Tujuan Perjalanan Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda

Nuridaria Barus : studi perubahan tujuan perjalanan Masyarakat kecamatan sei kepayang Pasca pembangunan jembatan sungai asahan, 2008 USU Repository © 2009 31 Berdasarkan ciri perjalanan ada dua faktor pokok yang termasuk dalam kategori ini yakni jarak perjalanan dan tujuan perjalanan. 1. Jarak Perjalanan Jarak perjalanan mempengaruhi orang dalam menentukan pilihan moda. Hal ini dapat diukur dengan tiga cara popular, yaitu jarak fisik udara, jarak fisik yang diukur sepanjang lintasan yang dilalui, dan jarak yang diukur dengan waktu perjalanan. Untuk perjalanan jarak pendek, orang mungkin dapat memilih menggunakan sepeda, sedangkan untuk perjalanan jauh menguinakan bus. Lama waktu tempuh dari pintu ke pintu tempat asal sebenarnya ke tempat tujuan akhir adalah ukuran waktu yang lebih banyak dipilih, karena dapat merangkum seluruh waktu yang bersangkut – paut dengan perjalanan tersebut. Bruton, 1975, 171. Makin dekat jarak tempuh, pada umumnya orang akan cenderung memilih moda yang paling praktis, bahkan mungkin memilih berjalan saja. Gambaran berikut ini, walau pun didasarkan penelitian di Zurich Overgaard, 1966, 93, dapat terjadi dimana saja.

2. Tujuan Perjalanan

Tujuan perjalanan juga mempengaruhi pemilihan moda. Pengalaman menunjukkan adanya keterkaitan antara jumlah pemakai angkutan umum dan tujuan perjalanan. Untuk tujuan tertentu, ada yang memilih menggunakan kereta ulang–alik meski pun memiliki kendaraan sendiri. Dengan alasan lain, sejumlah orang lain memilih menggunakan bus. Nuridaria Barus : studi perubahan tujuan perjalanan Masyarakat kecamatan sei kepayang Pasca pembangunan jembatan sungai asahan, 2008 USU Repository © 2009 32 II.2. Perubahan Sosial Umum Masyarakat Desa II.2.1. Teori Evolusioner Semua masyarakat mengalami perubahan terus menerus. Teori evolusioner berpandangan bahwa semua masyarakat mengalami tahap-tahap perkembangan yang sama dan menuju ke tahap perkembangan akhir mungkin juga ideal, yakni tahap dimana evolusi sosial berakhir. Teori siklus berpandangan bahwa semua masyarakat melalaui siklus perubahan, yan g akhirnya kembali ke titik awal, lalu mengulangi siklus yang sama. Perubahan geografis dapat melahirkan perubahan sosial yang besar. Migrasi kesuatu lingkungan baru sangat sering menimbulkan perubahan dalam segi kehidupan sosial. Perubahan dalam segi jumlah dan komposisi penduduk selalu menimblkan perubahan sosial. Karena keterpencilan isolation menghalangi perubahan dan kontak lintas budaya cross-clutural contacts mendorong lahirnya perubahan, maka tentu saja kelompok-kelompokyang secara fisik dan secara sosial terpencil akan mengalami perubahan yang lebih sedikit. Stuktur masyarakat juga mempengaruhi perubahan : masyarakat tradisional yang sangat konformis atau masyarakat yang kebudayaannya sangat terintegrasi lebih mudah mengalami perubahan daripada masyarakat individualistis yang permisif dan berkebudayaan kurang terintegrasi.

II.2.2. Perubahan Penduduk

Perubahan penduduk merupakan suatu perubahan sosial. Masyarakat yang terletak di persimpangan jalan lalu-lintas dunia selalu merupakan pusat perubahan. Karena kebanyakan unsur budaya masuk melalui difusi, maka masyarakat yang terdekat hubungannya dengan masyarakat lain cenderung mengalami perubahan tercepat pula. Pada zaman dahlu ketika transportasi darat memegang peran penting, wilayah yang