Metode Pengumpulan Data Analisis Korelasi Ganda R Analisis Koefisien Determinasi R ANOVA Uji F Uji Koefisien Regresi Secara Parsial Uji t

dan cross section techniques. Times series techniques dalam penelitian ini adalah data yang berurut selama 3 tahun yang dimulai tahun 2009 sampai 2011. Sedangkan cross section techniques yaitu membandingkan analisa 14 keuangan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain yang sejenis pada saat bersamaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka atau data yang dapat dihitung serta dapat dianalisis secara sistematis. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data angka-angka yang terdapat dalam laporan neraca dan laba rugi serta harga saham pada perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009– 2011 Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh tidak secara langsung dari perusahaan yang bersangkutan, melainkan data sudah tersedia oleh pihak lain. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui internet www.idx.co.id , yaitu berupa laporan tahunan perusahaan.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara pendekatan terhadap sumber data sehingga data yang terkumpul benar-benar dapat menggambarkan atau mewakili populasinya. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara mendownload data perusahaan melalui website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id . Universitas Sumatera Utara Menurut jenis metode penarikan sampel dalam penelitian ini, maka metode yang digunakan adalah metode non-probability sampling yaitu setiap elemen populasi yang akan ditarik menjadi anggota sampel tidak berdasarkan pada probabilitas yang melekat pada setiap elemen tetapi berdasarkan karakteristik khusus masing-masing elemen. Model dari metode sampling non- probality dalam penelitian ini adalah purposive sampling seperti yang sudah dijelaskan pada bagian populasi dan sampel.

3.8 Teknik Analisis Data

Untuk menjelaskan pengaruh Rasio profitabilitas perusahaan dan meode EVA terhadap harga saham, maka model analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda yang diuji dengan dengan persamaan kudrat terkecil biasa Ordinary Least Square. Dalam penelitian ini akan diuji: 1 pengaruh secara serentak dengan menggunakan uji F over all test 2 pengaruh secara parsial dengan menggunakan uji t individual test. Kemudian untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi varibel dependen, peneliti menggunakan koefisien determinasi R 2 . Semua hasil perhitungan akan didasarkan pada hasil perhitungan komputer dengan bantuan program SPSS. Adapun model matematis dari penelitian ini adalah: Y= βo + β1X1 ++ β2X2 + β3X3 + β4X4 + e Dimana: Y = harga saham variable terikat β 0 = Konstanta Universitas Sumatera Utara X1 = Return on Total Assets ROA sebagai variabel bebas X2 = Return on Equity ROE sebagai variabel bebas X3 = Earning Per Share EPS sebagai variabel bebas X4 = Economic Value Added EVA sebagai variabel bebas e = error ter

3.8.1 Uji Asumsi Klasik

Dalam mengestimasi menggunakan model regresi kuadran terkecil biasa Ordinary Least SquareOLS, agar memenuhi criteria BLUE Best Linear Unbiased Estimated, ada beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi dalam penelitian ini, yaitu tidak adanya multikolinearitas, tidak adanya autokorelasi, tidak adanya heterokedastisitas, kenormalan data. a. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dengan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Dasar dalam pengambilan keputusan ini adalah jika 2-tailed 0,05, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya. b. Uji multikolinearitas Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Salah satu untuk mengetahui adatidaknya multikolinearitas ini adalah dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance. Apabila nilai VIF kurang dari sepuluh dan nilai Tolerance T lebih dari 0,1 dan kurang atau sama dengan 1, berarti tidak terjadi multikolinearitas. Sebaliknya jika diketahui nilai VIF lebih dari sepuluh dan nilai Tolerance T kurang dari 0,1 dan lebih dari 1, berarti terjadi multikolinearitas. c. Uji autokorelasi Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terjadi problem Autokorelasi yang menyebabkan model yang digunakan tidak layak dipakai. Untuk mendeteksi adanya Autokorelasi digunakan nilai Durbin Watson, adapun kriteria pengujiannya adalah Setiaji,2004; a. Jika nilai D-W dibawah 0 sampai 1,5 berarti ada Autokorelasi positif; b. Jika nilai D-W diantara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada Autokorelasi; c. Jika nilai D-W diatas 2,5 sampai 4 berarti ada Autokorelasi negatif. d. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas merupakan pengujian apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika residual satu pengamatan ke Universitas Sumatera Utara pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Kebalikannya jika residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Untuk menguji adanya heterokedastisitas digunakan uji Glejser. Dasar pengambilan keputusan dalam uji ini adalah jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

