Instrumen penelitian METODOLOGI PENELITIAN

49 R tabel dengan sampel 36 adalah 0,339. Untuk mengetahui validitas instrumen, maka digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: R xy = Keterangan : R xy = Nilai korelasi product moment X = Skor pada butir Y = Skor total variabel X = Rerata skor butir Y = Rerata skor total Setelah data diperoleh dan dianalisis, maka dapat diketahui validitas pada setiap butir instrumen tes prestasi. Dari uji coba instrumen sebanyak 30 butir soal dengan rincian 20 butir pilihan ganda, 5 butir isian singkat, dan 5 butir uraian, butir yang gugur 5 butir soal pilihan ganda yaitu no 1, 3, 4, 7, dan 8 sehingga total yang valid sebanyak 25 butir soal. Semua butir soal yang gugur tidak digantikan dengan butir yang baru karena indikator yang ada masih terwakili dengan instrumen yang valid. 2. Reliabilitas Reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefisien. Koefisien tinggi berarti reliabilitas tinggi. Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan mencobakan instrumen sekali saja, kemudian hasil yang diperoleh dianalisis dengan rumus Alfa Cronbach. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut ; 50 Keterangan: r i = reliabilitas internal seluruh instrumen k = mean kuadrat antara subyek ∑S i 2 = mean kuadrat kesalahan S t 2 = varians total.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian tindakan kelas menurut FX Sudarsono 2007 tujuannya adalah untuk memperoleh bukti kepastian apakah terjadi perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diharapkan. Analisis yang digunakan adalah deskriptif dengan persentase skor. Analisis deskriptif menurut Sugiyono 2006:21 adalah stastistik yang befungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data yang diperoleh tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan bahwa tindakan yang dilaksanakan dapat menimbulkan adanya perbaikan, peningkatan dan perubahan ke arah yang lebih baik jika dibandingkan keadaan sebelumnya. Setelah data diperoleh dan dikumpulkan, maka langkah selanjutnya dalam proses penelitian adalah menganalisis data. Menurut Suwarsih Madya 1997 analisis data dalam penelitian tindakan diwakili oleh moment refleksi putaran penelitian tindakan. Refleksi yang dilaksanakan oleh peneliti akan memberikan wawasan otentik yang akan membantu dalam menafsirkan datanya. Perhitungan dalam analisa data menghasilkan persentase pencapaian yang selanjutnya diinterpretasikan dengan kalimat. Proses perhitungan persentase yang