50
BAB IV KONFLIK ASET DI DAERAH PEMEKARAN
A. Konflik Serah Terima Aset Daerah Kota Tangerang Selatan
1. Aset Daerah Kota Tangerang Selatan
Pemekaran daerah
merupakan fenomena
yang mengiringi
penyelenggaraan pemerintahan daerah di Indonesia yang berkembang pesat sejak awal reformasi. Dalam implementasinya pemekaran daerah diharapkan dapat
memberikan pelayanan
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat serta
menciptakan daerah yang semakin mandiri dan demokratis. Pada tanggal 26 November 2008 melalui Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang Selatan resmi menjadi daerah otonom baru yang merupakan pembentukan daerah melalui proses
pemekaran daerah Kabupaten Tangerang. Pemekaran
daerah diharapkan
dapat memunculkan
pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan mampu meningkatkan potensi yang selama ini
belum dikelola secara optimal, baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya serta memicu motivasi masyarakat untuk aktif
ikut secara dalam proses pembangunan dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Harapan yang cukup besar akan meningkatnya pelayanan
kepada masyarakat dan maningknya kesejahteraan masyarakat juga menjadi harapan dari sebuah pemekaran daerah. Namun dalam proses pelaksanaan
pemerintahan daerah, memang tidak semudah yang dibayangkan. Pemekaran
51
Kabupaten Tangerang dengan membentuk Kota Tangerang Selatan pada tahun 2008 ternyata sampai saat ini masih menyisakan masalah yang belum
terselesaikan. Salah satu permasalahan yang mengemuka adalah permasalahan pembagian aset milik daerah dan penyerahannya dari Kabupaten Tangerang
kepada Kota Tangerang Selatan. Proses serah terima aset daerah Kabupaten Tangerang kepada Kota
Tangerang Selatan sudah belangsung sejak tahun 2010 dan melalui 2 tahap. Aset daerah yang diserahkan berupa barang bergerak maupun tidak bergerak yang
terdiri dari tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan jalan, jaringan dan irigasi serta aset tetap lainnya.
“Dalam kurun waktu 2010 kami pihak kabupaten sudah menyerahkan aset daerah tahap pertama dengan nilai aset sebesar Rp. 1,3 triliun yaitu berupa aset peralatan
mesin senilai Rp. 54 miliar, aset tanah senilai Rp. 789 miliar, aset gedung dan bangunan sebesar Rp. 256 miliar, aset jalan, irigasi dan jaringan senilai Rp. 230
miliar dan aset tetap lainnya sebesar Rp. 5 miliar. Lalu penyerahan tahap kedua di tahun 2014 ini secara bertahap kami akan menyerahkan aset senilai Rp. 7,7
Miliar yaitu berupa aset tanah senilai Rp. 3,7 miliar, aset peralatan dan mesin senilai Rp. 135,5 juta, aset gedung dan bangunan senilai Rp. 2,5 miliar, aset jalan,
irigasi dan jaringan senilai Rp.1,2 miliar.”
45
Dibawah ini adalah rincian nilai aset daerah yang telah diserahkan Kabupaten Tangerang kepada Kota Tangerang Selatan.
45
Wawancara langsung dengan Sutono Kasubid Inventarisasi Aset Daerah Kabupaten Tangerang pada 19 Agustus 2014.
52
Tabel IV.I. Nilai Aset Daerah yang Diserahkan Kabupaten Tangerang kepada Kota
Tangerang Selatan
No Aset Daerah
Nilai aset Rp
Nilai aset Rp Tahap
Tahap I 2010
Tahap II 2014
Selanjutnya 1
Tanah 789 Miliar
3,7 Miliar
- 2
Gedung dan Bangunan 256 Miliar
2,5 Miliar
- 3
Peralatan dan Mesin 54 Miliar
135 Juta
- 4
Jalan, Irigasi dan Jaringan
230 Miliar 1,2 Miliar
- 5
Aset tetap lainnya 5 Miliar
- -
6
BUMD
- -
- Total
1,3 Triliun 7,7 Miliar
- Sumber: Bidang Aset Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah
DPPKAD Kota Tangerrang Selatan
Penyerahan tahap pertama dilakukan pada tahun 2010, dimana Kabupaten Tangerang menyerahkan aset senilai total Rp. 1,3 Triliun. Aset tersebut berupa
aset tanah senilai Rp. 789 Miliar, aset peralatan dan mesin senilai Rp. 54 Miliar, aset gedung dan bangunan senilai Rp. 256 Miliar, aset jalan, irigasi dan jaringan
senilai Rp. 230 Miliar dan aset tetap lainnya senilai Rp. 5 miliar.
46
Penyerahan tahap kedua dilaksanakan tahun 2014 oleh Kabupaten Tangerang kepada Kota Tangerang Selatan. Aset yang diserahkan senilai Rp. 7,7
Miliar yaitu berupa aset tanah senilai Rp. 3,7 miliar, aset peralatan dan mesin senilai Rp. 135 Juta, aset gedung dan bangunan senilai Rp. 2,5 miliar, aset jalan,
irigasi dan jaringan senilai Rp.1,2 miliar.
47
46
Wawancara langsung dengan Sutono Kasubid Inventarisasi Aset Daerah Kabupaten Tangerang pada 19 Agustus 2014.
47
Wawancara langsung dengan Sutono Kasubid Inventarisasi Aset Daerah Kabupaten Tangerang pada 19 Agustus 2014.
53
Sampai saat ini, masih ada aset Kabupaten Tangerang yang belum diserahkan kepada Kota Tangerang Selatan yaitu aset Badan Usaha Milik Daerah
BUMD berupa PDAM dan PD. Pasar. Dalam penyerahan aset tahap selanjutnya diharapkan Kabupaten Tangerang dapat melakukan penyerahan aset tersebut.
“Kami berharap agar masalah yang ada di aset pasar itu secepatnya agar dapat diselesaikan dan aset pasar itu diserahkan yah oleh pihak kabupaten pada
penyerahan tahap selanjutnya. Agar kami dapat menjalankan peraturan-peraturan yang ada untuk pembangunan di tangsel ini.
”
48
2. Konflik Serah Terima Aset Pasar Tradisional di Kota Tangerang