Pendekatan Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Sumber dan Jenis Data Analisis Data Penelitian

12

E. Metodelogi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian kualitatif akan menghasilkan prosedur analisis dan tidak menggunakan analisis data statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Secara prosedur menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang diamati, seperti dinyatakan oleh Lexy J. Moleong dalam buku metode penelitian kualitatif. 8 Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam mengkaji permasalahan ini adalah pendekatan kualitatif, karena sesuai dengan penelitian yang diambil oleh peneliti yaitu melihat sedetail mungkin permasalahan aset daerah di Kota Tangerang Selatan yang terfokus pada serah terima 6 aset pasar tradisional Pasar Ciputat, Pasar Jombang, Pasar Serpong, Pasar Bintaro, Pasar Cimanggis dan Pasar Gedung Hijau.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Sesuai dengan fokus penelitian yang telah disebutkan maka pelaksanaan dalam penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang, khususnya pada institusi Pemerintah Daerah yang berwenang menangani aset daerah. Sedangkan waktu penelitian dilakukan secara bertahap hingga penelitian selesai.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara interview adalah pertemuan antara peneliti dan responden, dimana pengumpulan data dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung 8 Lexy J.Moleong.Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung:Rosdakarya,2006. H. 4. 13 oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam tape recorder. Teknik wawancara juga dapat dilakukan dengan telepon. 9 Dalam penelitian ini, Peneliti melakukan wawancara dengan informan sejumlah 3 tiga orang yang berasal dari dinas dan perusahaan yang mengelola aset daerah yaitu: 1. Sugeng Setiarso sebagai Kasi Mutasi Aset Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah DPPKAD Kota Tangerang Selatan, 2. Sutono sebagai Kasubag Inventarisasi bidang aset Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah BPKAD Kabupaten Tangerang dan 3. Nurachman sebagai Humas PD.Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang. Kedua dinas dan perusahaan daerah tersebut adalah pihak yang berwenang dalam mengurusi aset daerah khususnya pasar tradisional yang diharapkan dapat memberikan informasi sedetail mungkin kepada peneliti dalam menyelesaikan penelitian tentang permasalahan aset daerah yang terjadi antara Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang. Maka dalam pemilihan narasumber, peneliti menggunakan purposive sampling. Informan ditentukan selaras dengan maksud dan tujuan penelitian yaitu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian ini. 10 Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, recorder dan buku catatan. Pedoman wawancara digunakan agar peneliti dapat menyaring apa saja yang seharusnya ditanyakan agar fokus pada permasalahan yang diteliti. Recorder digunakan untuk merekam subjek yang difokuskan yaitu Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan Pemerintah Kabupaten 9 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, h. 67. 10 Lisa Harrison, Metode Penelitian Politik, Jakarta: Kencana, 2007, h. 26. 14 Tangerang yang menangani aset daerah. Buku catatan dipergunakan untuk mencatat hal-hal yang tidak direkam.

b. Dokumentasi

Pengumpulan data melalui dokumentasi dilakukan untuk memeroleh data sekunder melalui literatur dengan tujuan untuk memeroleh bahan-bahan yang memberikan penjelasan dari bahan primer maupun hasil penelitian, jurnal, karya tulis, dokumen-dokumen resmi seperti: Undang-Undang pembentukan daerah, surat-surat resmi dan sebagainya.

4. Sumber dan Jenis Data

Sumber data diperoleh dari telaah dokumen-dokumen yang peneliti masukan serta hasil dari observasi dan wawancara yang akan dilakukan oleh peneliti. Sebelum digunakan dalam proses analisis, data dikelompokan terlebih dahulu sesuai dengan jenis dan karakteristik yang menyertainya. Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua macam, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari wawancara. 11 Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dan dari dokumen-dokumen yang ada.

