1. Aliran Klasik 2. Aliran Neo Klasik

Eka Novia Sari : Diskresi Kepolisian Republik Indonesia Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak Studi Kasus Poldasu, 2008. USU Repository © 2009 penafsirannya dipengaruhi dengan waktu, tempat dimana masyarakat tersebut berada. Menurut Mr. Bonger, terdapat beberapa unsur yang turut menyebabkan terjadinya kejahatan menurut penyelidikannya, yaitu : a. Terlantarnya anak-anak b. Kesengsaraan c. Nafsu ingin memiliki d. Demoralisasi seksuil e. Alkoholisme f. Kurangnya peradaban g. Perang Mengenai sebab-sebab terjadinya kejahatan, dalam teori-teori tentang kejahatan dapat dibagi dalam beberapa aliran, yaitu :

A. 1. Aliran Klasik

Dasar pemikiran dari ajaran klasik ini adalah adanya pemikiran bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk yang memiliki kehendak bebas Free Will. Di mana dalam bertingkah laku, ia memiliki kemampuan untuk memperhitungkan segala tindakan berdasarkan keinginannya. Dengan kata lain manusia dalam berperilaku dipandu oleh dua hal yaitu penderitaan dan kesenangan yang menjadi resiko dari tindakan yang dilakukannya. Dalam hal ini hukuman dijatuhkan berdasarkan tindakannya, bukan kesalahaannya. Eka Novia Sari : Diskresi Kepolisian Republik Indonesia Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak Studi Kasus Poldasu, 2008. USU Repository © 2009 Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, Cessare Bonesana Marchese de Beccaria menuntut adanya persamaan di hadapan hukum bagi semua orang dan keadilan dalam penerapan sanksi. Ia menginginkan kesebandingan antara tindakan dan hukuman yang dijatuhkan. Selain Beccaria, sarjana lain yang mengungkapkan mengenai free will dan hedonisme manusia adalah Jeremy Bentham yang merupakan seorang sarjana Inggris. Sebagai seorang ahli hukum ia menyatakan bahwa tujuan dari pemberian sanksi semata-mata berfungsi sebagai alat preventie bagi lahirnya kejahatan. Ide dari para sarjana ini mengilhami lahirnya Code Civil Napoleon 1791 dan juga Konstitusi Amerika pada masa itu. Adanya persamaan di hadapan hukum dan keseimbangan antara hukuman dankejahatan secara murni pada saat itu

A. 2. Aliran Neo Klasik

Aliran Neo Klasik pada dasarnya bertolak pada pemikiran aliran klasik. Namun demikian para sarjana aliran Neo Klasik ini justru menginginkan pembaharuan pemikiran dari aliran klasik setelah pada kenyataannya pemikiran pada aliran klasik justru menimbulkan ketidakadilan. Pemberlakuan secara kaku Code Penal Perancis terhadap pelaku kejahatan di bawah umur, di mana tidak adanya suatu pembedaan pemberian hukuman terhadapnya, dinilai sebagai suatu ketidakadilan. Aspek mental dan kesalahan seseorang seseorang tidak diperhitungkan oleh Code Penal Perancis tersebut. Eka Novia Sari : Diskresi Kepolisian Republik Indonesia Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak Studi Kasus Poldasu, 2008. USU Repository © 2009 Meski aliran neo klasik tidak dilandaskan pada pemikiran ilmiah, namun aspek-aspek kondisi pelaku dan lingkungannya mulai diperhatikan. Hal tersebut yang membuatnya berbeda dengan aliran klasik.

A. 3. Aliran Positif