Pengertian Disiplin Upaya Penerapan Disiplin Untuk Peningkatan Kinerja Pramusaji Di Hotel Asean Internasional Medan

11 BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Disiplin

Disiplin discipline kerja sangat penting dalam mempengaruhi perkembangan dari suatu perusahaan. Tanpa adanya sistem kerja maka karyawan akan bekerja sesuai dengan keinginannya sendiri. Karena tidak ada hukum atau bentuk peraturan yang harus mereka ikuti. Seorang karyawan yang memiliki tingkat disiplin yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa harus diawasi oleh atasan. Seorang karyawan yang disiplin tidak akan datang terlambat ataupun mencuri-curi waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain diluar pekerjaan. Begitu pula karyawan lingkungan pekerjaan dengan kesadaran tanpa adanya paksaan. Disiplin adalah sebuah awal bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Penerapan disiplin dalam perusahaan bertujuan agar seluruh karyawan yang ada didalam perusahaan secara sukarela bersedia mematuhi segala peraturan dan tata tertib yang berlaku didalam lingkungan perusahaan. Adapun pengertian disiplin yang dikemukakan oleh para ahli antara lain : 12 Malayu SP.Hasibuan dalam bukunya “ Dasar kunci Keberhasilan Manajemen Sumber Daya Manusia”2001:193.” Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan orang-orang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma yang berlaku.” Sedangkan menurut T.Hani Handoko dalam bukunya “ Manajemen Sumber Daya Manusia”1998:129.” Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar organisasi.” Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Disiplin merupakan tata tertib;ketaatan kepatuhan kepada tata tertib;bidang studi yang memiliki objek;sistem dan metode tertentu. Menurut Keith Davis yang dikutip oleh AA. Anwar Prabu Mangkunegara,Drs.Msi.Psi, dalam bukunya “ Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan”2010:193.” Disiplin kerja adalah pelaksanaan manajemen untuk memperoleh pedoman-pedoman organisasi.” Dari defenisi diatas tampak adanta beberapa pengertian yang berlainan tentang pengertian disiplin. Ada yang menganggap disiplin sebagai bentuk hukuman. Ada juga yang berpendapat disiplin adalah suatu kondisi dimana karyawan berlaku sesuai dengan peraturan perusahaan. Dari pendapat Hasibuan dan T.Hani Handoko tampak adanya usaha dari pihak manajemen untuk mendidik guna membentuk dan memperbaiki sikap dan perilaku pegawai sehingga mempunyai kesadaran untuk melaksanakan peraturan perusahaan. Untuk itu akan lebih tepat jika digunakan istilah pendisiplinan. 13

2.1.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan

Banyak yang mempengaruhi kedisiplinan dalam suatu perusahaan. Menurut Surya dalam http:repository.unri.ac.idbitstream.com faktor-faktor tersebut antara lain : 1. Besar kecilnya pemberian kompensasi 2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan 3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan 4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan 5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan 6. Ada tidaknya perhatian pada karyawan

2.1.2 Alasan Terjadinya Absensi

Menurut Michael J.Lucius dalam bukunya “ Personal Manajemen ” 1991:9 mengemukakan bahwa alasan yang sering digunakan seorang karyawan jika sering tidak masuk kerja antara lain : 1. Sakit merupakan alasan yang paling sering digunakan sehingga dapat mencapai jumlah yang paling tinggi dari alasan-alasan yang lain jumlahnya sampai 50 2. Terjadinya kecelakaan kerja 3. Jam kerja yang terlalu padat 4. Pengawasan yang kurang baik 14 5. Kurangnya minat dan tanggung jawab 6. Kondisi yang terlalu berat dan upah yang menurun setelah menerima upah 7. Transportasi jarak rumah yang terlalu jauh atau cuaca yang buruk,kunjungan saaudara dari luar kota 8. Pembayaran upah yang terlambat karena keadaan perusahaan yang sedang kurang baik

2.1.3 Tindakan Disipliner

Mondy,R dalam bukunya “ Manajemen Sumber Daya Manusia ” 2008 : 162, tindakan disipliner disciplinary action adalah pemberian sanksi terhadap karyawan yang gagal dalam memenuhi standar yang telah ditetapkan. Akan tetapi, dalam penerapan tindakan disipliner hendaknya dilakukan secara tepat sasaran. Yang dimaksud tepat sasaran disini adalah dengan memberikan tindakan disipliner kepada karyawan yang memang benar-benar melakukan kesalahan atau melanggar peraturan perusahaanorganisasi, bukan memberikan tindakan disipliner atas dasar kepentingan pribadi semata. Menurut Zoeldhan dalam http:zoeldhan-informatika.blogspot.com ada beberapa tahap tindakan disipliner pada karyawan mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat yaitu: 15 1. Teguran secara lisan oleh pemimpin 2. Teguran tertulis dalam catatan dalam file personalia 3. Skorsing dari pekerjaan satu sampai tiga hari 4. Skorsing satu minggu atau lebih lama 5. Diturunkan pangkatnya demosi 6. Dipecat

2.1.4 Manfaat Disiplin Kerja

Dalam menerapkan disiplin pada karyawan tidaklah mudah. Karena hanya sebagian orang yang memahami betapa pentingnya kedisiplinan dalam bekerja. Adapun manfaat dari disiplin kerja ditujukan untuk : 1. Mendorong para karyawan untuk mentaati kebijaksanaan dari setiap peraturan-peraturan kepegawaian dan organisasi secara menyeluruh 2. Memanfaatkan penggunaan sarana dan prasarana, barang dan jasa,secara optimal meningkatkan produktivitas kerja 3. Mendorong karyawan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang berlaku. 16

2.1.5 Indikator-Indikator Kedisiplinan Karyawan

Menurut Hasibuan 2000 :195 pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi, diantaranya : 1. Tujuan dan Kemampuan; 2. Teladan pimpinan; 3. Balas jasa; 4. Keadilan; 5. Waskat Pengawasan Melekat adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasui perilaku,moral,sikap,gairah kerja dan prestasi bawahannya. 6. Sanksi hukuman 7. Ketegasan

2.2 Pengertian Kinerja