Variabel Penelitian Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

4.5.1. Variabel Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, uraian teoritis dan hipotesis yang diajukan, variabel penelitian terdiri dari variabel terikat dependent variable dan variabel bebas independent variable. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatvariabel dependen adalah ‘Kinerja SKPD’ sedangkan yang menjadi variabel bebasvariabel independen adalah ‘Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja’ dan ‘Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah’.

4.5.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Sugiyono 2007 mengatakan “definisi operasional memungkinkan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga memudahkan penelitian dalam melakukan pengukuran”. Beberapa konsep dapat langsung dipecah dan ditemukan elemen-elemen perilaku yang dapat diukur, tetapi banyak konsep yang tidak dapat langsung ditemukan elemen-elemen perilakunya, tetapi lewat beberapa dimensi dulu. Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala interval. Menurut Erlina dan Mulyani 2007 “skala interval adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak konstruk yang diukur tetapi tidak menggunakan angka nol sebagai titik awal perhitungan dan bukan angka absolut”. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka perlu diberikan definisi operasional atas variabel-variabel yang Universitas Sumatera Utara akan diteliti. Definisi operasional atas setiap variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kinerja SKPD Y Kinerja SKPD yang merupakan variabel dependen, adalah keluaranhasil dari kegiatanprogram yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur. Variabel ini akan diukur berdasarkan persepsi responden tentang pencapaian kinerja atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam mengelola keuangan daerah satuan kerja perangkat daerah yang bersangkutan dilihat dari segi ekonomis, efisien dan efektif. 2. Anggaran Berbasis Kinerja X1 Anggaran Berbasis Kinerja yang merupakan variabel independen, adalah anggaran yang disusun dengan menghubungkan output atau hasil apa yang ingin dicapai, mengidentifikasi input, ouput, dan outcome yang dihasilkan dengan dilaksanakannya suatu aktivitas atau kegiatan. Variabel ini akan diukur berdasarkan persepsi responden tentang anggaran yang disusun meliputi: 1 hubungan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD dengan Renja-SKPD, 2 hubungan antara Renja SKPD dengan RKA-SKPD, 3 identifikasi input dari kegiatan,4 identifikasi output dari kegiatan dan 5 identifikasi outcome dari kegiatan. 3. Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah SIPKD X2 Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah SIPKD yang merupakan variabel independen, adalah suatu sistem pengelolaan keuangan daerah dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan aplikasi komputer sehingga dapat menghasilkan laporan-laporan pengelolaan keuangan baik secara berkala maupun tahunan. Variabel ini akan diukur berdasarkan persepsi responden tentang manfaat adanya sistem informasi pengelolaan keuangan daerah meliputi: 1 Pengelola keuangan SKPD dalam hal ini PPK-SKPD dan Bendahara SKPD telah memahami konsep pengelolaan keuangan daerah, 2 Pengelolaan keuangan SKPD memerlukan alat bantu aplikasi komputer atau suatu sistem informasi untuk mempermudah proses pengolahan data keuangan, 3 Aplikasi komputer atau sistem informasi yang ada telah membantu tugas-tugas Bendahara di SKPD, 4 Aplikasi komputer atau sistem informasi yang ada telah membantu tugas-tugas Pejabat Penatausahaan Keuangan PPK-SKPD, 5 Aplikasi komputer atau sistem informasi yang ada telah membantu tugas-tugas Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan PPTK dan 6 Aplikasi komputer atau sistem informasi yang ada telah memudahkan SKPD dalam menyusun laporan semesteran dan laporan tahunan. Universitas Sumatera Utara Ringkasan definisi operasional dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Penelitian Definisi Operasional Pengukuran Variabel Skala Pengukuran Variabel Dependen Kinerja SKPD Y Keluaranhasil dari kegiatan program yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur. Diukur berdasarkan persepsi responden tentang pencapaian kinerja SKPD dilihat dari segi ekonomis, efisien dan efektif. Interval Variabel Independen Anggaran Berbasis Kinerja X1 Anggaran yang disusun dengan menghubungkan output atau hasil apa yang ingin dicapai, mengidentifikasi input, output dan outcome yang dihasilkan dengan dilaksanakannya suatu aktivitas atau kegiatan. Diukur berdasarkan persepsi responden tentang anggaran yang disusun, meliputi: 1. Menghubungkan antara Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD dengan Renja- SKPD. 2. Menghubungkan antara Renja SKPD dengan RKA-SKPD. 3. Mengidentifikasi input dari kegiatan. 4. Mengidentifikasi output dari kegiatan. 5. Mengidentifikasi outcome dari kegiatan. Interval Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah X2 suatu sistem pengelolaan keuangan daerah dengan menggunakan aplikasi komputer sehingga dapat menghasilkan laporan-laporan pengelolaan keuangan baik secara berkala maupun tahunan. Diukur berdasarkan persepsi responden tentang manfaat adanya sistem informasi pengelolaan keuangan daerah bagi pimpinan, bendahara, PPTK maupun PPK-SKPD. Interval Universitas Sumatera Utara

4.6. Model Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Medan

11 164 102

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah dan Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Publik

0 5 12

PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, SISTEM AKUNTANSI KEUANGANDAERAH, DAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Penilaian Kin

0 4 19

PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, SISTEMAKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN SISTEM Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Penilaian Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (St

0 2 18

PENDAHULUAN Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Penilaian Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi Kasus Pemerintah Daerah Kota Surakarta).

0 2 8

PENGARUH PENGAWASAN, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN PENGELOLAAN Pengaruh Pengawasan, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

0 2 15

PENGARUH PENGAWASAN, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA Pengaruh Pengawasan, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

0 5 16

ANALISIS PENGARUH PEMBERLAKUAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus Di Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung).

0 1 102

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014.

0 0 23

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH

0 3 14