Eka Novia Sari : Diskresi Kepolisian Republik Indonesia Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak Studi Kasus Poldasu, 2008.
USU Repository © 2009
dan psikotropika yang dilakukan oleh anak di Kepolisian Kota Besar Medan dab Kepolisian Sektor Kota Medan Sunggal.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dari seluruh bab-bab yang terdapat dalam skripsi ini sebagai jawaban dari permasalahan dan
kemudian dibuat saran-saran yang merupakan sumbangan pemikiran penulis
terhadap permasalahan yang telah dikemukakan dalam skripsi ini.
Eka Novia Sari : Diskresi Kepolisian Republik Indonesia Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak Studi Kasus Poldasu, 2008.
USU Repository © 2009
BAB II FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA YANG DILAKUKAN OLEH ANAK
Penyalahgunaan narkotika dan psikotropika merupakan merupakan akibat dari berbagai faktor yang secara kebetulan terjalin menjadi suatu kehidupan yang
sangat merugikan bagi semua pihak. Faktor-faktor tersebut tidak terlepas dari sebab-sebab timbulnya kejahatan menurut teori-teori kejahatan.
a. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Timbulnya Kejahatan.
Kejahatan merupakan sebahagian dari masalah manusia dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu kita harus memberikan batasan tentang apa yang
dimaksud dengan kejahatan itu sendiri sebelum membahas mengenai faktor-faktor penyebabnya.
Pengertian Kejahatan dapat dipandang dari 4 segi, antara lain : a.
Kejahatan dipandang dari segi sosiologi Dipandang dari segi sosiologis, kejahatan adalah salah satu jenis gejala
sosial, yaitu suatu kelakuan yang asosial dan amoral yang tidak dikehendaki oleh kelompok pergaulan dan secara sadar ditentang oleh Pemerintah.
b. Kejahatan dipandang dari segi hukum.
Eka Novia Sari : Diskresi Kepolisian Republik Indonesia Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak Studi Kasus Poldasu, 2008.
USU Repository © 2009
Kejahatan adalah perbuatan yang dilarang oleh undang-undnag dan barang siapa yang melakukan sesuatu perbuatan bertentangan dengan undang-
undnag tersebut, maka ia akan dihukum
31
c. Kejahatan dipandang dari segi kejiwaan
.
Dipandang dari segi kejiwaan psikologis, setiap perbuatan manusia adalah dicerminkan oleh kejiwaan dari manusia bersangkutan, yang dalam
tindakannya, terdapat dalam masyarakatnya. Jadi dapat dikatakan bahwa perbuatan jahat kejahatan adalah suatu tindakan perbuatan yang tidak
sesuai dengan kesadaran hukum masyarakat tertentu tersebut yang oleh karena itu oula perbuatan itu dapat dikatakan adalah tidak normal
abnormal
32
d. Batasan pengertian kejahatan menurut para sarjana antara lain :
.
1. W.A Bonger
Perbuatan yang sangat immoral dan asosial yang tidak dikehendaki oleh masyarakat dan harus dihukum oleh masyarakat.
33
2. Paul Mudikdo Muliono
Menyatakan pengertian kejahatan adalah perbuatan manusia yang merupakan pelanggaran norma, yang dirasa merugikan,
menjengkelkan, sehingga tidak boleh dibiarkan
34
Membedakan pengertian kejahatan secara yuridis dan pengertian secara sosiologis. Ditinjau dari segi yuridis pengertian kejahatan
. 3. R. Soesilo
31
W.A. Bonger dalam H. Ridwan Hasibuan.S.H, Kriminologi Dalam Arti Sempit dan Ilmu-Ilmu Forensik, Medan: USU Press, 1994, hal. 9.
32
Ibid., hal. 10.
33
Noach, B. Simanjuntak, I.L Pasaribu, Kriminologi, Bandung: Tarsito, 1984, hal. 44.
34
Paul Mudikdo Muliono dalam Prof. Chainur Arrasjid, SH. Suatu Pemikiran tentang Psikologi Kriminil, Medan: USU Press, 1999, hal. 27.
Eka Novia Sari : Diskresi Kepolisian Republik Indonesia Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak Studi Kasus Poldasu, 2008.
