Gambaran Klinis ECC Early Childhood Caries

kariogenik pada anak dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya karies, terutama ECC. 2

2.1.1 Gambaran Klinis ECC

ECC adalah penyakit serius dan kadang menimbulkan sakit, ditandai dengan ciri khas yaitu timbul dan berkembang sangat cepat, terdiri atas empat tahap, terjadi segera setelah gigi erupsi, mengenai gigi insisivus atas, terutama yang berkaitan dengan gusi, berlanjut ke kaninus. Jika proses berlanjut dapat mengenai gigi molar, namun gigi insisivus bawah terlindungi. 1 Tahap perkembangan karies yaitu: 1-2,9 a. Tahap satu inisial Disebut juga tahap reversible, tahap ini diawali dengan terlihatnya garis berwarna putih seperti kapur, lesi berwarna opak karena demineralisasi pada permukaan licin gigi insisivus atas. Lesi dapat diketahui dengan mengeringkan gigi terlebih dahulu. Tahap ini terjadi pada anak usia 10-20 bulan, atau bahkan pada usia lebih muda. Garis putih ini dapat terlihat jelas pada regio servikal permukaan vestibular dan palatal insisivus maksila yaitu gigi yang erupsi pertama pada rahang atas dan merupakan gigi yang paling sedikit dilindungi oleh saliva. Pada tahap ini lesi sering tidak diketahui oleh orang tua karena anak tidak mengeluh. Jika tidak dirawat, area putih tersebut akan berubah dengan cepat menjadi kavitas kuning–coklat. Gambar 1. ECC stadium insisal 9 b. Tahap dua kerusakan Tahap ini terjadi ketika anak berusia 16-24 bulan. Lesi putih pada insisivus berkembang dengan cepat, menyebabkan demineralisasi enamel sehingga mengenai dan terbukanya dentin. Ketika lesi berkembang, lesi putih pada enamel tersebut berpigmentasi menjadi kuning terang, coklat kemudian hitam, pada kasus yang lebih parah, lesi juga dapat mengenai tepi insisal. Enamel berubah warna karena makanan serta akibat penetrasi dari bakteri. Gigi molar pertama maksila mulai terkena tahap inisial di regio servikal, proksimal dan oklusal. Pada tahap ini anak mulai mengeluh dan sensitif terhadap rasa dingin, orangtua mulai peduli dengan perubahan warna gigi anaknya. Gambar 2. ECC stadium dua 9 c. Tahap tiga lesi Tahap ini terjadi ketika anak berusia 20-36 bulan, lesi sudah meluas hingga terjadi iritasi pulpa. Pada tahap ini molar pertama maksila sudah pada tahap dua, sedangkan molar pertama mandibula dan kaninus maksila pada tahap inisial. Anak mengeluh sakit ketika mengunyah dan menyikat gigi, serta sakit spontan sepanjang malam. Pada tahap ini gigi molar sulung atas pada tahap dua, sementara gigi molar sulung bawah dan kaninus atas ada pada tahap satu. Gambar 3. ECC stadium tiga 9 d. Tahap empat traumatik Tahap ini terjadi ketika anak berusia antara 30-48 bulan. Lesi meluas secara cepat ke seluruh permukaan enamel, mengelilingi region servikal, dentin dan dalam waktu singkat, terjadi kerusakan yang parah di seluruh mahkota gigi hingga terjadi fraktur dan hanya akar yang tersisa. Pada tahap ini, insisivus maksila biasanya nekrosis dan molar pertama maksila pada tahap tiga, sedangkan molar kedua maksila, kaninus maksila, dan molar pertama mandibula pada tahap dua. Beberapa anak menderita tapi tidak dapat mengekspresikan rasa sakitnya, mereka juga susah tidur dan menolak untuk makan. Gambar 4. ECC stadium empat 9 Gambar 5. Destruksi gigi insisivus maksilla disertai abses gigi 51 9

2.1.2 Etiologi ECC