Kendala – kendala dalam memperkerjakan dan kendala dalam

Triani Br Ginting : Eksitensi Perlinduungan Hukum Jaminan Sosial Bagi Pekerja Wanita Study Pada PT. Jakarana Tama Tanjung Morawa, 2007. USU Repository © 2009 jadi jelas bahwa waktu kerja buruh wanita padamalam hari disini dalam waktu satu minggu berubah untuk minggu kedua Kedepannya hingga sampai pada minggu ketika 3 untuk pemberian makanan dan minuman pada waktu buruh istirahat maka diberikan biaya sebesar Rp.5.000,- disamping itu wanita yang bekerja di PT. Jakarana Tama ini kalau dilihat dariumur maka hanya diperbolehkan sampaidenga umur 50 tahun. Kemudian adapun kendala – kendala dalam memperkerjakan buruh wanita yakni bagi pihak perusahaan tidak ada sebab. Setiap buruh yang ada jika ingin bekerja juga pada malam hari maka harus membuat surat pernyataan terlebih dahulu dan ini atas kemauan sendiri.

C. Kendala – kendala dalam memperkerjakan dan kendala dalam

pelaksanaan jaminan sosial tenaga kerja wanita di PT. Jakarana Tama Kendala – kendala yang timbul dari pekerja atau dari buruh wanita pada PT. Jakarana Tama ini boleh dikatakan tidak ada karena mereka bekerja sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan hingga sampai saat ini tidak ada kendala yang ditimbulkan oleh pekerja wanita, karena buruh wanita pada umumnya lebih patuh dalam menjalankan perintah dan pekerjaan yang dihasilkan dan dihargai oleh perusahaan dengan baik. Hanya ada kendala kecil yang kurang mempengaruhi yang ditimbulkan oleh buruh wanita ini adalah kecenderungan beberapa orang yang selalu menggunakan kelemahannya sebagai wanita yaitu haid untuk sebagai alasan untuk tidak bekerja pada hari tertentu, tetapi atas kebijaksanaan yang dilakukan oleh perusahaan tiap buruh wanita yang mengaku sedang tidak dapat melaksanakan Triani Br Ginting : Eksitensi Perlinduungan Hukum Jaminan Sosial Bagi Pekerja Wanita Study Pada PT. Jakarana Tama Tanjung Morawa, 2007. USU Repository © 2009 pekerjaan akan diperiksa oleh Dokter yang telah ditunjuk oleh perusahaan secara khusus, ataupun oleh pengecekan oleh atasan wanita dari buruh wanita tersebut, disamping itu juga ada kendala – kendala lain yang juga ikut mempengaruhi yakni ketika buruh wanita itu hamil maka pihak perusahaan memberikan cuti hamil selama satu setengah 1,5 bulan dan setelah melahirkan selama satu setengah 1,5 Bulan dan juga untuk masa keguguran. Pemberian cuti ini dimaksud supaya para buruh wanita yang sedang mengalami kedaan hamil memeperoleh lebih banyak istirahat demi pertumbuhan dan fisik dari Ibu atau calon Ibu yang memerlukan banyak istirahat. Dan kendala dalam pelaksanaan jamian sosial bagi pekerja wanita, hasil dari wawancara penulis kepada pihak personalia PT. Jakarana Tama tidak ada masalah karena adanya suatu hak dan kewajiban. Hak yang dimaksud adalah hak sebagai buruh atau pekerja mendapat perlindungan dan keselamatan dalam bekerja dari pihak perusahaan. Kewajiban yakni sebagai buruh atau pekerja maka haruslah mengerti apa –apa saja kewajiban sebagai buruh atau pekerja. Adapun yang menjadi kendala dalam pelaksanaan Jamsostek bagi buruh wanita ini tidak menjadi patokan, seperti dalam pelaksanaan cuti untuk haid maupun cuti hamilmelahirkan, jadi jelaslah bahwa semua bentuk perlindungan satu jaminan social yang diberikan oleh pihak PT. Jakarana Tama ini kepada pekerjanya semata – mata adalah untuk mencapai kesejahteraan pada tenaga kerja di perusahaan tersebut. Dengan terwujudnya kesejahteraan pekerja sebagai suatu bentuk pemenuhan kebutuhan dan atau keperluan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah Triani Br Ginting : Eksitensi Perlinduungan Hukum Jaminan Sosial Bagi Pekerja Wanita Study Pada PT. Jakarana Tama Tanjung Morawa, 2007. USU Repository © 2009 baik selama maupun diluar hubungan kerja, maka hal ini secara langsung maupun tidak langsung dapat mempertinggi produktivitas kerja.

D. Sistem Pengupahan dan bantuan kesejahteraan lainnya