Identifikasi Variabel Variabel bebas Definisi Operasional

10. Evaluasi dilakukan setelah satu minggu hari ke-21 untuk melihat frekuensi BAB, nyeri perut dan konsistensi. 3.9 . Alur Penelitian Gambar 3.1 Alur Penelitian

3.10. Identifikasi Variabel Variabel bebas

Skala Jenis Obat Nominal Variabel tergantung Skala Frekuensi Numerik Nyeri Perut Nominal Konsistensi Nominal Selenium 40 µg usia 11-14 thn Selenium 50 µg usia 15-17 thn 1 x 1 kapsul Plasebo 1 x 1 kapsul Keparahan konstipasi fungsional 1. Frekuensi BAB 2. Nyeri Perut 3. Konsistensi tinja Populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi Data awal frekuensi, konsistensi, nyeri perut Randomisasi sederhana Universitas Sumatera Utara

3.11. Definisi Operasional

1. Konstipasi adalah kesulitan defekasi dengan tinja keras dan rasa sakit dengan frekuensi defekasi ≤ 2 kali dalam 1 minggu. 2. Konstipasi fungsional adalah konstipasi yang didiagnosis berdasarkan Kriteria ROME III memenuhi 2 dari kriteria berikut selama 1 bulan yaitu : a. Buang air besar 2 kali atau kurang setiap minggu b. Sekurang-kurangnya 1 kali setiap minggu mengalami inkontinensia c. RIwayat menahan buang air besar yang berlebihan d. Riwayat nyeri saat buang air besar dan feses yang keras e. Teraba massa feses yang banyak di dalam rectum f. Riwayat feses dalam diameter yang besar sehingga dapat menyumbat lubang kloset. 3. Kelainan organik yang dimaksud adalah : kelainan sekunder karena lesi anal fissura ani, stenosis anal, anus letak anterior, kelainan neurologis lesi medula spinalis, palsi serebral, penyakit Hirschsprung, kelainan endokrin metabolik hipotiroid, asidosis tubulus renal, diabetes insipidus, hiperkalsemia 4. Frekuensi defekasi dicatat sesuai dengan jumlah hari yang dialami setiap setiap kali defekasi harikali. Universitas Sumatera Utara 5. Nyeri perut adalah sakit perut yang dialami pasien dengan konstipasi dinilai dengan Pain Rating Scale, 6. yaitu : skala 0 tidak nyeri, skala 1-2 nyeri ringan , skala 3-4 nyeri mengganggu, skala 5-6 nyeri sedang 7. Siswa yang dimaksud pada penelitian ini anak usia adalah 11-17 tahun Konsistensi tinja dicatat sesuai dengan bentuk tinja yang dialami berdasarkan Bristol Stool Scale yaitu; Keras tipe 1-2, Normal tipe 3- 6, dan Cair tipe 7 8. Selenium yang digunakan adalah dalam bentuk bubuk kering yang berasal dari Gross Nutrition Corporation GNC, di import oleh : PT. Guna Nutrindo Sehat, Jakarta 10350 dengan nomor POM SI: 014 500 451 9. Plasebo adalah kapsul yang berisi maltodekstrin yaitu sediaan yang dibuat dengan bentuk, yang mirip dengan selenium.

3.12. Rencana Pengolahan dan Analisa Data