Hubungan Pola Minum Minuman Manis dengan Pengalaman ECC

p=0,002. Rata–rata deft tertinggi terdapat pada pola makan selingan dengan kategori sedang 36,2 dengan rata-rata pengalaman deft 8,32 ± 6,63 Tabel 13. Analisis Post-Hoc dari tabel 13 dilakukan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok dan diperoleh hasil antara kelompok baik dan buruk p=0,066, antara kelompok baik dan sedang p=0,049, dan antara kelompok sedang dan buruk p=0,931. Diperoleh kesimpulan bahwa kelompok yang mempunyai perbedaan rata – rata pengalaman karies adalah anak dengan pola makan selingan baik dan sedang. Tabel 13. Hasil analisis statistik hubungan pengalaman karies dengan pola makan selingan Pola makan selingan n Rerata deft ± SD p Baik Sedang Buruk Total 9 8,6 38 36,2 58 55,2 105 100 2,78 ± 1,79 8,32 ± 6,63 7,84 ± 6,41 7,58 ± 6,38 0,002 p 0,05

4.4 Hubungan Pola Minum Minuman Manis dengan Pengalaman ECC

Variabel pola minum minuman manis dibagi atas tiga yaitu frekuensi, durasi, dan minum minuman manis dengan botol pada malam hari. Pada kategori pola minum minuman manis, rerata pengalaman karies dari frekuensi minum minuman manis 0-1 kalihari sebesar 6,95 ± 6,04, frekuensi 2-3 kalihari sebesar 8,65 ± 6,87, dan frekuensi ≥4 kalihari sebesar 8,60 ± 7,60 p=0,428. Rerata deft dari durasi minum minuman manis 1-20 menit sebesar 6,46 ± 5,89, durasi 21-30 menit sebesar 8,28 ± 6,60, dan durasi 30 menit sebesar 10,40 ± 7,18 p=0,030. Rerata deft dari minum minuman manis dengan botol pada malam hari, yang tidak menggunakan botol sebesar 7,30 ± 6,42, 1-3 hariminggu sebesar 9,11 ± 5,67 dan 4-7 hariminggu sebesar 14,00 ± 5,66 p=0,257 Tabel 14. Tabel 14. Hasil analisis statistik hubungan perilaku diet pola minum minuman manis dengan rerata pengalaman karies Kategori pola minum minuman manis n Rerata deft ± SD p Fekuensi - 0-1 kalihari - 2-3 kalihari - ≥4 kalihari 66 62,9 34 32,4 5 4,7 6,95 ± 6,04 8,65 ± 6,87 8,60 ± 7,60 0,428 Durasi - 1-20 menit - 21-30 menit - 30 menit 52 49,5 43 41 10 9,5 6,46 ± 5,89 8,28 ± 6,60 10,40 ± 7,18 0,030 Minum dengan botol malam hari - Tidak - 1-3 hariminggu - ≥4 hariminggu 94 89,5 9 8,6 2 1,9 7,30 ± 6,42 9,11 ± 5,67 14,00 ± 5,66 0,257 p 0,05 Pola minum minuman manis secara keseluruhan menunjukkan adanya hubungan yang bermakna secara statistik p=0,003. Rata – rata deft tertinggi berada pada kategori buruk dengan nilai 10,67 ± 7,02 sebesar 2,9 Tabel 15. Analisis Post-Hoc dari tabel 15 dilakukan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok dan diperoleh hasil antara kelompok baik dan buruk p=0,420, antara kelompok baik dan sedang p=0,003, dan antara kelompok sedang dan buruk p=1,000. Diperoleh kesimpulan bahwa kelompok yang mempunyai perbedaan rata – rata pengalaman karies dengan pola minum minuman manis adalah anak dengan kelompok baik dan sedang. Tabel 15. Hasil analisis statistik hubungan pengalaman karies dengan pola minum minuman manis Pola minum minuman manis n Rerata deft ± SD p Baik Sedang Buruk Total 71 67,6 31 29,5 3 2,9 105 100 6,14 ± 5,82 10,58 ± 6,58 10,67 ± 7,02 7,58 ± 6,38 0,003 p 0,05

4.5 Hubungan Pola Minum Susu dengan Pengalaman ECC