10. Evaluasi dilakukan setelah satu minggu hari ke-21 untuk melihat
frekuensi BAB, nyeri perut dan konsistensi. 3.9 . Alur Penelitian
Gambar 3.1 Alur Penelitian
3.10. Identifikasi Variabel Variabel bebas
Skala
Jenis Obat Nominal
Variabel tergantung Skala
Frekuensi Numerik
Nyeri Perut Nominal
Konsistensi Nominal
Selenium 40 µg usia 11-14 thn Selenium 50 µg usia 15-17 thn
1 x 1 kapsul Plasebo 1 x 1 kapsul
Keparahan konstipasi fungsional 1. Frekuensi BAB
2. Nyeri Perut 3. Konsistensi tinja
Populasi terjangkau yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi
Data awal frekuensi, konsistensi, nyeri perut Randomisasi sederhana
Universitas Sumatera Utara
3.11. Definisi Operasional
1. Konstipasi adalah kesulitan defekasi dengan tinja keras dan rasa sakit dengan frekuensi defekasi
≤ 2 kali dalam 1 minggu. 2. Konstipasi fungsional adalah konstipasi yang didiagnosis berdasarkan
Kriteria ROME III memenuhi 2 dari kriteria berikut selama 1 bulan yaitu :
a. Buang air besar 2 kali atau kurang setiap minggu b. Sekurang-kurangnya 1 kali setiap minggu mengalami
inkontinensia c. RIwayat menahan buang air besar yang berlebihan
d. Riwayat nyeri saat buang air besar dan feses yang keras e. Teraba massa feses yang banyak di dalam rectum
f. Riwayat feses dalam diameter yang besar sehingga dapat menyumbat lubang kloset.
3. Kelainan organik yang dimaksud adalah : kelainan sekunder karena lesi anal fissura ani, stenosis anal, anus letak anterior, kelainan
neurologis lesi medula spinalis, palsi serebral, penyakit Hirschsprung, kelainan endokrin metabolik hipotiroid, asidosis
tubulus renal, diabetes insipidus, hiperkalsemia 4. Frekuensi defekasi dicatat sesuai dengan jumlah hari yang dialami
setiap setiap kali defekasi harikali.
Universitas Sumatera Utara
5. Nyeri perut adalah sakit perut yang dialami pasien dengan konstipasi dinilai dengan Pain Rating Scale,
6. yaitu : skala 0 tidak nyeri, skala 1-2
nyeri ringan , skala 3-4 nyeri mengganggu, skala 5-6 nyeri sedang
7. Siswa yang dimaksud pada penelitian ini anak usia adalah 11-17 tahun
Konsistensi tinja dicatat sesuai dengan bentuk tinja yang dialami berdasarkan Bristol Stool Scale yaitu; Keras tipe 1-2, Normal tipe 3-
6, dan Cair tipe 7
8. Selenium yang digunakan adalah dalam bentuk bubuk kering yang berasal dari Gross Nutrition Corporation GNC, di import oleh : PT.
Guna Nutrindo Sehat, Jakarta 10350 dengan nomor POM SI: 014 500 451
9. Plasebo adalah kapsul yang berisi maltodekstrin yaitu sediaan yang dibuat dengan bentuk, yang mirip dengan selenium.
3.12. Rencana Pengolahan dan Analisa Data