Sampel yang didasarkan pada penelitian karakteristik tertentu dan dianggap sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan demikian setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang
terkecil, memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau mewakili populasi. Teknik penarikan sampel ini menggunakan dua cara yaitu dengan cara undian dan tabel
angka random. Penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel dengan cara menggunakan undian. Cara ini mengundi jumlah populasi yang ada, lalu diambil berdasarkan
jumlah sampel yang ada.
I.9. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan skripsi ini teknik pengumpulan data, dapat dikelompokkan dalam 2 hal :
1. Penelitian kepustakaan Library Research
Dalam penulisan skripsi ini research kepustakaan digunakan untuk menghimpun data sekunder yang berasal dari sejumlah literatur yang berkaitan dengan penelitian.
2. Penelitian lapangan Field Research
Digunakan untuk mengumpulkan data primer hasil wawancara dengan responden. Secara sistematis dalam perolehan pengumpulan data penulis menggunakan model “ Projective
Questioner “ adalah suatu perancangan questioner yang memberikan pertanyaan kepada responden untuk memilih jawaban yang telah ditetapkan.
I .10. Teknik Analisa Data
Merupakan proses penyerderhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Singarimbun, 2006 : 23. Data yang diperoleh dalam penelitian akan
dianalisa dalam beberapa tahap analisa :
Universitas Sumatera Utara
- Analisa tabel tunggal yaitu suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi.
Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa kolo yang erupakan sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori Singarimbun, 1995:266.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
II.1. Teori Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan
yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. Salah satu tujuan komunikasi adalah mengubah sikap dan perilaku seseorang ataupun
sekelompok orang sebagaimana yang dikehendaki komunikator, agar isi pesan yang disampaikan dapat dimengerti, diyakini serta pada tahap selanjutnya.
Terdapat beberapa pendapat para ahli tentang komunikasi, diantaranya adalah: Menurut Carl I Hoveland Effendy, 1995:10 “Komunikasi adalah proses dimana seorang komunikator
menyampaikan peransang untuk merubah tingkah laku orang lain”. Menurut Edward Depari Widjaja, 2000:13 menyatakan bahwa, “Komunikasi adalah
proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang- lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada
penerima pesan dengan maksud mencapai kebersamaan commons”. Menurut E.O. Wolman dalam buku Dictionary of Behavioral Science menyebutkan
enam pengertian komunikasi : 1. Penyampaian perubahan energi dari suatu tempat ke tempat lain seperti dalam sistem
saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara. 2. Penyampaian atau penerimaan signal atau pesan oleh organisme.
3. Pesan yang disampaikan. 4. Teori Komunikasi. Proses yang dilakukan satu sistem untuk mempengaruhi
sistem yang lain melalui pengaturan signal-signal yang disampaikan. 15
Universitas Sumatera Utara
5. K. Lewin. Pengaruh satu wilayah pesona pada wilayah pesona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan pada
wilayah lain. 6. Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi.
Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku dimensi-dimensi Komunikasi mendefinisikan bahwa :
“Komunikasi adalah penyampaian lambang yang berarti oleh seseorang kepada orang lain, baik dengan maksud agar mengerti maupun agar berubah perilakunya”.
Dalam komunikasi terdapat unsur-unsur komunikasi, yaitu: 1. Sumber, pengirim informasi yang bias terdiri dari satu orang, maupun kelompok.
Sumber umumnya disebut sebagai komunikator, source, sender, encode. 2. Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima yang dapat
disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Pesan disebut juga sebagai message.
3. Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
4. Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima pesan bisa satu atau lebih. Penerima bisa disebut komunikan, audience,
receiver. 5. Efek adalah perbedaan antara apa yang difikirkan, disesuaikan dan dilakukan oleh
penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang De fleur, 1982.
6. Umpan balik adalah salah satu bentuk pengaruh yang berasal dari penerima. Dalam komunikasi terdapat beberapa faktor yang memperlancar dan menghambat
komunikasi, diantaranya adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Faktor yang memperlancar komunikasi, yaitu:
- Saling membutuhkan - Menggunakan media
- menggunakan bahasa yang mudah dipahami dimengerti - Menggunakan bahasa isyarat komunikasi non verbal
- Waktu yang cukup - Menguasai metode penyampaian
2. Faktor yang menghambat komunikasi diantaranya yaitu:
- Keterbatasan waktu tidak sempat berkomunikasi, tergesa-gesa dalam berkomunikasi, artinya tak memenuhi persyaratan komunikasi.
- Jarak psikologis biasanya terjadi akibat adanya perbedaan status yaitu status sosial maupun status dalam pekerjaan,
- Evaluasi dini seringkali orang sudah berprasangka atau menarik kesimpulan sebelum menerima, menggalang keseluruhan informasi atau pesan dan mencemari
menghambat komunikasi yang baik, - Lingkungan yang tidak mendukung
- Suhu, panas atau dingin akan mengganggu komunikasi, - Ribut, lingkungan fisik yang tidak mendukung,
- Keadaan fisik, perasaan pengirim pesan berpengaruh terhadap suksesnya komunikasi, misalnya:
- Komunikator bermasalah pribadi, akan mengakibatkan pesan yang disampaikannya juga kacau.