5. Analisis Data Penelitian

Analisis data penelitian dilakukan untuk mengelola data yang sudah dikumpulkan, peneliti menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk mengamati permasalahan secara 11 Pupuh Fathurahman, Metode Penelitian Pendidikan Bandung: CV Pustaka Setia, 2011, h. 146. 15 sistematis dan akurat mengenai fakta dan sifat objek tertentu. 12 Analisis deskriptif dalam kualitatif fokusnya pada penunjukan makna, deskripsi, penjernihan dan penempatan data pada konteksnya masing-masing, dan seringkali digambarkan di dalam kata-kata dari pada di dalam angka-angka. Untuk itu data perlu disusun kedalam pola tertentu, kategori tertentu, tema tertentu atau pokok permasalahan tertentu. Karenanya setiap hasil dari pengumpulan data, baik itu dari hasil wawancara, observasi ataupun dari sejumlah dokumen perlu di reduksi dan dimasukan kedalam pola, kategori, fokus, atau tema tertentu yang sesuai. Hasil reduksi tersebut perlu di tampilkan secara tertentu untuk masing-masing pola, kategori, fokus, atau tema yang hendak dipahami dan dimengerti permasalahannya. Pada akhirnya peneliti dapat mengambil kesimpulan- kesimpulan tertentu dari hasil pemahaman dan pengertiannya. 13 Adapun untuk panduan penulisan, penelitian ini berdasarkan pada buku Panduan Penyusunan Proposal Penulisan Skripsi, yang di terbitkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2012. F. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan penulisan, maka dalam skripsi ini pembahasannya akan terbagi menjadi lima bab dan masing-masing bab akan terbagi lagi menjadi sub-sub bab yang terdiri sebagai berikut: 12 Ibid., h. 100. 13 Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: Rajawali Pers, 2003, h. 256. 16

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi pernyataan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodelogi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini menjelaskan teori dan konsep yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu teori konflik dan konsep pemekaran wilayah. BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN TANGERANG DAN KOTA TANGERANG SELATAN Dalam bab ini membahas gambaran umum daerah Kabupaten Tangerang sebagai daerah induk dan Kota Tangerang Selatan sebagai daerah hasil pemekaran. BAB IV PERMASALAHAN ASET DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN Dalam bab ini menjelaskan permasalahan serah terima aset pasar tradisional di Kota Tangerang Selatan yang membahas penyebab permasalahan, dampak yang ditimbulkan dan proses penyelesaiannya. 17

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan memberikan saran yang berkaitan dengan masalah yang dibahas untuk memperoleh solusi atas permasalahan tersebut. 18

BAB II LANDASAN TEORI

Telah disebutkan sebelumnya bahwa fokus penelitian ini adalah permasalahan serah terima aset daerah yaitu 6 pasar tradisional antara Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang. Berkaitan dengan tema tersebut, permasalahan ini merupakan salah satu kasus dari sejumlah permasalahan atas aset pasca pemekaran daerah yang terjadi di daerah lain. Hal ini ditunjukan dengan beberapa bahasan ataupun studi berkaitan dengan tema tersebut yang beberapa diantaranya digunakan dalan penelitian ini sebagai referensi. Oleh karena itu, dalam bab ini diuraikan secara teoretis mengenai konflik di era otonomi. Disamping itu juga perlu di kemukakan konsep pemekaran wilayah sebagai batasan yang digunakan dalam penelitian ini.

A. Konflik

Di dalam dunia politik, kegiatan untuk mempengaruhi proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum merupakan upaya untuk mendapatkan danatau mempertahankan nilai-nilai. Dalam memperjuangkan upaya itu, sering terjadi perbedaan pendapat, perdebatan, persaingan bahkan pertentangan yang bersifat fisik diantara pelbagai pihak. Dalam hal ini antara pihak yang berupaya mendapatkan nilai-nilai dan mereka yang berupaya keras mempertahankan apa yang selama ini telah mereka dapatkan, antara pihak yang sama-sama berupaya