Variabel Kinerja SKPD Deskripsi Hasil Penelitian

sistem informasi pengelolaan keuangan daerah untuk mempermudah proses pengolahan data keuangan, jawaban responden rata-rata 4,5484 dengan nilai minimum 3,00 dan nilai maksimum 5,00. 3. Aplikasi komputer atau sistem informasi pengelolaan keuangan daerah yang ada telah membantu tugas-tugas Bendahara di SKPD, jawaban responden rata- rata 4,3387 dengan nilai minimum 3,00 dan nilai maksimum 5,00. 4. Aplikasi komputer atau sistem informasi pengelolaan keuangan daerah yang ada telah membantu tugas-tugas Pejabat Penatausahaan Keuangan PPK- SKPD, jawaban responden rata-rata 4,1452 dengan nilai minimum 2,00 dan nilai maksimum 5,00. 5. Aplikasi komputer atau sistem informasi pengelolaan keuangan daerah yang ada telah membantu tugas-tugas Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan PPTK, jawaban responden rata-rata 4,1613 dengan nilai minimum 2,00 dan nilai maksimum 5,00. 6. Aplikasi komputer atau sistem informasi pengelolaan keuangan daerah yang ada telah memudahkan SKPD dalam menyusun laporan semesteran dan laporan tahunan, jawaban responden rata-rata 4,3065 dengan nilai minimum 2,00 dan nilai maksimum 5,00.

5.3.3. Variabel Kinerja SKPD

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, diperoleh deskripsi data penelitian atas variabel Kinerja SKPD sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 5.10. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Deskripsi Statistik Variabel Kinerja SKPD Deskripsi N Minimum Maximum Mean Std. Deviation KINERJA-1 62 3,00 5,00 4,1290 0,55763 KINERJA-2 62 3,00 5,00 3,9839 0,58651 KINERJA-3 62 2,00 5,00 3,6129 0,75433 KINERJA-4 62 1,00 5,00 3,5484 0,78254 KINERJA-5 62 1,00 5,00 3,7903 0,87097 Valid N listwise 62 Sumber: Lampiran 4 Dari tabel di atas dapat disimpulkan: 1. Dalam pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan, pimpinan SKPD telah memperhatikan ‘output’ dari penyerapan anggaran, jawaban responden rata- rata 4,1290 dengan nilai minimum 3,00 dan nilai maksimum 5,00. 2. Dalam pelaksanaan kegiatan, kegiatan telah dilaksanakan dengan efektif di mana pelayanan yang diberikan telah tepat sasaran, jawaban responden rata-rata 3,9839 dengan nilai minimum 3,00 dan nilai maksimum 5,00. 3. Dalam pelaksanaan kegiatan, kegiatan telah dilaksanakan dengan efisien di mana biaya yang dikeluarkan lebih rendah dari hasil yang dicapai, jawaban responden rata-rata 3,6129 dengan nilai minimum 2,00 dan nilai maksimum 5,00. 4. Dalam pelaksanaan kegiatan, mutu pelayanan yang diberikan telah meningkat sejalan dengan penurunan biaya yang dikeluarkan, jawaban responden rata- rata 3,5484 dengan nilai minimum 1,00 dan nilai maksimum 5,00. 5. Dalam pelaksanaan kegiatan, biaya yang dikeluarkan lebih ekonomis dengan tetap mempertahankan kualitas yang akan dicapai, jawaban responden rata- Universitas Sumatera Utara rata 3,7903 dengan nilai minimum 1,00 dan nilai maksimum 5,00. Secara keseluruhan, ketiga variabel penelitian yang diteliti di atas menunjukkan hasil deskripsi statistik sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11. Deskripsi Statistik Seluruh Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kinerja SKPD 62 2,00 5,00 3,8129 0,71040 ABK 62 1,50 5,00 4,0538 0,67259 SIPKD 62 2,33 5,00 4,2312 0,67560 Valid N listwise 62 Sumber: Lampiran 4 Dari Tabel 5.11 di atas diketahui bahwa nilai rata-rata kinerja SKPD sebesar 3,8129, hal ini menunjukkan bahwa kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Simalungun berada di atas rata-rata. Anggaran berbasis kinerja dengan nilai rata-rata sebesar 4,0538 menunjukkan bahwa penerapan anggaran berbasis kinerja di setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Simalungun berada di atas rata-rata. Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah dengan nilai rata- rata sebesar 4,2312 menunjukkan bahwa penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah pada setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Simalungun berada di atas rata-rata.

5.4. Pengujian Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Medan

11 164 102

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah dan Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Publik

0 5 12

PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, SISTEM AKUNTANSI KEUANGANDAERAH, DAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Penilaian Kin

0 4 19

PENGARUH ANGGARAN BERBASIS KINERJA, SISTEMAKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN SISTEM Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Penilaian Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (St

0 2 18

PENDAHULUAN Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Penilaian Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi Kasus Pemerintah Daerah Kota Surakarta).

0 2 8

PENGARUH PENGAWASAN, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN PENGELOLAAN Pengaruh Pengawasan, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

0 2 15

PENGARUH PENGAWASAN, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA Pengaruh Pengawasan, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

0 5 16

ANALISIS PENGARUH PEMBERLAKUAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus Di Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung).

0 1 102

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014.

0 0 23

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH

0 3 14