Khairu Rizki : Analisa Kasustindak Pidana Memberikan Ijazah Tanpa Hak Studi Putusan PN Medan Reg. NO. 1932Pid.B2005PN.MDN, 2008.
USU Repository © 2009
11 Mempunyai ruang dosen tetap 4 m2 per orang;
12 Mempunyai ruang administrasikantor 4 m2 per orang;
13 Mempunyai ruang perpustakaan 1 judul buku per mata kuliah dan berjumlah
10 dari jumlah mahasiswa; 14
Kurikulum mengacu pada SK Mendiknas No. 232U2000 dan SK 045U2002.
F. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian hukum yang dilakukan adalah penelitian hukum normatif dengan pertimbangan bahwa titik tolak penelitian analisis terhadap peraturan
perundang-undangan yang mengatur dan berkaitan dengan tindak pidana memberikan ijazah tanpa hak.
2. Pendekatan Masalah
Sehubungan dengan tipe penelitian yang digunakan yakni penelitian hukum normatif, maka pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan perundang-
undangan statute approach, pendekatan konsep conceptual approach dan pendekatan analitis analytical approach. Pendekatan perundang-undangan
dilakukan untuk meneliti apakah kumpulan norma hukum dalam peraturan perundang-undangan yang ada sudah cukup mampu menampung permasalahan
hukum yang ada berkaitan dengan tindak pidana memberikan ijazah tanpa hak. Pendekatan konsep digunakan untuk memahami konsep-konsep tentang tindak
Khairu Rizki : Analisa Kasustindak Pidana Memberikan Ijazah Tanpa Hak Studi Putusan PN Medan Reg. NO. 1932Pid.B2005PN.MDN, 2008.
USU Repository © 2009
pidana memberikan ijazah tanpa hak, hingga diharapkan penormaan dalam aturan hukum, tidak lagi memungkinkan ada pemahaman yang ambigu dan kabur
sehingga menjadi celah bagi pelaku tindak pidana memberikan ijazah tanpa hak untuk menghindar dari jeratan hukum. Sedangkan pendekatan analitis dilakukan
untuk mengetahui makna yang dikandung oleh istilah-istilah yang digunakan dalam aturan perundang-undangan secara konsepsional, sekaligus mengetahui
penerapannya dalam praktik dan putusan hukum suatu kasus tindak pidana memberikan ijazah tanpa hak.
3. Bahan Hukum
a Bahan hukum primer yakni bahan hukum yang terdiri dari aturan hukum
yang diurut berdasarkan hierarki mulai dari UUD 1945, Undang-undang, Peraturan Pemerintah, dan aturan lain di bawah undang-undang yang
masih berkaitan dengan pengaturan tindak pidana memberikan ijazah tanpa hak.
b Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang diperoleh dari buku
teks, jurnal-jurnal hukum, pendapat para sarjana, kasus hukum, serta simposium yang dilakukan para pakar terkait dengan pembahasan tentang
tindak pidana memberikan ijazah tanpa hak. c
Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti
kamus huku m, ensiklopedia, dan lain-lain.
Khairu Rizki : Analisa Kasustindak Pidana Memberikan Ijazah Tanpa Hak Studi Putusan PN Medan Reg. NO. 1932Pid.B2005PN.MDN, 2008.
USU Repository © 2009
4. Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum