44
E
. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif , menurut Lexy J Moleong 2005:168 peneliti adalah sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data
dan pelapor hasil penelitiannya. Penelitian ini instrumen utamanya adalah peneliti itu sendiri dibantu
dengan instrumen lainnya seperti pedoman observasi, pedoman wawancara, dan juga pedoman dokumentasi.
1. Pedoman Observasi Pedoman Observasi ini dikembangkan atas dasar aspek kondisi umum
lokasi penelitian, kondisi di kelompok swadaya masyarakat, program yang ada di KSM
Tabel. 1 Kisi-Kisi Pedoman Observasi No
Aspek Metode
1. Kondisi umum lokasi penelitian
Observasi 2.
Program apa saja yang terdapat di Kelompok Swadaya Masyarakat
Observasi
3. Fasilitas yang terdapat di Kelompok
Swadaya Masyarakat Observasi
2. Pedoman Wawancara Dalam pedoman wawancara, dikembangkan atas dasar aspek program-
program yang ada di KSM, implementasi program yang ada di KSM serta faktor pendukung dan penghambat
45 Tabel. 2 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
No Aspek
Sumber DataSubjek Metode
1. Apa
saja program-program
yang ada di KSM Pengelola KSM
Wawancara
2. Bagaimana
Implementasi Program di KSM
Pengelola KSM Wawancara
3. Faktor pendukung
dan penghambat
program Pengelola KSM
Wawancara
3. Pedoman Dokumentasi
Pedoman dokumentasi ini berdasarkan aspek profil Lembaga, profil lokasi penelitian dan pelaksanaan program KSM
Tabel. 3 Kisi-Kisi Pedoman Dokumentasi No
Aspek Sumber Data Subjek
Metode 1.
Profil Lembaga Ketua Lembaga
Dokumentasi 2.
Foto-foto pelaksanaan
program Anggota KSM
Dokumentasi
3. Profil
Lokasi Penelitian
Pengelola KSM Dokumentasi
46
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisisi data digunakan untuk meneliti, memeriksa, mempelajari, membandingkan,data
yang didapat
di lapangan
sehingga dapat
di interprestasikan. Menurut Bodgan dalam Lexy J. Moleong 2008: 248:
“analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah- milahnya menjadi
satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang yang dipelajari, dan memutuskan
apa yang dapat diceritakan kepada orang lain”. Lebih lanjut menurut Sugiyono 2010:338 langkah- langkah analisis data
adalah sebagai berikut : 1. Reduksi Data Data Reduction
Peneliti perlu mencatat secara teliti dan juga rinci segala bentuk data yang diperoleh di lapangan dikarenakan jumlahnya yang cukup banyak. Untuk itu maka
perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data ialah dengan cara merangkum, memilih hal- hal yang pokok, memfokuskan pada hal-
hal yang penting, dicari tema dan polanya dan juga membuang data yang tidak perlu.
2. Penyajian data data display Melalui penyajian data maka akan terorganisasikan, tersusun dalam pola
hubungan, sehingga akan semakin mudah difahami. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
47 kategori. Namun yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif , data disajikan
dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi sekaligus memudahkan
perencanaan kerja yang akan dilakukan selanjutnya. 3. Menarik Kesimpulan conclusion verivication
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti- bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi jika kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal, didukung pada bukti- bukti yang valid dan konsisten saat peneliti ke
lapangan maka kesimpulan yang ditemukan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Kesimpulan didalam penelitian kualitatif ini diharapkan penemuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan ini dapat berupa deskripsi atau
gambaran yang masih samar sehingga mendapat kejelasan setelah di teliti.
G. Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Data yang dikumpulkan diklarifikasi sesuai dengan sifat tujuan penelitian untuk
dilakukan pengecekan kebenaran melalui teknik trianggulasi. Teknik trianggulasi merupakan salah satu cara dalam memperoleh data
atau informasi dari satu pihak yang harus dicek kebenarannya dengan cara memperoleh data itu dari sumber data lain, misalnya dari pihak kedua, ketiga,
dan seterusnya dengan menggunakan metode yang berbeda-beda Nasution, 1988 :12.
48 Trianggulasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang
berbeda, misalnya dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Misalnya hasil observasi dapat dicek dengan wawancara atau membaca laporan. Namun
trianggulasi bukan
sekedar mengecek
kebenaran data
dan bukan
mengumpulkan berbagai ragam data, melainkan juga suatu usaha untuk melihat dengan tajam hubungan antara berbagai data, agar mencegah
kesalahan dalam analisis data Nasution, 1988 : 116. Mengumpulkan data dari berbagai sumber tidak sendirinya memberikan
gambaran yang lengkap tentang masalah yang penulis hadapi. Selain itu triangggulasi dapat ditemukan perbedaan informasi yang justru dapat merangsang
pemikiran yang lebih mendalam juga dilakukan karena keinginan bersikap hati- hati terhadap data yang disampaikan oleh informan. Dengan adanya trianggulasi
ini tidak sekedar menilai kebenaran data, akan tetapi juga dapat untuk menyelidiki validitas tafsiran penulis mengenai data tersebut, maka dengan data yang ada akan
memberikan sifat yang reflektif dan pada akhirnya dengan trianggulasi ini akan memberikan kemungkinan bahwa kekurangan informasi yang pertama dapat
menambah kelengkapan dari data yang sebelumnya. Trianggulasi dapat dilakukan dengan :
1. Chek, dalam hal ini dilakukan mengecek kebenaran data tertentu dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain, pada berbagai fase
penelitian di lapangan, pada waktu berlainan dan sering menggunakan metode yang berlainan.
49 2. Chek-rechek, dalam hal ini dilakukan pengulangan kembali terhadap
informasi yang diperoleh melalui berbagai metode, sumber data. Cross- check, dalam hal ini dilakukan checking antara metode pengumpulan data-
data yang diperoleh dari data wawancara dipadukan dengan observasi dan sebaliknya.
Tujuan akhir dari trianggulasi ini adalah membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak agar ada jaminan
tentang tingkat kepercayaan data. Cara ini juga dapat mencegah dari anggapan maupun bahaya subyektifitas.
50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum KSM
Dalam Strategi intervensi PNPM Mandiri Perkotaan untuk mendorong terjadinya proses transformasi sosial di masyarakat, dari kondisi masyarakat
yang tidak berdaya menjadi berdaya, mandiri dan pada akhirnya menuju madani, dilakukan melalui pendampingan dan pembelajaran kepada masyarakat
melalui pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok digunakan dengan tujuan terjadinya proses saling
belajar, membangun kebersamaan, saling peduli dan saling memahami di antara anggota. Pengalaman membuktikan kelompok yang kuat adalah kelompok yang
bisa menumbuhkan rasa saling percaya di antara anggota dengan didasari oleh keterbukaan, rasa saling menghargai, kesetaraan, keadilan, kejujuran dan nilai-
nilai positif lainnya. Dengan demikian kelompok ini mempunyai fungsi sebagai media belajar untuk terjadinya perubahan sosial dalam membangun paradigma-
paradigma baru dalam penanggulangan kemiskinan, mengembangkan dan mempraktekkan nilai – nilai positif yang menjadi dasar penumbuhan modal
sosial. Melihat dari kondisi tersebut ada alternatif untuk menangulangi masalah
kemiskinan yaitu dengan membangun dan mendampingi kelompok baru, maka