Kesimpulan Diskresi Kepolisian Republik Indonesia Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Poldasu)

Eka Novia Sari : Diskresi Kepolisian Republik Indonesia Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak Studi Kasus Poldasu, 2008. USU Repository © 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab yang telah diuraikan sebelumnya, maka dalam bab ini akan diuraikan beberapa kesimpulan dari penelitian dan pemahaman materiteori yang telah dilakukan. Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Faktor-Faktor yang menyebabkan terjadinya penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika, yang khusu dibahas dalam skripsi ini adalah Eka Novia Sari : Diskresi Kepolisian Republik Indonesia Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak Studi Kasus Poldasu, 2008. USU Repository © 2009 penyalahgunaan narkotika dan psikotropika yang dilakukan oleh anak adalah: a. Faktor Intern 1. Gangguan kepribadian 2. Faktor Usia 3. Pandangan atau keyakinan yang keliru 4. Religius yang rendah b. Faktor Ektern 1. Faktor Keluarga 2. Pengaruh teman sebaya 3. Pengaruh sekolah 4. Lingkungan tempat tinggal 2. Peraturan yang berkaitan dengan perundang-undangan terhadap anak pelaku penyalahgunaan narkotika dan psikotropika yaitu 1. Undang-Undang No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika 2. Undang-Undang No. 15 Tahun 1997 tentang Narkotika. 3. Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia 4. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. 3. Faktor-Faktor yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan diskresi Kepolisian Terhadap anak pelaku penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika adalah bahwa diskresi tersebut dilakukan atas dasar pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: Eka Novia Sari : Diskresi Kepolisian Republik Indonesia Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak Studi Kasus Poldasu, 2008. USU Repository © 2009 1. Diskresi terhadap anak penyalahguna narkoba merupakan bentuk perlindungan terhadap anak 2. Diskresi terhadap anak penyalahguna narkoba merupakan perwujudan dari pengakuan hak asasi anak 3. Diskresi terhadap anak penyalahguna narkoba dapat mengurangi dampak negatif penyalahgunaan narkoba 4. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis di Poltabes Medan dan Polsekta Medan Sunggal, diketahui bahwa diskresi kepolisian terhadap anak penyalahguna narkotika dan psikotropika belum terlaksana. Namun mengenai prospek pengembangan diskresi kepolisian terhadap tindak pidana penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh anak berdasarkan pendapat-pendapat polisi di lingkungan Poltabes Medan dan Polsekta Medan Sunggal adalah sebagai berikut : 1. Pelaksanaan diskresi berdampak positif dan negatif a. Dampak positif pelaksanaan diskresi terhadap anak yaitu meliputi terjaminnya perlindungan anak dari penyalahgunaan narkoba, dan terhindarnya anak dari efek negatif pemenjaraan, serta perlakuan diskriminatif dari oknum polisi. b. Dampak negatif dapat berupa penyimpangan prosedur dan tindakan korupsi oleh polisi. Untuk mnghindari terjadinya penyimpangan tersebut harus dilakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan diskresi. Eka Novia Sari : Diskresi Kepolisian Republik Indonesia Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak Studi Kasus Poldasu, 2008. USU Repository © 2009 c. Prospek pelaksanaan diskresi hendaknya memenuhi syarat-syarat antara lain: i. Penyalahgunapengguna narkoba adalah anak yang masih di bawah umur, yaitu di bawah 18 delapan belas tahun ii. Anak penyalahgunapengguna narkoba tersebut baru pertama kali tertangkap. iii. Orang tua anak penyalahguna narkoba harus memberikan pernyataan tertulis yang menyatakan persetujuannya agar anaknya diletakkan di panti rehabilitasi. iv. Harus dipastikan bahwa anak tersebut hanya sebagai pengguna.

B. Saran-saran