USU Repository © 2009
adalah suatu perbuatan tingkahlaku yang bertentangan dengan undang- undang.untuk dapat melihat apakah perbuatan bertentangan dengan
undang-undang, maka undang-undnag itu haruslah diciptakan terlebih dahulu sebelum adanya peristiwa pidana, hal ini selian untuk
mencegah adanya tindakan yang sewenang-wenang dari pihak penguasa juga agar dapat emberikan kepastian hukum.ditinjau dari segi
sosiologis, maka yang dimaksud dengan kejahatan adalahperbuatan atau tingkah laku yang selain merugikan si penderita, juga sangat
merugikan masyarakat yaitu berupa hilangnya keseimbangan, ketentraman dan ketertiban.
35
4. M.A Elliot
Mengatakan bahwa kejahatan artinya suatu problem dalam masyarakat modern atau tingkah laku yang gagal dan melanggar hukum dapat
dijatuhi hukuman penjara, hukuman mati dan hukuman denda dan seterusnya.
36
5. Dr. J.E Sahetapy, SH dan B. Marjono Reksodipuro, SH
Di dalam bukunya Paradox Kriminologi mengatakan bahwa kejahatan adalah setiap perbuatan termasuk kelalaian yang dilarang oleh hukum
public untuk melindungi masyarakat dan diberi sanksi berupa pidana oleh negara. Perbuatan tersebut diberi hukuman pidana karena
melanggar norma-norma sosial masyarakat mengenai tingkah laku yang patut dari seorang warga negaranya. Selanjutnya Dr. J.E
Sahetapy mengatakan bahwa kejahatan adalah tidak lain dan tidak bukan hanyalah suatu penanaman belaka yang diberikan oleh
pemerintah selaku pihak yang berkuasa yang dalam pelaksanaannya
35
H.M Ridwan, S.H., Ediwarman, Azas-Azas Krimonologi, Medan: USU Press, 1994,
hal. 45.
36
Ibid., hal:46.
Eka Novia Sari : Diskresi Kepolisian Republik Indonesia Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak Studi Kasus Poldasu, 2008.
USU Repository © 2009
dibebankan kepada pundak hakim untuk memberikan penilaianpertimbangan apakah suatu persoalan yang diajukan
kepadanya adalah perbuatan pidana atau bukan. 6.
Noach Mengatakan bahwa kejahatan adalah setiap perbuatan yang melanggar
undang-undang dan merugikan masyarakat. 7.
Thomas Hobbes Mengatakan bahwa “A crime is a sinne consisting in the committing
by deed of the word of that which the law for biddeth, or the omission of what it hath commanded, so that every crime is a sinne, but not
every sinne is a crime”. 8.
Korn Mengatakan bahwa “A crime is a act or omission ascribd to a person
when he is punishment by the authorities in continuous political control over the territory in which he is.
9. J.M. Bemmelem
Mengatakan bahwa kejahatan adalah suatu tindakan anti sosial yang menimbulkan kerugian, ketidakpatutan dalam masyarakat, sehingga
dalam masyarakat terdapat kegelisahan, dan untuk menentramkan masyarakat, negara harus menjatuhkan hukumanpidana kepada
penjahat.
Dari pengertian-pengertian kejahatan tersebut maka dapatlah kita ketahui bahwa penafsiran masyarakat mengenai kejahatan bersifat subjektif, dalam arti
Eka Novia Sari : Diskresi Kepolisian Republik Indonesia Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak Studi Kasus Poldasu, 2008.
USU Repository © 2009
penafsirannya dipengaruhi dengan waktu, tempat dimana masyarakat tersebut berada.
Menurut Mr. Bonger, terdapat beberapa unsur yang turut menyebabkan terjadinya kejahatan menurut penyelidikannya, yaitu :
a. Terlantarnya anak-anak
b. Kesengsaraan
c. Nafsu ingin memiliki
d. Demoralisasi seksuil
e. Alkoholisme
f. Kurangnya peradaban
g. Perang
Mengenai sebab-sebab terjadinya kejahatan, dalam teori-teori tentang kejahatan dapat dibagi dalam beberapa aliran, yaitu :
A. 1. Aliran Klasik