5.5. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model telah dapat digunakan untuk melakukan pengujian analisis regresi berganda,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah “Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja dan Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah memiliki pengaruh terhadap Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Simalungun baik
secara simultan maupun parsial”. Pengujian akan dilakukan dengan uji F untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan uji t untuk mengetahui pengaruh secara
parsial.
5.5.1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan
Pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dianalisis dengan menggunakan uji F, yaitu dengan memperhatikan tingkat
signifikansi nilai F pada output perhitungan dengan tingkat alpha 5. Jika nilai signifikansi uji F lebih kecil dari 5 maka terdapat pengaruh antara semua variabel
independen terhadap variabel dependen. Hasil Pengujian uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.14.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig.
Regression 193.760
2 96.880
19.848 .000
a
Residual 287.982
59 4.881
1
Total 481.742
61
a. Predictors: Constant, SIPKD, ABK b. Dependent Variable: KINERJA SKPD
Sumber: Lampiran 8 Dari uji ANOVA berupa F-test, diperoleh F-hitung sebesar 19,848 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai F-tabel pada alpha 5 adalah 2,68. Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap variabel bebas secara simultan
atau bersamaan dan signifikan mempengaruhi variabel terikat. Hal ini terlihat dari bahwa F-hitung dari F-tabel dimana 19,848 2,680 dan tingkat signifikansi sebesar
0,000 dari 0,05. Hasil uji F ini menjelaskan bahwa ’Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja’ dan ‘Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah’ secara bersamaan
atau simultan dan juga secara signifikan mempengaruhi ‘Kinerja SKPD’ di lingkungan Pemerintah Kabupaten Simalungun.
5.5.2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial
Pengaruh variabel independen secara parsial atau sendiri-sendiri terhadap variabel dependen dianalisis dengan menggunakan uji t, yaitu dengan memperhatikan
tingkat signifikansi nilai t pada output perhitungan dengan tingkat alpha 5. Jika nilai t-hitung dari t-tabel dan nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan
Universitas Sumatera Utara
terhadap variabel dependen. Hasil Pengujian uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.15.
Tabel 5.15. Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji t
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error
Beta t
Sig.
Constant 2.126
2.729 .779
.439 ABK
.401 .102
.437 3.937
.000 1
SIPKD .283
.101 .311
2.797 .007
Sumber: Lampiran 8 Dari uji t yang dilakukan diperoleh hasil nilai t untuk variabel ABK sebesar
3,937 dan untuk variabel SIPKD sebesar 2,797 dengan tingkat signifikansi masing- masing 0,000 untuk ABK dan 0,007 untuk SIPKD. Dengan memperhatikan kriteria
pengujian, maka diperoleh kesimpulan bahwa variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat dimana
nilai t untuk masing-masing variabel bebas dari t-tabel sebesar 1,980 dan nilai signifikansi masing-masing variabel bebas dari 0,05. Hasil uji t ini menjelaskan
bahwa ‘Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja’ dan ‘Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah’ secara parsial dan juga secara signifikan mempengaruhi ‘Kinerja
SKPD’ di lingkungan Pemerintah Kabupaten Simalungun.
5.5.3. Analisis Koefisien Determinasi R