Data Frekuensi BAB TINJAUAN PUSTAKA

selenium dan placebo sebanyak 42 orang dan 45 orang, gizi lebih 10 orang dan 8 orang, dan obesitas dijumpai 4 orang dan 2 orang.

4.2. Data Frekuensi BAB

Tabel 4.2.1. Rerata Frekuensi BAB Sebelum dan Sesudah Terapi pada Kelompok Selenium dan Kelompok Plasebo Selenium n=57 Plasebo n=57 p Frekuensi BAB sebelum terapi, rerata SB, harikali 4.3 1.239 4.05 1.007 0.345 Frekuensi BAB setelah terapi hari ke 7, rerata SB, harikali 3 0.779 3.11 0.994 0.609 Frekuensi BAB setelah terapi hari ke 14, rerata SB, harikali 1.54 0.758 2.46 0.847 0.0001 Frekuensi BAB setelah terapi hari ke 21, rerata SB, harikali 1.6 0.593 2.18 0.630 0.0001 Dengan menggunakan uji mann whitney diperoleh bahwa ditemukan perbedaan yang signifikan rerata frekuensi BAB antara kelompok yang memperoleh selenium dengan kelompok yang memperoleh plasebo saat pengamatan hari ke 14 dan ke 21 setelah terapi p 0.05, p = 0.0001, namun tidak ditemukan perbedaan rerata frekuensi BAB saat sebelum terapi dan setelah terapi hari ke 7. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2.2 Rerata Frekuensi BAB Sebelum dan Sesudah Pengobatan pada Kelompok yang Memperoleh Selenium Selenium n = 57 p Frekuensi BAB sebelum terapi, rerata SB, harikali 4.3 1.239 0.0001 Frekuensi BAB setelah terapi hari ke 7, rerata SB, harikali 3 0.779 Frekuensi BAB setelah terapi hari ke 14, rerata SB, harikali 1.54 0.758 Frekuensi BAB setelah terapi hari ke 21, rerata SB, harikali 1.6 0.593 Dari tabel 4.2.2 dengan menggunakan uji Kruskal Wallis, diperoleh bahwa ditemukan perbedaan yang signifikan rerata frekuensi BAB sebelum dan sesudah pengobatan menggunakan selenium p = 0.0001. Rerata frekuensi BAB menunjukkan angka yang menurun, dari 4.3 1.239 hari per kali defekasi sebelum pemberian selenium hingga menjadi 1.6 0.593 hari per kali defekasi pada hari ke 21 setelah pengobatan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2.3 Rerata Frekuensi BAB Sebelum dan Sesudah Pengobatan pada Kelompok yang Memperoleh Plasebo Selenium n = 57 p Frekuensi BAB sebelum terapi, rerata SB, harikali 4.05 1.007 0.002 Frekuensi BAB setelah terapi hari ke 7, rerata SB, harikali 3.11 0.994 Frekuensi BAB setelah terapi hari ke 14, rerata SB, harikali 2.46 0.847 Frekuensi BAB setelah terapi hari ke 21, rerata SB, harikali 2.18 0.630 Dari tabel 4.2.3 dengan menggunakan uji Kruskal Wallis, juga diperoleh bahwa ditemukan perbedaan yang signifikan rerata frekuensi BAB sebelum dan sesudah pemberian plasebo p = 0.002 Universitas Sumatera Utara

4.3. Data Konsistensi Tinja