Pengertian Mutu Mutu Pendidikan

11

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Mutu Pendidikan

a. Pengertian Mutu

Mutu merupakan topik penting dalam diskusi tentang pendidikan sekarang ini. Kata “mutu” memiliki banyak pengertian. Definisi mutu menurut Arcaro 2006:7 yaitu sebuah derajat variasi yang terduga standar yang digunakan dan memiliki kebergantungan pada biaya yang rendahNur Zazin,2011: 54menyatakan bahwa mutu mengandung arti makna derajat tingkat keunggulan suatu produk hasil kerja atau upaya baik berupa barang maupun jasa baik yang tangible maupun intangible. Mutu adalah sebuah hal yang berhubungan dengan gairah dan harga diri Peters dan Austin , 1985 Definisi mutu menurut Juran dalam Arcaro, menyebutkan mutu sebagai “tepat untuk dipakai” dan menegaskan bahwa dasar misi mutu sebuah sekolah adalah mengembangkan program dan layanan yang memenuhi kebutuhan pengguna seperti siswa dan masyarakat. Pandangan Juran tentang mutu merefleksikan pendekatan rasional yang berdasarkan fakta terhadap organisasi bisnis dan amat menekankan pentingnya proses perencanaan dan kontrol mutu. Titik fokus manajemen mutu adalah keyakinan organisasi terhadap produktivitas individual. Mutu adalah suatu terminologi subjektif dan relatif yang dapat diartikan dengan berbagai cara dimana setiap definisi bisa didukung oleh 12 argumentasi yang sama baiknya. Secara luas mutu diartikan sebagai agregat karakteristik dari produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen pelanggan. Dalam pendidikan, mutu adalah keberhasilan proses dan hasil belajar yang menyenangkan dan memberikan kenikmatan Nurfuadi, 2012: 153 Dalam pembicaraan tentang mutu, terdapat unsur –unsur yang terkait,yaitu: produk dan jasa, penghasil produkjasa, pelanggan, kebutuhan dan harapan, produkjasa yang bermutu dan kepuasaan. Produk dan jasa adalah hasil yang diproduksi karena ada yang memerlukan. Dalam kerangka manajemen pengembangan mutu terpadu, usaha pendidikan tidak lain adalah merupakan usaha “jasa” yang memberikan pelayanan kepada pelanggannya yang utamanya yaitu kepada mereka yang belajar dalam lembaga pendidikan tersebut Nurfuadi, 2012: 157. Para pelanggan layanan pendidikan dapat terdiri dari berbagai unsur paling tidak empat kelompok Sallis,1993 dalam Nurfuadi 2012: 157, yaitu peserta didik, orang tua, lapangan kerja, dan dosenguru tutor dan tenaga administrasi lembaga pendidikan serta pimpinan lembaga pendidikan tersebut. Empat kelompok tersebut berkepentingan dengan lembaga tersebut untuk maju, karena semakin maju dan berkualitas dari suatu lembaga pendidikan mereka akan diuntungkan, baik kebanggan maupun finansial. Kepuasaan dan kebanggaan dari mereka sebagai penerima manfaat layanan pendidikan harus menjadi acuan bagi program peningkatan mutu layanan pendidikan. 13 Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen –komponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia. Namun dari seluruh komponen pendidikan tersebut, gurulah yang merupakan komponen utama. Jika gurunya berkualitas baik, maka pendidikanpun akan baik pula. Dalam hubungannya dengan keberhasilan dalam mendidik, maka guru harus mampu melaksanakan inspiring teaching, yaitu guru yang melalui kegiatan mengajarnya mampu mengilhami murid –muridnya Nurfuadi, 2012 : 158-159. Mutu dapat dijamin dengan cara memastikan bahwa setiap individu memiliki bidang yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan yang tepat Arcaro, 2006: 8. Pandangan Juran dalam Arcaro tentang mutu adalah : 1Meraih mutu merupakan proses yang tidak mengenal akhir,2 Perbaikan mutu merupakan proses berkesinambungan, bukan program sekali jalan,3Mutu memerlukan kepemimpinan dari anggota dewan sekolah dan administrator,4 Pelatihan massal merupakan prasyarat mutu, dan 5 Setiap orang di sekolah mesti mendapatkan pelatihan. Inti pemikiran Deming dan Juran memandang bahwa membangun mutu sebagai prinsip dasar bagi pendidikan sekolah, strategi dan filosofinya 14 sama seperti yang terbukti sudah berhasil dijalankan dalam bidang lain Arcaro, 2006: 9 Transformasi mutu diawali dengan mangadopsi paradigma baru pendidikan. Cara pikir dan cara kerja lama harus disingkirkan. Dalam bidang pendidikan, sulit untuk mengembangkan paradigma baru pendidikan. Ada dua pokok yang menghalangi upaya penciptaan mutu dalam sistem pendidikan. Pertama, banyak profesional pendidikan yakin bahwa mutu pendidikan bergantung pada besarnya dana yang dialokasikan untuk pendidikan, lebih banyak uang yang diinvestasikan dalam pendidikan, maka lebih tinggi juga mutu pendidikan Arcaro,2006: 11-12. Perbaikan mutu pendidikan khusunya di sekolah, lebih banyak menjadi tanggung jawab pada guru. Secara umum para guru terfokus hanya pada aspek pendidikan seorang siswa yaitu membantu siswa belajar dan mendapatkan pengetahuan. Bila mutu dimulai sebgai proyek terisolasi di sekolah atau ruang kelas, dan hal tersebut hampir mempengaruhi keseluruhan mutu pendidikan. Mutu menciptakan lingkungan bagi pendidik, orang tua, pejabat pemerintah, wakil –wakil masyarakat dan pemuka bisnis untuk bekerja bersama guna memberikan kepada para siswa sumber –sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi tantangan masyarakat, bisnis dan akademik sekarang dan masa depanArcaro,2006 :76-77. 15

