Kajian tentang Pemberdayaan Masyarakat a. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
25 suatu jaringan sosial bagi terwujudnya suatu kegiatan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu yang diinginkan. Karena itu partisipasi sebagai proses akan menciptakan jaringan sosial baru yang masing masing berusaha
untuk melaksanakan tahapan-tahapan kegiatan demi tercapainya tujuan akhir yang diinginkan masyarakat atau struktur sosial yang bersangkutan.
Sebagai suatu kegiatan Seperti yang diutarakan Verhangen 1979dalam Totok Mardikanto
dan Poerwoko Soebianto,2013:82 bahwa, partisipasi merupakan suatu bentuk khusus dari interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan
pembagian kewenangan, tanggung jawab, dan manfaat. Tumbuhnya interaksi dan komunikasi tersebut dilandasi oleh adanya kesadaran yang
dimiliki oleh yang bersangkutan mengenai : a.
Kondisi yang tidak memuaskan, dan harus diperbaiki. b.
Kondisi tersebut dapat diperbaiki melalui kegiatan manusia atau masyarakat sendiri.
c. Kemampuannya untuk
berpartisipasi dalam kegiatan yang dapat
dilakukan. d.
Adanya kepercayaan diri bahwa ia dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi kegiatan yang bersangkutan.
Dalam kegiatan pembangunan, partisipasi masyarakat merupakan perwujudan dari kesadaran dan kepedulian serta tanggung jawab masyarakat terhadap
pentingnya pembangunan yang bertujuan untuk memperbaiki mutu-mutu mereka artinya benar-benar menyadari bahwa kegiatan pembangunan
26 bukanlah sekedar kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pemerintah
sendiri, tetapi juga menuntu keterlibatan masyarakat yang akan diperbaiki mutu hidpnya. Totok Mardikanto, 2013: 81-82.
b. Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam suatu program juga dapat berasal dari unsur luarlingkungan. Menurut Holil
1980: 10-11 ada 4 poin yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat yang berasal dari luarlingkungan, yaitu:
1 Komunikasi yang intensif antara sesama warga masyarakat, antara
warga masyarakat dengan pimpinannya serta antara sistem sosial di dalam masyarakat dengan sistem di luarnya;
2 Iklim sosial, ekonomi, politik dan budaya, baik dalam kehidupan
keluarga, pergaulan, permainan, sekolah maupun masyarakat dan bangsa yang menguntungkan bagi serta mendorong tumbuh dan
berkembangnya partisipasi masyarakat;
3 Kesempatan untuk berpartisipasi. Keadaan lingkungan serta proses dan
struktur sosial, sistem nilai dan norma-norma yang memungkinkan dan mendorong terjadinya partisipasi sosial;
4 Kebebasan untuk berprakarsa dan berkreasi. Lingkungan di dalam
keluarga masyarakat atau lingkungan politik, sosial, budaya yang memungkinkan dan mendorong timbul dan berkembangnya prakarsa,
gagasan, perseorangan atau kelompok.