Jenis sarana angkutan yang digunakan

Nuridaria Barus : studi perubahan tujuan perjalanan Masyarakat kecamatan sei kepayang Pasca pembangunan jembatan sungai asahan, 2008 USU Repository © 2009 20 yang menunjukkan tiga waktu puncak, yaitu waktu puncak pagi, waktu puncak siang, dan waktu puncak sore.

II.1.2.3. Jenis sarana angkutan yang digunakan

Studi-studi transportasi biasanya mengkaji perjalanan dalam bentuk jenis transportasi yang dipergunakan atau apa yang disebut sebagai “pembagian moda atau model split”. Dengan membagi data perjalanan kedalam moda –moda yang berbeda, para perencana dan perekayasa angkutan dapat menaksir kebutuhan jasa angkutan untuk masing-masing moda dan merencanakannya sesuai dengan permintaan tersebut. Dalam melakukan perjalanan, orang biasanya dihadapkan pada pilihan jenis angkutan yakni berjalan kaki, menggunakan angkutan pribadi, ataupun menggunakan angkutan umum. Dalam menentukan pilihan jenis angkutan, orang mempertimbangkan berbagai faktor, yaitu maksud perjalanan, jarak tempuh, biaya, dan tingkat kenyamanan. Meskipun dapat diketahui faktor yang dapat menyebabkan seseorang dapat memilih jenis moda yang digunakan, pada kenyataannya sangatlah sulit merumuskan mekanisme pemilihan moda ini. Dari hasil survey yang pernah dilakukan di Jakarta pada tahun 1987 terlihat bahwa moda yang paling umum dugunakan dalam perjalanan di dalam kota adalah berjalan kaki, becak, sepeda motor, kendaraan pribadi taksi dan bus kota. Dari semua jenis moda angkutan umum tersebut terlihat bahwa yang paling dominan adalah perjalanan dengan moda angkutan bus, disusul oleh taksi dan paratransit. Jika kita bandingkan dengan salah satu kota di Amerika Serikat, akan didapatkan pola yang hampir sama. Dari hasil penelitian di Chicago diperoleh kenyataan bahwa perjalanan dengan maksud pendidikan merupakan 10 dari seluruh jumlah perjalanan, sekitar 70 dari perjalanan tersebut dilakukan dengan berjalan kaki, 15 dengan bus, dan 10 Nuridaria Barus : studi perubahan tujuan perjalanan Masyarakat kecamatan sei kepayang Pasca pembangunan jembatan sungai asahan, 2008 USU Repository © 2009 21 dengan mobil atau sepeda motor. Perjalanan ke tempat kerja mencakup 20 dari jumlah seluruh perjalanan, 80 dilakukan dengan mobil pribadi, sepeda motor dan bus, dan hanya 20 dengan berjalan kaki. Dari data tersebut jelas terlihat bahwa ditinjau dari maksud perjalanan, sebahagian besar perjalanan dengan maksud bekerja dilakukan oleh orang dewasa yang memiliki kendaraan dan mengemudikannya sendiri ke tempat kerja. Karena anak – anak tidak memiliki dan tidak dapat mengemudi sendiri, mereka berjalan kaki atau naik bus ke sekolah.

II.1.3. Karakteristik Pergerakan Spasial