Aset Daerah Pemekaran Wilayah

40 dalam rangka penyelenggaraan asas dan tujuan sebagaimana dimaksud pada pasal 5 dan pasal 6. Permodalan PD.Pasar diatur dalam pasal 9, dimana disebutkan bahwa: 1 Modal dasar Perusahaan Daerah meliputi tanah, bangunan fasilitas penunjang pasar, alat perlengkapan kantor, barang berharga lainnya dan bagi hasil dari kerjasama pembangunan pasar dengan pihak ketiga berikut fasilitas penunjang lainnya yang saat ini dikelola danatau dipergunakan oleh Unit Pelaksana Teknis Pasar Kabupaten Tangerang senilai Rp. 29.057.205.900,- dua puluh Sembilan milyar lima puluh tujuh juta dua ratus lima ribu Sembilan ratus rupiah; 2 Modal dasar Perusahaan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1, merupakan aset yang dipisahkan dari kekayaan Daerah; 3 Modal Dasar yang berupa tagihan terhadap pihak ketiga hasil kerjasama sebesar Rp. 1.428.986.400,- satu milyar empat ratus dua puluh delapan juta Sembilan ratus delapan puluh enam ribu empat ratus rupiah; 4 Modal dasar Perusahaan Daerah tersebut dapat ditambah atau dikurangi dengan melalui peraturan daerah.

3. Aset Daerah

Aset daerah atau barang milik daerah merupakan salah satu unsur penting dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang harus dikelola dengan baik, efisien, efektif, transparan, dan akuntabel. Menurut Mahmudi dalam buku “Manajemen Keuangan Daerah” 32 , Aset daerah adalah 32 Mahmudi, Manajemen Keuangan Daerah, Jakarta: Erlangga, 2010, h. 146. 41 semua kekayaan daerah yang dimiliki maupun yang dikuasai pemerintah daerah, yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah, misalnya sumbangan, hadiah, donasi, waqaf, hibah, swadaya, kewajiban pihak ketiga, dan sebagainya. Secara umum aset daerah dapat dikategorikan menjadi dua bentuk, yaitu aset keuangan dan aset non keuangan. Aset keuangan meliputi kas dan setara kas, piutang serta surat berharga baik berupa investasi jangka pendek maupun jangka panjang. Aset non keuangan meliputi aset tetap, aset lainnya dan persediaan. Sementara itu jika dilihat dari penggunaannya, aset daerah dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu: 1 aset daerah yang digunakan untuk operasional pemerintah daerah local government used assets, 2 aset daerah yang digunakan masyarakat dalam rangka pelayanan publik social used assets, 3 aset daerah yang tidak digunakan untuk pemerintah maupun public surplus property. Aset daerah jenis ketiga tersebut pada dasarnya merupakan aset yang menganggur dan perlu dioptimalkan pemanfaatannya. 33 Dari penjelasan diatas, yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu aset daerah Kota Tangerang Selatan yang berasal dari barang milik daerah Kabupaten Tangerang baik itu yang bergerak maupun tidak bergerak. Aset tersebut dapat berupa tanah, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, peralatan dan mesin, BUMD dan aset tetap lainnya. Aset pasar tradisional yang merupakan permasalahan dalam penelitian ini adalah salah satu badan usaha milik daerah 33 Ibid., h. 146. 42 BUMD milik Kabupaten Tangerang yang berada di Kota Tangerang Selatan yang sampai saat ini belum diserahkan kepada Kota Tangerang Selatan. Aset Kabupaten Tangerang yang berupa barang tidak bergerak dan Badan Usaha Milik Daerah BUMD yang kedudukan, kegiatan, dan lokasinya berada di Kota Tangerang Selatan wajib diserahkan seluruhnya kepada Kota Tangerang Selatan. Sedangkan aset yang bergerak disesuaikan dengan kebutuhan Kota Tangerang Selatan. Penyerahan aset ini dilakukan secara bertahap dan paling lambat 5 lima tahun terhitung sejak pelantikan pejabat walikota. 34 34 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan 43

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN TANGERANG DAN KOTA

TANGERANG SELATAN

A. Kabupaten Tangerang

Kabupaten Tangerang adalah salah satu bagian dari provinsi Banten yang mempunyai pemerintahan sama dengan kabupaten lainnya. Dalam menyelenggarakan pemerintahan, Kabupaten Tangerang memiliki unit pemerintahan antara lain kecamatan yang terdiri atas beberapa kelurahan dan desa. Kabupaten ini memiliki unit pemerintahan sebanyak 29 kecamatan, 28 kelurahan, dan 246 desa. Kabupaten Tangerang saat ini berada dibawah pimpinan Bupati Ahmed Zaki Iskandar, B.Bus, SE dan Wakil Bupati Drs. H. Hermasyah, MM untuk periode 2013-2018.

1. Sejarah

Sejarah menceritakan pada saat kesultanan Banten terdesak oleh Agresi Militer Belanda di pertengahan abad ke-16, ditugaskan tiga maulana yang berpangkat Tumenggung yaitu: Tumenggung Aria Yudhanegara, Aria Wangsakara, dan Aria Jaya Santika untuk membuat wilayah pertahanan dan pemerintahan yang berbatasan dengan Batavia di wilayah yang saat ini dikenal sebagai kawasan Tigaraksa. Dari legenda tersebut disimpulkan cikal bakal Kabupaten Tangerang adalah Tigaraksa yang mempunyai arti “Tiang Tiga atau