Khairu Rizki : Analisa Kasustindak Pidana Memberikan Ijazah Tanpa Hak Studi Putusan PN Medan Reg. NO. 1932Pid.B2005PN.MDN, 2008.
USU Repository © 2009
pembangunan ekonomi dan ketenagakerjaan, perumahan yang layak, pendidikan, pelayanan kesehatan dan kesejahteraan serta pelayanan sosial.
62
BAB IV ANALISA KASUS
TINDAK PIDANA MEMBERIKAN IJAZAH TANPA HAK PUTUSAN PN MEDAN REG. NO. 1932Pid.B2005PN.MDN
A. Kasus Posisi
Pada tanggal 28 Mei 2005, Terdakwa, Prof. Drs. Djanter Siahaan, SH selaku Rektor Universitas Generasi Muda Medan bersama-sama maupun
bertindak sendiri-sendiri dengan Drs. Jasmen Maruli Tua Sinaga, Drs. Togu Jainal Tolopan Sihite, Drs. Jaendar Simamora dan Drs. Halomoan Simarmata berkas
perkara terpisah sekitar pukul 17.30 WIB ditangkap oleh tim kepolisian dari Poltabes Medan di kamar Hotel Danau Toba Jl. Imam Bonjol Medan, karena
diduga melakukan tindak pidana memberikan ijazah tanpa hak atas nama Sonang Butarbutar.
Sebelumnya Sonang Butarbutar yang merupakan anggota Kepolisian mendengar kabar dari Jon Napitupulu belum tertangkap bahwa Universitas
Generasi Muda Medan yang dipimpin oleh Terdakwa dapat mengeluarkan ijazah S-2 tanpa harus menjadi mahasiswa dan waktu pengeluaran ijazah S-2 tersebut
62
Ibid, h. 121
Khairu Rizki : Analisa Kasustindak Pidana Memberikan Ijazah Tanpa Hak Studi Putusan PN Medan Reg. NO. 1932Pid.B2005PN.MDN, 2008.
USU Repository © 2009
hanya 2 minggu dengan persyaratan harus mempunyai ijazah S-1 dan uang tunai Rp. 20.000.000,- dua puluh juta rupiah.
Atas informasi tersebut, kemudian Sonang Butarbutar ditunjuk oleh pimpinannya di kepolisian untuk menyelidiki kebenaran informasi tersebut
dengan menyamar sebagai orang yang membutuhkan ijazah S-2. Dengan diwakili oleh Jon Napitupulu, pada tanggal 23 Mei 2005, Sonang
Butarbutar melengkapi persyaratan yang dibutuhkan untuk mendapat ijazah S-2 dari Universitas Generasi Muda Medan tersebut dan diserahkan kepada Drs.
Jaendar H. Simamora dan Drs. Togu Jainal Tolopan Sihite selaku Staf Tata Usaha pada Universitas Generasi Muda Medan yang kemudian menyatakan bahwa ujian
meja hijau untuk mengeluarkan ijazah S-2 atas nama Sonang Butarbutar direncanakan pada hari Sabtu tanggal 28 Mei 2005 di kampus Universitas
Generasi Muda Medan. Kemudian pada tanggal 25 Mei 2005, Drs. Togu Jainal Tolopan Sihite
menjumpai Terdakwa selaku Rektor Universitas Generasi Muda Medan dan mengatakan bahwa ada calon untuk ujian S-2 jurusan pertanian dan telah
menerima uang muka untuk ujian S-2 tersebut sebesar Rp. 10.000.000,00 sepuluh juta rupiah serta memberikan uang sejumlah Rp. 5.000.000,00 lima juta rupiah
kepada Terdakwa namun oleh Terdakwa uang tersebut disuruh disimpan dahulu dan sisa Rp. 10.000.000,00 sepuluh juta rupiah yang belum dibayar, nantinya
setelah selesai ujian adalah bagian untuk beliau. Terdakwa kemudian menyuruh Drs. Halomoan Simarmata untuk menulis
ijazah Pasca Sarjana Magister Pertanian atas nama Sonang Butarbutar. Kemudian
Khairu Rizki : Analisa Kasustindak Pidana Memberikan Ijazah Tanpa Hak Studi Putusan PN Medan Reg. NO. 1932Pid.B2005PN.MDN, 2008.
USU Repository © 2009
Terdakwa menemui Dr. Jasmen Maruli Tua Sinaga selaku Direktur Pasca Sarjana Universitas Generasi Muda Medan dan mengatakan bahwa Dr. Jasmen Maruli
Tua Sinaga ditunjuk sebagai salah satu dosen penguji dalam ujian meja hijau tersebut bersama-sama dengan Ir. Jack Resman Folder Siahaan.
Selanjutnya pada tanggal 28 Mei 2005, Drs. Togu Jainal Tolopan Sihite mendapat telepon dari Drs. Jaendar H. Simamora agar ujian meja hijau tersebut
tidak dilaksanakan di kampus Universitas Generasi Muda Medan tetapi dilaksanakan di Hotel Danau Toba Jl Imam Bonjol Medan Kamar 917. Perubahan
tempat ini merupakan permintaan Sonang Butarbutar. Kemudian hal tersebut diberitahukan kepada Terdakwa dan Terdakwa menyetujuinya.
Selanjutnya Terdakwa tiba di Lobby Hotel Danau Toba dan mengatakan kepada Dr. Jasmen Maruli Tua Sinaga untuk menandatangani ijazah S-2 atas
nama Sonang Butarbutar yang juga ditandatangani oleh beliau sendiri yang telah ia siapkan sebelumnya dan telah ditulis oleh Drs. Halomoan Simarmata.
Kemudian Terdakwa dan Dr. Jasmen Maruli Tua Sinaga bersama-sama menuju lantai 9 ke kamar 917 guna melaksanakan ujian meja hijau S-2 terhadap
Sonang Butarbutar dan apabila dinyatakan lulus maka akan langsung di wisuda dan diberikan ijazah. Namun ketika akan menuju kamar 917, Terdakwa dan
teman-temannya ditangkap oleh petugas Kepolisian dan dibawa ke Poltabes Medan guna pemeriksaan lebih lanjut. Dan kemudian dalam pemeriksaan
diketahui bahwa Universitas Generasi Muda Medan yang didirikan Oleh Terdakwa pada tahun 1986 dan hingga Terdakwa ditangkap, belum mendapat izin
Khairu Rizki : Analisa Kasustindak Pidana Memberikan Ijazah Tanpa Hak Studi Putusan PN Medan Reg. NO. 1932Pid.B2005PN.MDN, 2008.