Tahap upaya hukum luar biasa: Peninjauan Kembali PK

karena kesalahan dan kekhilafan hakim. 26 Adapun putusan pengadilan yang dapat dimintakan peninjauan kembali ialah : 27 a. Semua putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; Selama putusan belum mempunyai kekuatan hukum tetap, upaya peninjauan kembali tidak dapat dipergunakan. Terhadap putusan yang demikian hanya dapat ditempuh upaya hukum biasa berupa banding atau kasasi. b. Dapat diajukan terhadap semua putusan pengadilan; Upaya peninjauan kembali dapat diajukan terhadap semua putusan instansi pengadilan, dapat diajukan terhadap putusan Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, dan putusan Mahkamah Agung yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. c. Kecuali terhadap putusan bebas dan lepas dari segala tuntutan hukum. Pengecualian ini telah dijelaskan dalam Pasal 263 ayat 2 KUHAP yakni: i. Putusan bebas Vrijspraak, atau ii. Putusan lepas dari segala tuntutan hukum Onslag rechts vervolging. Permohonan peninjauan kembali ini dapat diajukan dua kali 2x Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi atas Judicial review tahun 2012 yang diajukan oleh Antasari Azhar dan dapat dicabut selama belum diputus danatau memiliki kekuatan hukum tetap. 26 Henry P. Panggabean, Fungsi Mahkamah Agung: Dalam Praktik Sehari-hari, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001, h.110. 27 M.Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Jakarta: Sinar Grafika, 2009, Edisi ke-2, h. 615.

C. Lembaga Mahkamah Agung

1. Profil

Mahkamah Agung adalah lembaga tertinggi dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi. 28 Dalam Pasal 24 UUD NRI dikatakan pula bahwa Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Saat ini lembaga Mahkamah Agung berdasarkan pada UU No.48 Tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman, UU ini juga telah mencabut dan membatalkan berlakunya UU No.4 Tahun 2004. Undang-undang ini di susun karena UU No.4 Tahun 2004 secara substansial dinilai kurang mengakomodir masalah kekuasaan kehakiman yang cakupannya cukup luas. Selain itu juga karena adanya judicial review ke Mahkamah Konstitusi atas Pasal 34 UU No.4 Tahun 2004, karena setelah pasal dalam undang-undang yang di-review tersebut diputus bertentangan dengan UUD, maka saat itu juga pasal dalam undang-undang tersebut tidak berlaku, sehingga untuk mengisi kekosongan aturanhukum, maka perlu segera melakukan perubahan pada undang-undang dimaksud. Mahkamah Agung dipimpin oleh seorang ketua. Ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh Hakim Agung, dan diangkat oleh Presiden. Pada Mahkamah Agung terdapat hakim agung sebanyak maksimal 60 28 Zamroni, Sejarah Mahkamah Agung: Online, httpwww.zamroni.com40-sejarah- mahkamah-agung.html, 2009 , diakses tanggal 7 April 2011, Diupload oleh Raha di 21.58. orang. Hakim Agung dapat berasal dari sistem karier hakim, atau tidak berdasarkan sistem karier dari kalangan profesi atau akademisi. Hakim Agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, professional, dan berpengalaman di bidang hukum. Calon Hakim Agung diusulkan Komisi Yudisial kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk mendapat persetujuan dan ditetapkan oleh Presiden. Ketua dan wakil Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh Hakim Agung Pasal 24A UUD NRI 1945.

2. Struktur peradilan dibawah Mahkamah Agung

Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam lingkungan : 29 a. Peradilan Umum pada tingkat pertama dilakukan oleh Pengadilan Negeri, pada tingkat banding dilakukan oleh Pengadilan Tinggi dan pada tingkat kasasi dilakukan oleh Mahkamah Agung; b. Peradilan Agama pada tingkat pertama dilakukan oleh Pengadilan Agama, pada tingkat banding dilakukan oleh Pengadilan Tinggi Agama dan pada tingkat kasasi dilakukan oleh Mahkamah Agung; c. Peradilan Militer pada tingkat pertama dilakukan oleh Pengadilan Militer, pada tingkat banding dilakukan oleh Pengadilan Tinggi Militer dan pada tingkat kasasi dilakukan oleh Mahkamah Agung; d. Peradilan Tata Usaha negara pada tingkat pertama dilakukan oleh Pengadilan Tata Usaha negara, pada tingkat banding dilakukan oleh 29 Omer, Profil dan Struktur Lembaga Negara Menurut UUD 1945 Negara Republik Indonesia, http:bolmerhutasoit.wordpress.com20110222profil-dan-struktur-lembaga-negara- menurut-uud-1945-negara-republik-indonesia , diakses tanggal 9 Agustus 2014 pukul 03.11 WIB.

Dokumen yang terkait

RASIONALISASI BATAS NILAI KERUGIAN PADA TINDAK PIDANA RINGAN DALAM KUHP

4 69 109

PENERAPAN PERMA NO. 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYESUAIAN BATAS TINDAK PIDANA RINGAN DAN JUMLAH DENDA DALAM KUHP TERKAIT VONIS PERKARA TINDAK PIDANA RINGAN.

0 6 15

IS PENERAPAN PERMA NO. 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYESUAIAN BATAS TINDAK PIDANA RINGAN DAN JUMLAH DENDA DALAM KUHP TERKAIT VONIS PERKARA TINDAK PIDANA RINGAN.

0 3 11

I B PENERAPAN PERMA NO. 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYESUAIAN BATAS TINDAK PIDANA RINGAN DAN JUMLAH DENDA DALAM KUHP TERKAIT VONIS PERKARA TINDAK PIDANA RINGAN.

1 3 16

II PENERAPAN PERMA NO. 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYESUAIAN BATAS TINDAK PIDANA RINGAN DAN JUMLAH DENDA DALAM KUHP TERKAIT VONIS PERKARA TINDAK PIDANA RINGAN.

0 3 6

PERUBAHAN UNDANG-UNDANG MELALUI PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NO 02 TAHUN 2012 TENTANG PENYESUAIAN BATASAN TINDAK PIDANA RINGAN DAN JUMLAH DENDA DALAM KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA.

0 1 17

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENERAPAN KELUARNYA PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BATASAN TINDAK PIDANA RINGAN DAN JUMLAH DENDA DALAM KUHP OLEH HAKIM DALAM MEMUTUS PERKARA TINDAK PIDAN.

0 0 1

Tindak Pidana Penyiksaan dalam R KUHP

0 0 41

Implementasi Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Penyesuaian Batasan Tindak Pidana Ringan Dan Jumlah Denda Dalam Kuhp Di Kepolisian Resor Rembang (Studi Kasus Pada Tindak Pidana Pencurian Ringan)

0 0 10

TESIS KEWENANGAN PENYIDIK RADEN BAGUS TESIS KEWENANGAN PENYIDIK DAN PENUNTUT UMUM DALAM HAL PENAHANAN BERDASARKAN KUHAP SETELAH BERLAKUNYA PERMA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYESUAIAN BATASAN TINDAK PIDANA RINGAN DAN JUMLAH DENDA DALAM KUHP

0 0 20