b. Hakikat Mutu Pendidikan

Dokumen yang terkait

KUALITAS PERUMAHAN DI DESA MRANGGEN KECAMATAN SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG

1 17 129

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PROFESIONAL DI SEKOLAH DASAR GUGUS YUDHISTIRA KECAMATAN SELOGIRI Kompetensi Pedagogik Guru Profesional Di Sekolah Dasar Gugus Yudhistira Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 3 19

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PROFESIONAL DI SEKOLAH DASAR GUGUS YUDHISTIRA KECAMATAN SELOGIRI Kompetensi Pedagogik Guru Profesional Di Sekolah Dasar Gugus Yudhistira Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 2 17

PENDAHULUAN Peran Supervisi Kepala Sekolah, Kompetensi Guru Dan Sarana Prasarana Terhadap Mutu Pembelajaran Sekolah Dasar Di Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang.

0 0 9

DAFTAR PUSTAKA Peran Supervisi Kepala Sekolah, Kompetensi Guru Dan Sarana Prasarana Terhadap Mutu Pembelajaran Sekolah Dasar Di Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang.

0 0 5

KOMPETENSI SOSIAL GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 MOJOAGUNG KECAMATAN KARANGRAYUNG Kompetensi Sosial Guru Di Sekolah Dasar Negeri 1 Mojoagung Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.

0 2 14

KOMPETENSI SOSIAL GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 MOJOAGUNG KECAMATAN KARANGRAYUNG Kompetensi Sosial Guru Di Sekolah Dasar Negeri 1 Mojoagung Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.

0 1 21

ANALISIS PEMASARAN DOMBA DI PETERNAKAN RAKYAT KECAMATAN SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG.

0 0 16

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 GURU PENJAS DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG.

0 0 103

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SEKOLAH DASAR SE KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL.

0 0 386