3.8.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan cara uji signifikansi pengaruh nyata variabel bebas Xi terhadap variabel terikat Y baik secara bersama-sama serentak maupun secara parsial individual akan dilakukan dengan uji statistik F F-test dan uji statistik t t-test.

a. Analisis Korelasi Ganda R

Analisis Koefisien Ganda digunakan untuk mengetahui seberapa kuatkah pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Adapun menurut Sugiyono 2007 pedoman untuk memberikan interpretasi Koefisien Korelasi Ganda sebagai berikut: Interval Koefisien Tingkat Pengaruh 0,000 – 0,199 Sangat Lemah 0,200 – 0,399 Lemah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 – 0,799 Kuat 0,800 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono, 2007 Universitas Sumatera Utara

b. Analisis Koefisien Determinasi R

2 Analisis Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya persentase pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

c. ANOVA Uji F

ANOVA digunakan untuk mengetahui signifikansi antara variabel bebas dengan variabel terikat. Jika signifikan nilai signifikansi di bawah 0,05 berarti variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Jika tidak signifikan nilai signifikansi di atas 0,05 berarti variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

d. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial Uji t

Uji Koefisien Regresi Secara Parsial digunakan untuk mengetahui arah dan pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Untuk mengetahui apakah variabel bebas secara terpisah berpengaruh secara signfikan atau tidak terhadap variabel terikat, dapat diketahui dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansi di bawah 0,05 berarti variabel bebas secara terpisah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikansi di atas 0,05 Universitas Sumatera Utara berarti variabel bebas secara terpisah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Arah pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat dari nilai t hitung nya sebagai berikut: • Jika t hitung bernilai positif artinya variabel bebas memiliki pengaruh yang searah dengan variabel terikat, dengan kata lain apabila variabel bebas naik maka variabel terikat akan mengalami kenaikan. • jika t hitung bernilai negatif artinya variabel bebas memiliki pengaruh yang berlawanan arah dengan variabel terikat, artinya jika variabel bebas naik maka variabel terikat tidak akan mengalami kenaikan. • Jika t hitung t tabel artinya variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. • Jika t hitung t tabel artinya variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Statistik Deskriptif

Sebelum melakukan pengolahan data dengan peralatan statistik SPSS, data ROA, ROE, EPS, EVA, dan harga saham perusahaan jasa terlebih dahulu di-log dengan menggunakan program excel untuk menghindari munculnya nilai exponensial pada output data. Statistik deskriptif bertujuan untuk menjelaskan distribusi atau sebaran data dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Dapat disimpulkan deskriptif statistic dari data yang digunakan sebagai bahan penelitian ini adalah telihat pada table 4.1 dibawah ini: B e r d a s a Berdasarkan statistik deskriptif pada table 4.1 ditemukan bahwa jumlah data yang dimasukkan sebanyak 42 dengan nilai ROA, ROE, EPS, Table 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic ROA 42 0.00 0.36 0.0721 0.01219 0.07901 ROE 42 0.00 1.01 0.1834 0.03718 0.24094 EPS 42 0.01 505.00 78.4469 20.89286 135.40122 EVA 42 -124+E06 896+E06 102.01+E06 31.269+E06 202.644+E06 SAHAM 42 1.14 950.00 283.5955 48.65190 315.30035 Valid N listwise 42 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) danLikuiditas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Pertambangan yang Terdaftar di BEI

2 112 89

Pengaruh Profitability Ratio dan Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007 – 2012

2 97 96

Pengaruh Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 67 80

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 70 117

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

2 74 84

Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added, dan Rasio Profitabilitas Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan yang Terdaftar Di BEI.

0 41 97

Hubungan Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas Dengan Harga Saham Perusahaan Manakan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2 46 73

Pengaruh Economic Value Added Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 49 88

Analisa Hubungan Rasio Profitabilitas Dengan Economic Value Added Dalam Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEI

1 26 99