuan kredit corporate bagi debitur perseroan terbatas di Bank Mandiri, adapun langkah-langkah umum proses kredit tersebut meliputi : 1. Penentuan target market. 2. Permohonan kredit secara tertulis. 3. Pengumpulan data dan informasi calon debitur dan analisa awal. 4. Investigasi kredit dan penguruspemilik melalui bank checking, trade checking, serta verifikasi dan penilaian agunan. 5. Risk Assesment melalui analisa kredit. 6. Persetujuan kredit secara four eye, dalam komite kredit atau antara Business Unit dengan Scoring System. 7. Pemeberitahuan keputusan kredit kepada debitur. 8. Penandatanganan perjanjian kredit, pengikatan agunan dan penutupan asuransi agunan. 9. Dokumentasi dan administrasi kredit. 10. Pencairan kredit. 61 Thomas Suyatno, et.al., Dasar-Dasar Perkreditan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003, hal 69. Universitas Sumatera Utara 52 11. Monitoring kredit. 12. Pelaporan kredit. 13. Updating datainformasi kedalam sistem. Pelaksanaan proses kredit tersebut diatas dilakukan secara fleksibel, namun setiap langkah tersebut harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab dan dapat dikontrol dengan baik. Target market merupakan identifikasi awal terhadap bidang usahacalon debitur yang potensial sekaligus merupakan arah dan prioritas usaha yang akan dibiayai oleh Business Unit. Didalam penentuan atau penetapan target market ini, Business Unit perlu mempertimbangkan dan melakukan pengkajian terhadap hal-hal sebagai berikut : a. Memilih sektor industri yang potensial; Didalam memilih sector industri yang potensial ini, aspek-aspek yang harus diperhatikan antara lain : 1. Pengalaman, pengetahuan dan personil yang ada dapat mendukung analisa risiko, mengelola dan monitoring atas sektor industri yang dipilih; 2. Sektor industri mempunyai prospek yang baik; 3. Potensi wilayah setempat memungkinkan berkembangnya sektor industri tersebut; 4. Produknya mempunyai nilai tambah yang tinggi dan pasar yang jelas; 5. Pemerintah mendukung pengembangan industri tersebut; 6. Konsentrasi dalam portfolio berdasarkan sektor industri masih dapat ditingkatkan; 7. Past Performance sektor industri tersebut di Bank Mandiri cukup baik NPL rendah. b. Membatasi sektor industri yang memerlukan perhatian khusus; c. Membatasi dan mengurangi konsentrasi yang terlalu besar pada satu jenis sektor industri tertentu; d. Menghindari political risk business; Universitas Sumatera Utara 53 e. Menghindari kredit untuk proyek atau usaha yang secara nyata membahayakan lingkungan. Selain kebijakan tentang target market tersebut, yang juga harus diperhatikan oleh Bank Mandiri adalah mengenai data dan informasi debitur. Data dan informasi ini adalah semua data dan informasi nasabah yang diperlukan untuk bahan analisa sehubungan dengan permohonan kredit yang diajukan oleh nasabah, baik itu legalitas perseroannya maupun data dan informasi mengenai keuanganya. Data dan informasi yang dibutuhkan, disesuaikan dengan kebutuhan analisa, antara lain meliputi : 1. Surat permohonan kredit dari nasabahsurat mandat dari nasabah kepada arranger kredit sindikasi; 2. Akta Pendirian berikut perubahannya dan data berupa dokumen pengesahan PT sebagai badan hukum sesuai dengan ketentuan UUPT yang berlaku; 3. Ijin Usaha dan Tanda Daftar Perusahaan TDP dari instansi yang berwenang; 4. Ijin Usaha Industri IUI dan Tanda Daftar Industri TDI dari instansi yang berwenang; 5. Ijin Undang-Undang Gangguan sesuai ketentuan Pemda setempat HOHinder Ordonantie untuk industri yang diwajibkan dan AMDAL untuk proyek-proyek yang diwajibkan. 6. Izin Usaha yang bersifat khusus, antara lain : Izin BKPM, SPK, Sales Contract, HPH, IPK, Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan, Profit Sharing Contract, Technical Assistance Contract. 7. Data dan informasi keuangan, yang meliputi : a. Neraca dan perhitungan labarugi beserta penjelasannya 3 tiga periode terakhir termasuk tahun berjalan atau neraca pembukaan bagi perusahaan yang baru berdiri; b. Realisasi aktivitas usaha minimal 6 enam bulan terakhir pembelian, produksi, dan penjualan dalam kuantum dan nilai untuk debitur existing. c. Aktivitas rekening minimal 6 enam bulan terakhir di Bank Mandiri debitur existing atau di bank lain debitur baru; d. Rencana biaya dan pendapatan proyek LR minimal selama jangka waktu kredit yang diminta; Universitas Sumatera Utara 54 e. Cash Budget cash flow projection untuk periode selama jangka waktu kredit yang diminta disertai rencana penarikan dan pelunasan kredit. 8. Copy KTP dan NPWP disesuaikan dengan aslinya pengurus dan pemegang saham. 9. Curriculum vitae dari para pengurus. 10. Susunan pengurus dan pemegang saham berikut keterangan mengenai hubungan dan atau jabatan masing-masing anggota pengurus dengan perusahaan lain jika ada. 11. Hasil penilaian PROPER Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup; untuk perusahaan tertentu 12. Daftar jaminan. 13. Hasil IDI Bank Indonesia terbaru minimal 2 bulan sebelum tanggal nota analisa 14. Data-data yang diperoleh dari sumber lainnya seperti supplier, pelanggan, distributor, asosiasi terkait, dan pihak lain yang dipandang perlu oleh bank. 15. Laporan Hasil inspeksi On The Spot OTS ke perusahaan nasabah.

2. Pelaksanaan Penandatanganan