4.6. Model Penelitian
Berdasarkan hipotesis yang diajukan, maka model penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = â0 + â1X1 + â2X2 + e
Di mana: Y = Kinerja SKPD
â0 = konstanta â1, â2 = koefisien regresi
X1 = Anggaran Berbasis Kinerja ABK X2 = Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah SIPKD
e = error term
4.7. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini selain berupa Uji Validitas dan Reliabilitas juga Uji Asumsi Klasik. Masing-masing metode analisis
data tersebut dijelaskan sebagai berikut.
4.7.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dilakukan untuk menilai sejauhmana suatu alat ukur diyakini dapat digunakan untuk mengukur item pertanyaanpernyataan dalam kuesioner. Valid
berarti item-item yang digunakan dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2007. Nilai validitas dapat dilihat pada kolom
Corrected Item-Total Correlation dengan kriteria: jika r-hitung dari r-tabel maka
Universitas Sumatera Utara
skor butir pertanyaanpernyataan kuesioner dinyatakan valid, tetapi sebaliknya jika r- hitung dari r-tabel maka skor butir pertanyaanpernyataan kuesioner dinyatakan
tidak valid. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi
antara hasil pengamatan dengan hasil instrumen pada waktu yang berbeda. Reliabilitas berarti suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur
di dalam mengukur gejala yang sama Umar, 2003. Teknik yang digunakan dalam mengukur reliabilitas item pertanyaanpernyataan dalam kuesioner adalah dengan
menggunakan koefisien cronbach alpha. Item pertanyaanpernyataan dalam kuesioner dinyatakan reliabel jika memiliki nilai koefisien cronbach alpha lebih besar
dari 0,6 Nunnally, 1978.
4.7.2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan persyaratan dalam pengujian statistik parametrik dengan teknik analisis regresi linier berganda. Dengan pengujian ini dapat dilihat
apakah koefisien statistik yang diperoleh benar-benar merupakan penduga parameter yang dapat dipertanggungjawabkan. Uji asumsi klasik ini dapat berupa uji normalitas,
uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. 4.7.2.1. Uji normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji kenormalan data dan dideteksi dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik atau dapat juga
dengan melihat histogram dari residualnya. Pengujian normalitas data dilakukan dengan melihat grafik penyebaran data dan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan kriteria:
Universitas Sumatera Utara
1. Jika nilai signifikansi atau probabilitasnya dari 0,05 maka distribusi data adalah
normal. 2.
Jika nilai signifikansi atau probabilitasnya dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.
4.7.2.2. Uji multikolinieritas Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah ditemukan atau tidak
korelasi diantara variabel-variabel bebasvariabel independen. Untuk dapat melihat ada tidaknya multikolinieritas dengan melihat angka colinierity statistic yang
ditunjukkan oleh nilai Variance Inflation Factor VIF dan nilai tolerance, dengan kriteria: jika nilai VIF dari 10 dan nilai tolerance dari 0,1 maka variabel bebas
yang ada memilki masalah multikolinieritas Lubis et.al, 2007.
4.7.2.3. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Pengujian dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit pada grafik plot scatter-plot antara
nilai prediksi variabel terkait ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
4.7.3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas baik secara simultan maupun parsial terhadap variabel terikat.
Pengujian secara simultan dilakukan dengan uji F dengan menggunakan á 5, di mana jika F-hitung dari F-tabel maka hipotesis yang diajukan dapat diterima.
Selanjutnya dilakukan pula penilaian terhadap setiap variabel bebas untuk mengetahui variabel bebas apa yang memberikan pengaruh paling signifikan.
Pengujian ini dilakukan dengan uji t atau sering disebut uji parsial. Tingkat pengaruh yang signifikan juga didasarkan pada á 5 dengan ketentuan dimana jika t-hitung
dari t-tabel maka pengaruh yang terjadi signifikan, sebaliknya jika t-hitung dari t- tabel maka pengaruhnya tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan dengan cara menggali persepsi setiap pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Simalungun sehubungan dengan pengaruh
penerapan anggaran berbasis kinerja dan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja SKPD.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui kuesioner dan dilakukan satu tahap, yaitu dengan cara mendistibusikan sebanyak 66 enam puluh
enam kuesioner kepada responden yang merupakan pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Simalungun yaitu sebanyak 66 SKPD, yang terdiri dari 2
Sekretariat, 19 Dinas, 7 Badan, 1 Inspektorat, 2 RSU, 3 Kantor, 1 Satuan dan 31 Kecamatan. Dari 66 enam puluh enam kuesioner yang dibagikan yang kembali
adalah sebanyak 62 enam puluh dua kuesioner dan yang cacat tidak ada. Sehingga kuesioner yang dapat digunakan dalam menganalisis data hanyalah sebanyak 62
enam puluh dua kuesioner. Deskripsi distribusi kuesioner dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Universitas Sumatera Utara