- Komunikator yang sakit fisik seperti suara sengau, gagap, dan sebagainya, akan mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak jelas tertangkap oleh sasaran
Universitas Sumatera Utara
- Keadaan si penerima pesan sama dengan komunikator, maka keadaan komunikan sangat mempengaruhi pula komunikasi, misalnya: Keadaanperasaannya, Kesehatan
fisiknya, Memiliki cacat dan lain lain.
II.2. Komunikasi Antar Pribadi Interpersonal Communication Menurut Joseph De Vito, Komunikasi antar pribadi Interpersonal Communication
dapat diartikan ”is the communication that takes place between two person who have an established relationships; De Vito, 2004: 4.
Menurut Verdeber 1986 komunikasi antar pribadi merupakan suatu proses
interaksi dan pembagian makna yang terkandung dalam gagasan–gagasan dan perasaan Alo Liliweri, 1994: 9.
Komunikasi antar pribadi Interpersonal Communication merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan di antara dua orang atau di antara sekelompok kecil
orang, dengan berbagai efek dan umpan balik. Sendjaya; 1994: 115.
Menurut Mulyana 2002:73, komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara dua
orang atau lebih secara tatap muka, yang memungkinkan reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal.
Komunikasi antar pribadi Interpersonal Communication adalah komunikasi antara dua orang, dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan. Komunikasi jenis ini
berlangsung secara tatap muka, bisa melalui medium, misalnya telepon sebagai perantara. Sifatnya dua arah atau timbal balik Effendy, 1986:61.
Effendy juga menambahkan bahwa komunikasi antar pribadi ini dikatakan efektif dalam merubah perilaku orang lain, apabila terdapat kesamaan makna mengenai apa yang
disampaikan. Komunikasi interpersonal yang efektif dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan komunikator diterima oleh komunikan.
Universitas Sumatera Utara
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi antar pribadi Interpersonal Communication merupakan proses pengiriman pesan antara dua orang atau lebih, dengan efek dan feedback
langsung. Komunikasi antar pribadi juga merupakan suatu pertukaran, yaitu tindakan menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik. Makna, sesuatu yang dipertukarkan
dalam proses tersebut. Makna adalah kesamaan pemahaman di antara orang-orang yang berkomunikasi terhadap pesan-pesan yang digunakan dalam proses komunikasi.
II.2.1. Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi Komunikasi Interpersonal
Judy C. Person 1983 mengemukakan bahwa Komunikasi antar pribadi Interpersonal Communication memiliki karakteristik tertentu, yaitu: Komunikasi antar
pribadi Interpersonal Communication bersifat transaksional; tindakan pihak–pihak yang berkomunikasi secara serempak dalam menyampaikan dan menerima pesan. Komunikasi
antar pribadi Interpersonal Communication merupakan rangkaian tindakan, kejadian dan kegiatan yang terjadi secara terus–menerus.
Komunikasi antar pribadi bukan sesuatu yang statis tetapi bersifat dinamis. Artinya, segala yang tercakup dalam komunikasi antar pribadi selalu dalam keadaan berubah baik
pelaku komunikasi, pesan, situasi, maupun lingkungannya. Komunikasi antar pribadi Interpersonal Communication menyangkut aspek–aspek isi pesan dan hubungan antar
pribadi, melibatkan dengan siapa kita berkomunikasi dan bagaimana hubungan dengan partner.
Dalam komunikasi antar pribadi dilakukan pemahaman komunikasi dan hubungan interpersonal dari sudut individu, yang selanjutnya disebut dengan proses psikologis. Proses
psikologis merupakan bagian penting dalam komunikasi antar pribadi, karena dalam komunikasi antar pribadi individu mencoba menginterpretasikan makna yang menyangkut
Universitas Sumatera Utara
diri sendiri, diri orang lain dan hubungan yang terjadi. Proses psikologis dapat berpengaruh pada komunikasi dan hubungan interpersonal, karena individu–individu menggunakan
sebagai pedoman untuk bertindak dan berperilaku.
II.2.2. Proses Komunikasi Antar Pribadi Interpersonal Communication
- Melibatkan paling sedikit dua orang - Proses komunikasi berlangsung dua arah
- Ada lingkaran interaktif, saling bertukar pesan, yaitu: a. Pengirim pesan menjadi penerima pesan.
b. Penerima pesan menjadi pengirim pesan. c. Pesan disampaikan secara verbal maupun non verbal
d. Penerima pesan memberi tanggapanumpan balik terhadap pesan yang diterimanya.
