Reaksi transesterifikasi antara metanol dengan gliserida dapat dilakukan dengan dua cara, yakni:
1. Metanolisis trigliserida dengan katalis asam yang memerlukan pemanasan. Reaksi ini dapat berjalan walaupun trigliserida tersebut mengandung air dan
asam lemak bebas lebih besar dari 2,5. 2. Metanolisis trigliserida dengan katalis basa tanpa pemanasan dengan bantuan
pengadukan kecepatan tinggi. Reaksi ini menghendaki gliserida yang bebas air serta kadar asam lemak bebas tidak lebih dari 2,5 Mittlebach dan
Tritthart.,1988.
2.4 Epoksidasi
Alkena dapat dioksidasi menjadi anekaragam produk, bergabung pada reagensia yang digunakan. Reaksi yang melibatkan oksidasi ikatan rangkap karbon-karbon dapat
dikelompokkan menjadi dua gugus umum : 1. Oksidasi ikatan pi tanpa memutuskan ikatan sigma
2. Oksidasi ikatan pi yang memutuskan ikatan sigma. Produk oksidasi tanpa pemutusan ikatan sigma ialah suatu epoksida atau 1,2-
diol.Reagensia yang paling popular dipakai untuk mengubah alkena menjadi suatu 1,2-diol adalah larutan kalium permanganat dalam air basa dan dingin meskipun
biasanya reagensia ini memberikan rendemen yang rendah. Osmium tetraoksida OsO
4
diikuti reduksi dengan reagensia seperti Na
2
SO
3
atau NaHSO
3
menghasilkan diol dengan rendemen yang lebih baik, tetapi penggunaan terbatas karena mahal dan
bersifat racun Fessenden,R.J.,1997.
Epoksidasi dari minyak nabati merupakan hal yang penting dan sangat berguna terutama dalam hal sebagai stabilisator dan plastisasi bahan polimer. Berdasarkan
pada kereaktifan yang tinggi dari cincin oksiran, epoksida juga dapat dipakai untuk berbagai jenis bahan kimia yaitu alkohol, glikol, alkanolamin, senyawa karbonil,
senyawa olefin, dan polimer seperti poliester, poliuretan.
Universitas Sumatera Utara
R C O
OH +
H
2
O
2
R C O
O OH + H
2
O
R C O
O OH +
C H
C H
H C
H C
O +
R C O
OH
H
+
Peroksida Peracid
Epoksida Olefin
C OH
C OH
Asam karboksilat
Peracid
H C
H C
O
Epoksida
H
2
O
Adapun contoh reaksi epoksidasi terhadap senyawa alkena dan menghasilkan senyawa diol adalah sebagai berikut:
Ada empat teknik yang dapat digunakan untuk menghasilkan epoksida dari molekul olefin:
1. Epoksida dengan asam perkarboksilat yang sering digunakan dalam industri dan dapat dipercepat dengan bantuan katalis atau enzim
2. Epoksida dengan peroksida organik dan anorganik, termasuk epoksidasi alkali dengan hydrogen peroksida nitril dan epoksida yang dikatalisis logam transisi.
3. Epoksida dengan halohidrin, menggunakan asam hipohalogen HOX dengan garamnya sebagai reagen, dan epoksida olefin dengan defisiensi elektron
ikatan rangkap. 4. Epoksida dengan menggunakan molekul oksigen, untuk minyak nabati jarang
digunakan karena dapat menyebabkan degadrasi dari minyak menjadi senyawa yang lebih kecil seperti aldehid dan keton atau asam dikarboksilat berantai
pendek sehingga oksidasi dengan O
2
2.5 Surfaktan