Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .1. Variabel Penelitian

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 16 variabel yang terdiri dari : 1. Variabel bebas  Religiusitas yang terdiri dari aspek daily spiritual, experience, meaning, value, belief, forgiveness, private religious practices, religiousspiritual coping, religous support, religiousspiritual history, commitmen, organizational religiousness dan religious preference. Fetzer, 1999.  Adversity quotient yang terdiri dari aspek control pengendalian, origin dan ownership asal usul dan pengakuan, reach jangkauan, endurance daya tahan. Sedangkan yang menjadi variabel terikatnya dependent variable adalah stres kerja . Stolzt, 2000. 2. Variabel Terikat : Stres Kerja yang terdiri dari aspek gejala fisiologis, gejala psikologis dan gejala perilaku. Robbins, 2001.

3.2.2 Definisi Operasional

1. Stres kerja adalah skor yang diperoleh dari agen Asuransi Jiwa Bersama BUMIPUTERA 1912 tentang satu atau beberapa faktor ditempat kerja yang berinteraksi dengan pekerja sedemikian rupa sehingga mengganggu keseimbangan fisiologik, psikologik, dan perilaku individu yang diukur dengan skala stres kerja dengan indikator tanggapan psikologik, tanggapan fisiologik maupun tanggapan perilaku dengan menggunakan model skala Likert. 2. Religiusitas adalah skor yang diperoleh dari karyawan Asuransi Jiwa Bersama BUMIPUTERA 1912 tentang seberapa kuat penghayatan, pemahaman terhadap agama yang dianut yang diukur dengan skala religiusitas yang menggunakan indikator Multidimentional of Measurements dengan menggunakan skala model Likert, yang mengukur seberapa jauh individu penganut memiliki indikator di bawah ini: a. Merasakan pengalaman beragama sehari-hari daily spiritual experience. b. Kebermaknaan hidup dengan beragama meaning. c. Ekspresi keagamaan sebagai sebuah nilai values. d. Keyakinan beliefs. e. Memaafkan forgiveness. f. Praktek beragama secara menyendiri private religious practices. g. Penggunaan agama sebagai coping religiousspiritual coping. h. Dukungan penganut sesama agama religious support. i. Sejarah keberagamaan religiousspiritual history. j. Komitmen bergama commitment. k. Mengikuti organisasikegiatan keagamaan organizational religiousness. l. Pilihan agama religious preference. diambil dari teori Fetzer, 1999. 3. Adversity quotient adalah skor yang diperoleh dari agen Asuransi Jiwa Bersama BUMIPUTERA 1912 tentang suatu ukuran untuk mengetahui daya juang individu dalam menghadapi kesulitan, kepercayaan diri dalam menguasai hidup dan kemampuan untuk mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam memperoleh sebuah kesuksesan yang diukur dengan skala adversity quotient dengan indikator control, origin, ownership, reach, dan endurance. 3.3 Populasi dan Sampel Peneltian 3.3.1 Populasi Penelitian