Gambar 3. ECC stadium tiga
9
d. Tahap empat traumatik
Tahap ini terjadi ketika anak berusia antara 30-48 bulan. Lesi meluas secara cepat ke seluruh permukaan enamel, mengelilingi region servikal, dentin dan dalam
waktu singkat, terjadi kerusakan yang parah di seluruh mahkota gigi hingga terjadi fraktur dan hanya akar yang tersisa. Pada tahap ini, insisivus maksila biasanya
nekrosis dan molar pertama maksila pada tahap tiga, sedangkan molar kedua maksila, kaninus maksila, dan molar pertama mandibula pada tahap dua. Beberapa anak
menderita tapi tidak dapat mengekspresikan rasa sakitnya, mereka juga susah tidur dan menolak untuk makan.
Gambar 4. ECC stadium empat
9
Gambar 5. Destruksi gigi insisivus maksilla disertai abses gigi 51
9
2.1.2 Etiologi ECC
Karies dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor yang di dalamnya melibatkan interaksi antara agen penyebab bakteri kariogenik, substrat di mana
bakteri dapat bertahan diet gula, faktor host saliva dan gigi serta pengaruh waktu. Keempat faktor tersebut saling berinteraksi pada waktu tertentu, menyebabkan tidak
seimbangnya demineralisasi dan remineralisasi antara permukaan gigi dan plak yang terdapat pada gigi. Tanpa salah satu dari beberapa faktor ini maka karies gigi tidak
dapat terjadi. Faktor yang paling berperan untuk terjadinya ECC adalah adanya aktivitas mikroorganisme penyebab karies yang tinggi, seringnya mengonsumsi
makanan dan minuman kariogenik serta kebersihan mulut yang buruk.
1-2,11
Gambar 6. Skema karies sebagai penyakit multifaktorial
11
Mikroorganisme kariogenik utama adalah Streptokokus mutans dan streptokokus sobrinus yang merupakan mikroorganisme patogen, dapat berkolonisasi
di permukaan gigi dan cepat menghasilkan asam dengan bantuan plak. Asam yang dihasilkan akan menyebabkan pH dalam rongga mulut menjadi 5,5 dan terjadi
demineralisasi enamel gigi. Keparahan ECC berhubungan langsung dengan jumlah Streptokokus pada bayi yang berasal dari infeksi ibu atau orang yang dekat
dengannya. Penelitian cit. Taqwa menunjukkan bahwa mikroorganisme ini baru terdapat dalam mulut segera setelah gigi sulung erupsi dan bertambah seiring dengan
bertambahnya erupsi gigi. Mikroorganisme lain yang juga dijumpai pada penderita ECC adalah laktobasili dan beberapa spesies actinomyces.
1
Substrat dibutuhkan dalam proses karies melalui diet gula, dimana sukrosa adalah jenis yang paling berperan. Sukrosa berfungsi sebagai sumber energi bagi
bakteri kariogenik dan membantu bakteri melekat pada permukaan gigi. Sering dan lamanya mengonsumsi gula merupakan penyebab terjadinya karies. Gula tersebut
dimetabolisme oleh Streptokokus mutans dan laktobasilus menjadi asam organik menyebabkan demineralisasi enamel dan dentin.
1-2
Faktor risiko host terjadinya ECC adalah enamel yang pembentukan dan perkembangannya tidak sempurna seperti enamel hipoplasia, anomali karakteristik
dan anatomi gigi ukuran, permukaan, kedalaman pit dan fisur dan gigi berjejal. Saliva membersihkan substrat di mana bakteri menyebabkan karies dan menyediakan
mekanisme pembersihan gigi. Saliva berfungsi sebagai pelicin, pelindung, buffer, pembersih, anti pelarut dan anti bakteri. Individu dengan gangguan sekresi saliva
memiliki peningkatan risiko terjadinya karies. Bila sekresi saliva berkurang akan terlihat peningkatan akumulasi plak sehingga jumlah mikroorganisme bertambah.
1-2
Semakin lama gigi terpapar gula, semakin cepat enamel mengalami demineralisasi, terjadi terutama pada bayi yang minum susu sambil tertidur.
Pemakaian botol pada bayi merupakan predisposisi terjadinya ECC karena dot dapat menahan saliva pada gigi insisivus rahang atas, sedangkan gigi insisivus rahang
bawah yang dekat dengan kelenjar ludah terjaga dari botol atau ASI. Pemakaian botol pada malam hari dapat mengurangi aliran saliva dan menetralkan kemampuan saliva,
menyebabkan penumpukan debris dan makin lamanya gigi terpapar dengan karbohidrat yang berfementasi.
1
Pada waktu makanan atau minuman yang mengandung karbohidat dikonsumsi, pH plak mulai menurun, keadaan ini dapat bertahan selama 20 – 30
menit sebelum sifat bufer saliva menetralisir keasaman plak. Ketika asam dihasilkan, kristal enamel akan rusak dan terjadi kavitas. Waktu yang diperlukan untuk
membentuk sebuah kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan.
11
2.2 Pola Diet Anak