Penafsiran atau Interpretasi Teknik Analisa Data

Adapun daftar wawancara adalah sebagai berikut : 1. Apakah arti Jamkesmas bagi BapakIbu? 2. Bagaimana antusiasme masyarakat dalam menggunakan program ini untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit ini? 3. Bagaimana alur pelayanan Jamkesmas yang diterapkan di rumah sakit ini? 4. Apakah pernah ada masalah dengan pelayanan yang diberikan rumah sakit pada pasien Jamkesmas? IV.2 Penyajian Data tentang Implementasi Program Jamkesmas pada Rumah Sakit Grand Medistra Kecamatan Lubuk Pakam Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang penulis gunakan yakni dengan teknik wawancara mendalam, maka berikut ini penulis sajikan pengumpulan data tentang implementasi program Jamkesmas pada Rumah Sakit Grand Medistra Kecamatan Lubuk Pakam. Hasil pengumpulan data tersebut akan penulis sajikan dalam bentuk deskriptif dari setiap informan diintrepetasikan menurut analisa penulis serta berdasarkan keterangan yang diberikan informan.

IV.2.1 Penafsiran atau Interpretasi

Sebuah program yang di implementasikan di lapangan selalu memiliki pandangan tersendiri mulai dari aktor pelaksana sampai pengguna jasa. Dalam program Jamkesmas ini ada berbagai penafsiran. Menurut humas RS. Grand Medistra Jamkesmas adalah program pemerintah pusat untuk membantu masyarakat tidak mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dimana rumah sakit Grand Medistra Universitas Sumatera Utara membantu dalam mewujudkannya. Dengan program Jamkesmas ini pemerintah telah menjalankan upaya untuk menyehatkan bangsa karena biaya dibebankan pada pemerintah. Kemudian Petugas Verifikasi mengatakan Jamkesmas adalah program yang sangat membantu masyarakat miskin dalam memperoleh layanan kesehatan. Namun ada prosedur yang harus dilewati. Pelayanan yang diterima gratis namun ada ketentuan yang harus dipenuhi. Sementara itu petugas register rawat jalan menafsirkan peserta Jamkesmas adalah sama seperti setiap orang yang menjadi pasien disini, orang yang harus diperhatikan kepentingannya. Kita layani dan arahkan untuk melalui beberapa prosedur terlebih dahulu karena masuk dalam program pemerintah dimana biaya peserta Jamkesmas hanya menerima pelayanan tanpa menanggung biaya perobatan. Sejalan dengan itu petugas farmasi juga menafsirkan Jamkesmas itu sarana untuk membantu orang kecil terutama yang sakit dan memerlukan obat. Ini program bagus. Selain petugas RS. Grand Medistra, pengguna layanan atau peserta Jamkesmas memiliki penafsiran yang hampir sama tentang Jamkesmas. Salah satu peserta menafsirkan Jamkesmas itu tidak perlu membayar biaya perobatan lagi. Keinginan dan harapan untuk penggunaan kartu Jamkesmas ini tetap dapat dipakai sampai sembuh penyakit. Jadi kesusahan informan berkurang. Kemudian informan kedua menafsirkan Jamkesmas sebagai “Saya tidak perlu membayar biaya perobatan lagi. Keinginan dan harapan Saya untuk penggunaan kartu Jamkesmas ini. Biar dapat dipakai terus jika sakit lagi. Meringankan beban”. Universitas Sumatera Utara Informan ketiga menyatakan Jamkesmas adalah “Saya tidak perlu membayar biaya perobatan lagi. Keinginan saya untuk penggunaan kartu Jamkesmas ini bisa terus dipakai. Bisa berobat tanpa keluar biaya. Saya merasa terbantu”. Lalu informan ke empat juga menyatakan Jamkesmas sebagai sarana layanan yang tidak perlu membayar biaya perobatan lagi. Selain itu peserta ini juga berharap kartu Jamkesmas dapat dipakai terus agar bisa berobat tanpa keluar biaya. Selanjutnya menurut informan ke lima Jamkesmas ini ditafsirkan sebagai tidak ada biaya.” Saya bisa berobat tanpa biaya mahal” kata informan ini. Lalu peserta menafsirkan juga “dengan mempunyai kartu ini bisa mengobati penyakit saya. Beban saya jadi berkurang”kata informan ke enam. Informan lain sebagai peserta Jamkesmas menafsirkan Jamkesmas sebagai bantuan sehingga beliau tidak terlalu was-was lagi ketika sakit, karena saya bisa langsung menuju kerumah sakit kapan pun saya sakit. Tidak terlalu khawatir akan biaya. “Selama ini saya berobat pakai kartu Jamkesmas gratis”. Selain pegawai RS. Grand Medistra dan peserta Jamkesmas penulis juga meminta penafsiran masyarakat yang bukan pengguna kartu Jamkesmas di lokasi penelitian. Menurutnya program Jamkesmas ini sedikit banyaknya pastilah membantu yang dapat kartu. Jadi kalau sudah sakit parah tidak takut-takut lagi ke rumah sakit karena kepikiran dengan biaya. Universitas Sumatera Utara

IV.2.2 Organisasi