5. Nyeri perut adalah sakit perut yang dialami pasien dengan konstipasi dinilai dengan Pain Rating Scale,
6. yaitu : skala 0 tidak nyeri, skala 1-2
nyeri ringan , skala 3-4 nyeri mengganggu, skala 5-6 nyeri sedang
7. Siswa yang dimaksud pada penelitian ini anak usia adalah 11-17 tahun
Konsistensi tinja dicatat sesuai dengan bentuk tinja yang dialami berdasarkan Bristol Stool Scale yaitu; Keras tipe 1-2, Normal tipe 3-
6, dan Cair tipe 7
8. Selenium yang digunakan adalah dalam bentuk bubuk kering yang berasal dari Gross Nutrition Corporation GNC, di import oleh : PT.
Guna Nutrindo Sehat, Jakarta 10350 dengan nomor POM SI: 014 500 451
9. Plasebo adalah kapsul yang berisi maltodekstrin yaitu sediaan yang dibuat dengan bentuk, yang mirip dengan selenium.
3.12. Rencana Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 18.0 dengan tingkat kemaknaan P 0,05. Untuk menilai perbedaan antara efek pemberian
selenium dibandingkan plasebo terhadap frekuensi dilakukan dengan uji Mann whitney, sedangkan konsistensi tinja dan nyeri perut yang berskala
nominal digunakan uji Kai-kuadrat.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Data Demografik dan Karakteristik Sampel
Penelitian dilaksanakan di Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar di Madrasah Tsanawiyah MTs dan Madrasah Aliyah MA, Kelurahan Teladan Timur,
Kecamatan Medan Kota, Kotamadya Medan, Sumatera Utara. Sebanyak 530 pelajar diperiksa, dan dijumpai penderita konstipasi fungsional sebesar 124
orang, 4 diantaranya menolak ikut dalam penelitian dan sisanya sebanyak 120 orang diikutkan dalam penelitian. Dilakukan randomisasi sederhana
dibagi menjadi dua kelompok yaitu masing-masing terdiri dari 61 orang penderita mendapatkan selenium dan 59 orang mendapatkan placebo.
Kemudian selama penelitian sebanyak 6 orang tidak ingin melanjutkan penelitian dikarenakan 4 orang sakit dan 2 orang pulang kerumah orang
tuanya, sehingga masing-masing jumlah kelompok menjadi 57 orang mendapat selenium dan 57 orang mendapat placebo. Gambar 4.1
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 CONSORT Diagram 530 anak
4 orang tidak mendapatkan persetujuan
61 orang mendapatkan Selenium
59 orang mendapatkan Plasebo
124 anak dengan konstipasi fungsional
120 orang ikut dalam penelitian
Frekuensi, konsistensi dan nyeri perut 4 orang mengundurkan diri
- 2 sakit
- 2 orang tidak datang
2 orang mengundurkan diri -
Tidak datang
57 orang mendapatkan Selenium
57 orang mendapatkan Plasebo
Randomisasi
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Karakteristik dasar subjek penelitian
Karakteristik Responden Selenium
n = 57 Plasebo
n = 57
Jenis Kelamin, n Laki-laki
28 49.1 19 33.3
Perempuan 29 50.9
38 66.7 Umur, mean SD, tahun
13.53 1.4 13.56 1.45
Berat Badan, mean SD, kg 46.49 8.15
44.6 7.17 Tinggi Badan, mean SD, cm
153.26 6.55 152.33 6.23
Status Gizi Kurang Gizi
1 1.8 2 3.3
Gizi Normal 42 73.7
45 78.9 Gizi Lebih
10 17.5 8 14
Obesitas 4 7
2 3.5
Dari tabel 4.1 didapati siswa yang ikut dalam penelitian ini berjumlah 114 orang dimana rerata usia siswa yang menderita konstipasi fungsional
13,5 tahun pada kedua kelompok. Jumlah laki-lai pada kelompok selenium 28 orang dan pada kelompok plasebo 19 orang, sedangkan jumlah perempuan
pada kelompok selenium 29 orang dan placebo 38 orang. Berat badan rata- rata 46,4 kg pada kelompok selenium dan 44,6 kg pada kelompok placebo.
Tinggi badan rata-rata 153,2 cm pada kelompok selenium dan 152,3 cm pada kelompok placebo. Status gizi normal berturut-turut dijumpai pada kelompok
Universitas Sumatera Utara
selenium dan placebo sebanyak 42 orang dan 45 orang, gizi lebih 10 orang dan 8 orang, dan obesitas dijumpai 4 orang dan 2 orang.
4.2. Data Frekuensi BAB