11 Perkembangan dan kecepatan belajar siswa sangat bervariasi,
ada yang maju dengan cepat ada yang lambat. Implikasinya adalah pentingnya penguasaan siswa terhadap materi prasyarat sebelum
mempelajari materi pembelajaran selanjutnya; siswa mendapat kesempatan maju menurut kecepatan masing-masing.
12 Dengan persiapan, siswa dapat mengembangkan kemampuan
mengorganisasikan kegiatan belajarnya sendiri dan menimbulkan umpan balik bagi dirinya untuk membuat respons yang benar.
Implikasinya adalah pemberian kemungkinan bagi siswa untuk memilih waktu, cara dan sumber-sumber disamping yang telah
ditentukan, agar dapat membuat dirinya mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan ke-12 prinsip pembelajaran yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan prinsip-prinsip
pembelajaran tersebut dalam pembelajaran diharapkan dapat tercipta kegiatan pembelajaran yang efektif dan efesien. Menimbulkan efek
feedback yang positif serta adanya new responses dari siswa ketika terjadi interaksi dengan guru dalam proses pembelajaran berlangsung.
c. Sistem Pembelajaran
Sistem pembelajaran merupakan satu kesatuan dari beberapa komponen pembelajaran yang saling berinteraksi, interelasi dan
interdependensi dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, Hadi dalam Hamalik, 2011. Beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap sistem pembelajaran yaitu : 1 Faktor Guru
27
Dalam proses pembelajaran, guru bukan hanya berperan sebagai model bagi peserta didiknya, tetapi juga sebagai pengelola
pembelajaran manager of learning. Dengan demikian, keberhasilan
suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas dan kemampuan guru.
2 Faktor Siswa Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai
dengan perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan
irama perkembangan pada setiap aspek anak tidak selalu sama. Aspek latar belakang dan faktor sifat yang dimiliki siswa maupun sikap serta
penampilan siswa di dalam kelas juga merupakan aspek yang dapat mempengaruhi dan menentukan dalam interaksi pembelajaran.
3 Faktor sarana dan prasarana Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dan
siswa dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Dengan demikian, sarana prasarana merupakan komponen penting yang dapat
menumbuhkan gairah, motivasi guru mengajar serta dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa untuk belajar.
4 Faktor lingkungan Dilihat dari dimensi lingkungan, ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas yang didalamnya meliputi jumlah siswa dalam suatu kelas yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran dan faktor iklim sosial-psikologis,
28
yakni keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran baik secara internal maupun eksternal Sanjaya, 2014.
d. Komponen-Komponen Sistem Pembelajaran
Sebagai suatu sistem, proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang satu sama lain saling berinteraksi dan berinterelasi.
Menurut Sanjaya 2014, komponen–komponen tersebut adalah: 1 Tujuan pembelajaran
2 Materi pelajaran 3 Metode atau strategi pembelajaran
4 Media pembelajaran
5 Evaluasi pembelajaran Komponen–komponen dalam proses pembelajaran tersebut
dapat dijelaskan pada Gambar 2 :
Gambar 2. Komponen Proses Belajar Sanjaya, 2014 Berdasarkan gambar tersebut, proses pembelajaran merupakan
proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu sistem, maka media
29
pembelajaran menempati posisi yang cukup tinggi sebagai salah satu komponen proses pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan
terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal.
Tujuan pembelajaran merupakan sesuatu yang hendak dicapai oleh peserta didik setelah menyelesaikan setiap proses pembelajaran
sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran yang memiliki fungsi sangat penting. Menurut syah 2007, komponen-komponen
dalam tujuan pembelajaran antara lain: 1 Perilaku Terminal
Perilaku terminal berupa seperangkat perilaku yang harus ditunjukkan atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran. Untuk mengetahui perilaku tersebut maka harus digunakan kata-kata operasional kata-kata yang dapat menunjukkan
perilaku peserta didik yang dapat diukur oleh guru maupun pihak lain yang terkait dengan prose pembelajaran. Kata-kata operasional
tersebut berdasarkan domain kognitif, efektif, dan psikomotorik. 2 Kondisi-kondisi Tes
Kondisi yang dimaksud disini adalah situasi pada saat dilakukan evaluasi terhadap tujuan pembelajaran, baik yang dilakukan di akhir
proses maupun pada saat proses pembelajaran. Kondisi pada saat dilakukan evaluasi atau tes benar-benar dipersiapkan oelh guru yang
meliputi aspek-aspek diantaranya, media dan sumber balajar yang harus dimiliki dan dipergunakan untuk menyelesaikan tes, tantangan
yang dihadapai kepada peserta didik hendaknya memiliki waktu yang
30
terbatas untuk peserta didik dalam menyelesaikan tes, dan cara penyajian informasi dengan tulisan atau dengan mempergunakan
media pembelajaran. 3 Ukuran-ukuran Perilaku
Ukuran-ukuran perilaku merupakan ukuran-ukuran yang dijadikan sebagai patokan atau standar untuk mengukur perubahan
perilaku peserta didik selama maupun setelah mengikuti proses pembelajaran. Terdapat empat urgensi tujuan pembelajaran menurut
Sanjaya 2008. Keempat urgensi tujuan pembelajaran tersebut antara lain:
a Rumusan pembelajaran yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas keberhasilan proses pembelajaran.
b Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman maupun panduan kegiatan belajar peserta didik.
c Tujuan pembelajaran dapat digunakan dalam mendesain pembelajaran lebih lanjut.
d Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batsa-batas dan kualitas pembelajaran.
Kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dirumuskan dengan tujuan pembelajaran yang didesain oleh seorang guru harus berbasis
pada pencapaian kompetensi. Menurut Ardy 2013, setiap kompetensi mengandung beberapa aspek sebagain tujuan yang akan
dicapai diantaranya, pengetahuan knowledge, pemahaman
understanding, kemahiran skill, nilai value, sikap attitude dan minat
interest. Dalam penelitian ini menggunakan kurikulum 2013
31
dimana dalam konteksnya kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dirumuskan dan ditetapkan dalam Satuan Kompetensi
Lulusan SKL, Standar Kompetensi Mata Pelajaran SK-MP, Standar Kompetensi SK, Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD.
Penyampaian informasi merupakan salah satu komponen strategi pembelajaran. Informasi yang baik adalah informasi yang
dapat diserap oleh peserta didik dengan baik. Menuru Uno 2008 menjelaskan tentang beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyampaian informasi, yaitu: a Urutan penyampaian materi materi harus menggunakan pola yang
tepat. Urutan materi yang diberikan berdasarkan tahapan berpikir dari hal-hal yang bersifat konkret ke hal-hal yang bersifat abstrak.
Selain itu, perlu juga diperhatikan apakah suatu materi harus disampaikan secara berurutan atau boleh melompat-lompat atau
tidak bolak-balik, misalnya dari teori ke praktik atau dari praktik ke teori. Urutan yang sistematis akan memudahkan peserta didik
cepat memahami apa yang ingin disampaikan oleh gurunya. b Ruang lingkup materi yang disampaikan, besar kecilnya materi
yang disampaikan atau ruang lingkup materi sangat bergantung pada karakteristik peserta didik dan jenis materi yang dipelajari
yang sudah tergambar pada saat penentuan tujuan pembelajaran. c Materi yang akan disampaikan, memahami jenis materi yang akan
disampaikan agar diperoleh strategi pembelajaran yang sesuai.
32
Alat penyampaian informasi berbentuk teks, huruf-huruf dan tanda-tanda baca digunakan seefektif dan seefesien mungkin dalam
merangkai kalimat terutama pada menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam pembelajaran. Mengefektifkan kalimat dilakukan
sesuai dengan gaya bahasa. Gaya bahasa adalah daya guna bahasa; kesanggupan menyampaikan pengalaman batin berita batin dengan
hasil sebesar-besarnya. Terdapat beberapa ciri-ciri kalimat efektif, sebagai berikut:
a Kalimat efektif mengandung kesatuan gagasan b Kalimat efektif mewujudkan koherensi yang baik dan kompak
c Kalimat efektif merupakan komunikasi yang berharkat d Kalimat efektif memperhatikan paralelisme
e Kalimat efektif diwarnai kehematan f Kalimat efektif didukung dengan variasi
g Kalimat efektif dibantu pemakaian EYD h Kalimat efektif berdasarkan pilihan kata yang baik Widyamartaya,
1991. Menurut Sanjaya 2014, dengan menggunakan media dalam
proses pembelajaran akan terjadi variasi aktifitas yang melibatkan semua alat indera pembelajar. Semakin banyak alat indera yang
terlibat dalam menerima dan mengolah informasi, semakin besar kemungkinan isi pelajaran tersebut dapat dimengerti dan
33
dipertahankan dalam ingatan pembelajaran. Sementara dalam kemajuan teknologi saat ini, memungkinkan siswa dapat belajar dari
mana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan hasil-hasil teknologi. Oleh karena itu, peran guru bergeser dari sebagai sumber belajar
menjadi pengelola sumber belajar, sehingga melalui penggunaan media diharapkan kualitas pembelajaran akan semakin meningkat.
e. Keefektifan Pembelajaran berbasis Multimedia