II.2.3. Fungsi Komunikasi Antar Pribadi Interpersonal Communication
Terdapat beberapa fungsi komunikasi antar pribadi diantaranya adalah: 1. Mengenali diri dan orang lain
- Memberi kesempatan membicarakan diri pada orang lain, untuk mendapatkan sudut pandang baru tentang diri, dari orang lain,
- Mengenali, mengetahui, memahami nilai, sikap dan perilaku orang lain. 2. Menciptakan, memelihara hubungan jadi bermakna
3. Mampu mengubah sikap, kepercayaan, nilai dan perilaku orang lain, 4. Membantu orang lain mengenali dan memecahkan masalah yang dihadapi.
Universitas Sumatera Utara
II.2.4. Peranan Komunikasi Antar Pribadi dalam Organisasi
Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat informal dan formal, berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok
2
. Adapun makna organisasi adalah sebuah wadah yang menampung orang-orang dan objek-objek
dalam organisasi yang berusaha mencapai tujuan bersama sehingga ditemukan cara-cara yang tepat untuk memperbaiki kualitas hidup kerja
3
. Dalam kehidupan organisasi ada 2 dimensi komunikasi yaitu komunikasi internal dan
komunikasi eksternal. Menurut Lawrence D. Brenann defenisi komunikasi internal adalah pertukaran gagasan diantara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau
jawatan tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertical didalam perusahaan atau jawatan yang menyebabkan pekerjaan
berlangsung. Organisasi sebagai kerangka kekaryaan menunjukkan adanya pembagian tugas antara orang-orang di dalam organisasi itu dan dapat diklasifikasikan sebagai tenaga
pimpinan dan tenaga yang dipimpin. Komunikasi internal sendiri dibagi atas 2 dimensi yaitu;
1. Komunikasi Vertikal Yaitu komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Dalam komunikasi
vertikal, team leader selaku pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan, dan lain-lainnya kepada bawahannya yaitu caroline officer. Kemudian caroline officer
memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduan dan lainnya kepada team leader. 2. Komunikasi Horizontal
Yaitu komunikasi secara mendatar antara staf dengan staf dalam hal ini antara caroline officer dengan caroline officer ataupun antara team leader dengan team leader.
2
Menurut dedy mulyana dalam redy panuju, 2001:21
3
R. wayne pace, 2005:17
Universitas Sumatera Utara
Berbeda dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih formal maka komunikasi horizontal kerap berlangsung secara non formal.
Adapun jenis dari komunikasi internal meliputi: 1. Komunikasi personal Komunikasi antarpribadi
Yaitu komunikasi antara dua orang dan dapat berlangsung dengan dua cara, yaitu: a. Komunikasi tatap muka, berlangsung secara dialogis sambil menatap sehingga terjadi
kontak pribadi dan ini disebut komunikasi antar pribadi. b. Komunikasi Personal Bermedia, Berlangsung dengan bantuan alat misalnya telepon,
memorandum dan lainnya. karena menggunakan alat maka antara kedua orang tersebut tidak terdapat kontak pribadi.
2. Komunikasi Kelompok Yaitu komunikasi antara seseorang dengan sekelompok orang dalam situasi tatap
muka. Dalam komunikasi kelompok dibedakan menjadi kelompok besar dan kelompok kecil.
II.2.5. Komunikasi Antar Pribadi dan Human Relations
Human Relations dalam aktivitas manajemen organisasi bertujuan agar para pegawai menciptakan suatu kerjasama antar pegawai dalam satu tim kerja, meningkatkan
produktivitas dan memperoleh kepuasan dalam bekerja. Makna Human Relations menurut Rosady Ruslan adalah interaksi antara orang-orang yang berada dalam struktur formal yang
disusun secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan lembaga atau perusahaan. Menurut Rosady Ruslan, prinsip-prinsip dalam human relations pada suatu lembaga
atau organisasi adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Imfortance of individual, yaitu memperhatikan kepentingan atau perasaan bagi setiap masing-masing individu sebagai pegawai, pekerja dan lain-lain
b. Manual acceptance, yaitu sikap saling pengertian menerima dan memahami antara pimpinan dan bawahan dalam melakukan tugas-tugasnya dan fungsinya.
c. High moral standart, yaitu memperhatikan standart moralitas yang tinggi pada setiap sikap, tindakan dan perilaku professional, pimpinan dan pekerja.
d. Participation, yaitu melibatkan partisipasi, pendapat, ide dan sumbangan saran semua tingkat untuk mencapai tujuan bersama.
II.3. Kualitas Kerja
Kualitas kerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, visi organisasi
4
. Kinerja perorangan dan organisasi memiliki keterkaitan yang erat karena tercapainya tujuan
organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digerakkan atau dijalankan oleh sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku dalam
upaya mencapai tujuan organisasi tersebut.
II.4. Team Leader
Team leader TL adalah staff yang mengkoordinir beberapa Caroline Officer dan
bertanggung jawab kepada Supervisor Layanan.
Team leader TL Memiliki tugas: 1. Memimpin Caroline Officer.
4
Lihat pedoman penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja institusi pemerintah, lembaga administrasi Negara republic Indonesia, 1999, halaman 3.
Universitas Sumatera Utara
2. Bertanggung jawab atas kinerja Caroline Officer yang berada di bawah kepemimpinannya.