Faktor Data Faktor Penghambat Serah Terima Aset Pasar Tradisional Kota

67 yang terjadi antara kedua elit pemerintahan akan menghambat peyelesaian serah terima aset.

5. Faktor Data

Faktor data yaitu permasalahan yang disebabkan oleh data yang berkaitan dengan kelengkapan aset-aset yang akan diserah-terimakan. 72 Pemerintah Kabupaten Tangerang saat ini masih terbatas data, bukan hanya asetnya saja tetapi juga personel dan dokumen kelengkapan pasar-pasar yang berada di wilayah Kota Tangerang Selatan. Pemerintah Kabupaten sempat mencari sertifikat dari pasar-pasar tradisional ternyata baru menemukan 6 sertifikat dari total 22 pasar, yang berada di Tangerang Selatan baru 1 satu yang ditemukan. Kemudian adanya ketidaksesuaian antara yang tercatat di PD.Pasar dengan yang tercatat di bidang aset Kabupaten Tangerang. Data dalam buku PD.Pasar yang tercatat sebagai aset hanya ruang kantor kepala dan tanah pasar adalah lahan sewa, akan tetapi di aset Kabupaten Tangerang dicatat sebagai aset daerah. 73 Data yang Pemerintah Kabupaten miliki sangat minim dan meminta kepada PD.Pasar untuk menyiapkan data, dokumen, perjanjian yang dimiliki baik yang sudah, sedang atau pun akan diproses. Kemungkinan kejadian seperti ini dapat terjadi karena keteledoran dari birokrasi Kabupaten Tangerang dalam melakukan inventarisasi pada aset-asetnya atau bahkan terjadi kesengajaan untuk memanipulasi data sehingga menghambat proses penyerahan aset kepada Kota Tangerang Selatan. 72 Kristiyono, Konflik Dalam Penegasan Batas Daerah, h. 56. 73 Notulensi rapat tentang perkembangan serah terima aset pasar tradisional pada 4 Juni 2014 di DPPKAD Tangerang Selatan. 68 PD.Pasar pun berharap dalam penyerahannya nanti sumber daya manusianya juga diserahkan berikut aset pasarnya karena akan membebani PD.Pasar jika sumber daya manusianya tidak ikut diserahkan. PD.Pasar menganggap jika dilakukan penyerahan maka pendapatan akan berkurang dan jika sumber daya manusianya tidak diserahkan maka beban pengeluaran akan tetap. Hal ini juga sesuai dengan UU Pembentukan Tangerang Selatan yang juga mengaruskan penyerahan data, personel dan aset. “Kita mengharapkan juga jika ada serah terima nantinya pegawai kita juga ikut diserahkan biar ga jadi beban buat kitanya nanti. Kan misalnya kita udah dikurangin nih pendapatan kita dari pasar yang di serahin, masa beban kita tetap. Kan juga spirit dari undang-undang 51 itu kan kalo memang harus diserahkan itu beserta personel yang ada didalamnya kan.” 74 PD.Pasar juga menjelaskan bahwa adanya permasalahan di beberapa pasar yang terkait dengan tanah di pasar-pasar yang berada di Tangerang Selatan. Permasalahan tersebut diantaranya: 75 1. Tanah Pasar Bintaro 2600 m2 saat ini bertamabah karena ada badan jalan yang terkonstruksi menjadi pasar. 2. Pasar Cimanggis Ciputat Permai diklaim oleh pemilik 1200 m2 sertifikat masih oleh yang bersangkutan. 3. Berita acara penyerahan dari PT. Lestari sampai saat ini tidak ditemukan. tahun 73 4. Lahan Pasar Gedung Hijau sebagian sudah berdiri puskesmas oleh Pemkot Tangerang Selatan. 74 Wawancara langsung dengan Nurachman Humas PD.Pasar Niaga Kerta Raharja pada 19 Seotember 2014. 75 Notulensi rapat tentang perkembangan serah terima aset pasar tradisional pada 4 Juni 2014 di DPPKAD Tangerang Selatan. 69 5. Pasar Ciputat tanahnya habis kurang lebih 2000m2 digunakan oleh 148 kepala keluarga. 6. Luas Pasar jombang di IMB sebelumnya 8000 m2 saat ini hanya 6000m2. Pihak Pemkot Tangerang Selatan mengaku kesulitan apabila ada aset yang diserahkan itu dokumen-dokumen kelengkapannya tidak jelas. Karena dari pengalaman terkait aset yang sudah diserahkan adanya masalah baru yang timbul misalnya gedung kelurahan atau gedung sekolah yang diakui oleh ahli waris terkait ketidakjelasan kepemilikannya.

C. Dampak Terkendalanya Serah Terima Aset Pasar Tradisional di Kota