orang.  Hakim  Agung  dapat  berasal  dari sistem  karier  hakim,  atau  tidak berdasarkan sistem karier dari kalangan profesi atau akademisi.
Hakim Agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela,  adil,  professional,  dan  berpengalaman  di  bidang  hukum.  Calon
Hakim  Agung  diusulkan  Komisi  Yudisial  kepada  Dewan  Perwakilan Rakyat  untuk  mendapat  persetujuan  dan  ditetapkan  oleh  Presiden.  Ketua
dan  wakil  Mahkamah  Agung  dipilih  dari  dan  oleh  Hakim  Agung  Pasal 24A UUD NRI 1945.
2. Struktur peradilan dibawah Mahkamah Agung
Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam lingkungan :
29
a. Peradilan  Umum  pada  tingkat  pertama  dilakukan  oleh  Pengadilan
Negeri,  pada  tingkat  banding  dilakukan  oleh  Pengadilan  Tinggi  dan pada tingkat kasasi dilakukan oleh Mahkamah Agung;
b. Peradilan  Agama  pada  tingkat  pertama  dilakukan  oleh  Pengadilan
Agama,  pada  tingkat  banding  dilakukan  oleh  Pengadilan  Tinggi Agama dan pada tingkat kasasi dilakukan oleh Mahkamah Agung;
c. Peradilan  Militer  pada  tingkat  pertama  dilakukan  oleh  Pengadilan
Militer, pada tingkat banding dilakukan oleh Pengadilan Tinggi Militer dan pada tingkat kasasi dilakukan oleh Mahkamah Agung;
d. Peradilan  Tata  Usaha  negara  pada  tingkat  pertama  dilakukan  oleh
Pengadilan  Tata  Usaha  negara,  pada  tingkat  banding  dilakukan  oleh
29
Omer, Profil dan Struktur Lembaga Negara Menurut UUD 1945 Negara Republik Indonesia, http:bolmerhutasoit.wordpress.com20110222profil-dan-struktur-lembaga-negara-
menurut-uud-1945-negara-republik-indonesia , diakses tanggal 9 Agustus 2014 pukul 03.11 WIB.
Pengadilan  Tinggi  Tata  Usaha  Negara  dan  pada  tingkat  kasasi dilakukan oleh Mahkamah Agung.
D. Fungsi Dan Wewenang Mahkamah Agung
Fungsi  lembaga  Mahkamah  Agung  dapat  dijabarkan  ke  dalam  beberapa fungsi antara lain :
30
a. Fungsi peradilan
Sebagai  Pengadilan  Negara  Tertinggi,  Mahkamah  Agung merupakan pengadilan kasasi yang bertugas membina keseragaman dalam
penerapan  hukum  melalui  putusan  kasasi  dan  peninjauan  kembali, menjaga agar semua hukum dan undang-undang diseluruh wilayah negara
RI  diterapkan  secara  adil,  tepat  dan  benar.  Disamping  tugasnya  sebagai Pengadilan  Kasasi,  Mahkamah  Agung  berwenang  memeriksa  dan
memutuskan  pada  tingkat  pertama  dan  terakhir.  Adapun  masalah  yang diperiksa yaitu :
a Semua sengketa tentang kewenangan mengadili.
b Permohonan  peninjauan  kembali  putusan  pengadilan  yang  telah
memperoleh  kekuatan  hukum  tetap  Pasal  28,  29,  30,  33  dan  34 Undang-Undang Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985.
c Semua  sengketa  yang  timbul  karena  perampasan  kapal  asing  dan
muatannya  oleh  kapal  perang  Republik  Indonesia  berdasarkan
30
Mahkamah Agung Republik Indonesia, Tugas Dan Fungsi, https:www.mahkamahagung.go.idpr2news.asp?bid=7, 2010
, diakses tanggal  9 Agustus 2014 pukul 01.22 WIB.
peraturan  yang  berlaku  Pasal  33  dan  Pasal  78  Undang-Undang Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985.
Kemudian  tugas  lain  erat  kaitannya  dengan  fungsi  peradilan  ialah hak  uji  materiil,  yaitu  hak  untuk  menguji  atau  menilai  peraturan
perundangan  dibawah  undang-undang  tentang  hal  apakah  suatu  peraturan ditinjau  dari  isinya  materinya  mengandung  pertentangan  dengan
peraturan  dan  tingkat  yang  lebih  tinggi  atau  pembentukannya  tidak memenuhi  ketentuan  yang  berlaku  Pasal  31  Undang-Undang  Mahkamah
Agung No.14 Tahun 1985. b.
Fungsi pengawasan Mahkamah  Agung  melakukan  pengawasan  tertinggi  terhadap
jalannya  peradilan  di  semua  lingkungan  peradilan  dengan  tujuan  agar peradilan  yang  dilakukan  Pengadilan-pengadilan  diselenggarakan  dengan
seksama  dan  wajar  dengan  berpedoman  pada  asas  peradilan  yang sederhana,  cepat  dan  biaya  ringan,  tanpa  mengurangi  kebebasan  Hakim
dalam memeriksa dan memutuskan perkara Pasal 4 dan Pasal 10 Undang- Undang Ketentuan Pokok Kekuasaan Nomor 14 Tahun 1970.
Mahkamah Agung juga melakukan pengawasan terhadap pekerjaan Pengadilan  dan  tingkah  laku  para  Hakim  dan  perbuatan  Pejabat
Pengadilan  dalam  menjalankan  tugas  yang  berkaitan  dengan  pelaksanaan tugas  pokok  Kekuasaan  Kehakiman,  yakni  dalam  hal  menerima,
memeriksa,  mengadili,  dan  menyelesaikan  setiap  perkara  yang  diajukan kepadanya,  dan  meminta  keterangan  tentang  hal-hal  yang  bersangkutan