Defenisi dan Batasan Operasional

3. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya.

3.4 Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahan mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini, maka diibuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut :

3.4.1 Defenisi Operasional

1. Ketersediaan adalah jumlah pangan beras dan jagung yang tersedia untuk dikonsumsi masyarakat dalam suatu kurun waktu tertentu dalam satuan ton. 2. Jumlah stok adalah jumlah bahan pangan beras dan jagung yang tersedia dari tahun yang sebelumnya di Provinsi Sumatera Utara dalam satuan ton. 3. Jumlah produksi adalah jumlah dari hasil kegiatan budidaya atau usahatani beras dan jagung dalam satuan ton. 4. Jumlah impor adalah jumlah barang komoditi beras dan jagung yang dikirim dari luar Provinsi Sumatera Utara maupun luar negeri ke Provinsi Sumatera Utara dalam satuan ton. 5. Harga domestic adalah harga beras dan jagung yang ditetapkan oleh pasar di Provinsi Sumatera Utara dalam satuan Rupiahton. 6. Harga impor adalah harga beras yang telah ditetapkan oleh Negara pengimpor berdasarkan nilai tukar yang berlaku dalam satuan Rupiahton. 7. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa di bidang pertanian dalam satuan jiwa. Universitas Sumatera Utara 8. Nilai tukar mata uang adalah perbandingan suatu mata uang terhadap mata uang negara lain yang dinyatakan dalam satuan Rupiah per US. 9. Konsumsi adalah sejumlah beras yang akan dimakan atau diolah oleh masyarakat dengan tujuan pemenuhan kebutuhan hayati dalam satuan ton. 10. Luas panen adalah luas tanaman yang diambil hasilnya atau dipanen pada periode waktu tertentu dalam satuan Ha. 11. Jumlah penduduk adalah sejumlah penduduk yang mendiami dan beraktifitas di Sumatera Utara dalam satuan jiwa.

3.4.2 Batasan Operasional

1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari tahun 1999 sampai 2013. 2. Penelitian dilakukan di Sumatera Utara. 3. Waktu penelitian adalah pada tahun 2015. Universitas Sumatera Utara 28

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH

4.1. Letak dan Keadaaan Geografi Sumatera Utara

Provinsi Sumatera Utara berada di bagian Barat Indonesia, terletak pada garis 1º - 4º LU dan 98º - 100º BT. Adapun batasan wilayah Sumatera Utara adalah sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. - Sebelah Timur berbatasan dengan Negara Malaysia di Selat Malaka. - Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Riau dan Sumatera Barat. - Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Luas daratan Provinsi Sumatera Utara adalah 71.680,68 km 2 , sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di Pulau Nias, Pulau- pulau Batu, serta beberapa pulau kecil, baik di bagian barat maupun bagian timur pantai Pulau Sumatera. Berdasarkan luas daerah menurut KabupatenKota di Sumatera Utara, luas daerah terbesar adalah Kabupaten Mandailing natal dengan luas 6.620,70 km 2 atau sekitar 9,23 persen dari total luas Sumatera Utara, diikuti Kabupaten Langkat dengan luas 6.263,29 km 2 atau 8,74 persen, kemudian Kabupaten Simalungun dengan luas 4.386,60 km 2 . Sedangkan luas daerah terkecil adalah Kota Sibolga dengan luas 10,77 km 2 atau sekitar 0,02 persen dari total luas wilayah Sumaetra utara. Jumlah pulau di Sumatera Utara sekitar 162 pulau yang terdiri dari 156 pulau berada di tepi pantai Barat dan 6 pulau berada di pantai Timur. Universitas Sumatera Utara