Mengurangi Risiko Bencana Alam Gempa Bumi
a. Sangat Baik 1
2,8 b. Baik
10 28,6
c. Kurang Baik 19
54,3 d. Tidak Baik
5 14,3
e. Sangat Tidak Baik 0,0
Jumlah 35
100,0
4.8. Analisis Bivariat Uji Chi Square
Untuk mengidentifikasi hubungan variabel predisposisi dan variabel pendukung dengan partisipasi tokoh masyarakat dalam pengurangan risiko bencana
alam gempa bumi dapat dilihat sebagai berikut :
4.8.1. Hubungan Faktor Predisposisi dengan Partisipasi Tokoh Masyarakat dalam Mengurangi Risiko Bencana Alam Gempa Bumi
Berdasarkan hasil analisis statistik Chi Square diketahui bahwa:
a. Terdapat hubungan pengetahuan responden dengan partisipasi tokoh masyarakat
dalam mengurangi risiko bencana alam gempa bumi p=0,0260,05. b.
Terdapat hubungan sikap dengan partisipasi tokoh masyarakat dalam mengurangi risiko bencana alam gempa bumi p=0,0320,05.
Tabel 4.50.
Hubungan Faktor Predisposisi dengan Partisipasi Tokoh Masyarakat dalam Mengurangi Risiko Bencana Alam Gempa Bumi
Pengetahuan Partisipasi Tokoh Masyarakat
p
Universitas Sumatera Utara
Tidak Baik Kurang Baik
Baik n
n n
Tidak Tahu 0,0
3 13,6
0,0 Kurang Tahu
5 100,0
10 45,5
1 12,5
Tahu 0,0
9 40,9
6 75,0
Sangat Tahu 0,0
0,0 1
12,5 0.026
Partisipasi Tokoh masyarakat Tidak Baik
Kurang Baik Baik
p Sikap
n n
n
Sangat Tidak Setuju 2
40.0 2
9.1 0.0
Tidak Setuju 1
20,0 1
4,5 0,0
Kurang Setuju 2
40,0 11
50,0 1
12,5 Setuju
0,0 8
36,4 6
75,0 Sangat Setuju
0.0 0.0
1 12,5
0.032
4.8.2. Hubungan Faktor Pendukung dengan Partisipasi Tokoh Masyarakat
dalam Mengurangi Risiko Bencana Alam Gempa Bumi
Berdasarkan hasil analisis statistik Chi Square diketahui bahwa:
a. Terdapat hubungan sumber daya manusia dengan partisipasi tokoh
masyarakat dalam mengurangi risiko bencana alam gempa bumi p=0,0470,05.
b. Terdapat hubungan sarana dan prasarana dengan partisipasi tokoh masyarakat
dalam mengurangi risiko bencana alam gempa bumi p=0,0000,05. c.
Terdapat hubungan variabel kemudahan mengakses dengan partisipasi tokoh masyarakat dalam mengurangi risiko bencana alam gempa bumi
p=0,0010,05.
Tabel 4.51.
Hubungan Faktor Pendukung dengan Partisipasi Tokoh Masyarakat dalam Mengurangi Risiko Bencana Alam Gempa Bumi
Partisipasi Tokoh Masyarakat Sumber Daya Manusia
Tidak Baik Kurang Baik
Baik p
Universitas Sumatera Utara
n n
n
Tidak Mendukung 2
40,2 1
4,5 0,0
Kurang Mendukung 1
20,0 12
54,5 2
25,0 Mendukung
2 40,2
9 40,9
5 62,5
Sangat Mendukung 0.0
0.0 1
12,5 0.047
Partisipasi Tokoh Masyarakat Tidak Baik
Kurang Baik Baik
p Sarana dan Prasarana
n n
n
Sangat Tidak Mendukung 4
80.0 1
4,5 0.0
Tidak Mendukung 0,0
3 13,6
1 12,5
Kurang Mendukung 1
20,0 12
54,5 0,0
Mendukung 0,0
6 27,3
4 50,0
Sangat Mendukung 0,0
0,0 3
37,5 0.000
Partisipasi Tokoh Masyarakat Tidak Baik
Kurang Baik Baik
p Kemudahan Mengakses
n n
n
Sangat Tidak Mudah 0,0
3 13,6
0,0 Tidak Mudah
5 100,0
9 40,9
1 12,5
Mudah 0,0
10 45,5
3 37,5
Sangat Mudah 0,0
0,0 4
50,0 0.001
4.9. Analisis Multivariat
Untuk menganalisis pengaruh faktor predisposisi pengetahuan dan sikap dan faktor pendukung sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta kemudahan
mengakses terhadap partisipasi tokoh masyarakat dalam mengurangi risiko bencana alam gempa bumi di Desa Lhoknga Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar
menggunakan uji regresi ganda multiple regression. Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi
klasik untuk memastikan bahwa alat uji regreri berganda dapat digunakan atau tidak. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan: a data berdistribusi normal, b memenuhi
asumsi multikolonieritas, c terbebas dari asumsi heteroskedastisitas, dan d tidak
Universitas Sumatera Utara
terjadi autokorelasi lampiran-3. Setelah melalui uji asumsi klasik maka dilakukan uji regreri berganda, dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.52. Hasil Uji Multivariat Regresi Ganda
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error
Beta t
Sig. Constant
6.254 2.519
2.483 .019
Pengetahuan .497
.145 .319
3.432 .002
Sikap .254
.117 .241
2.172 .038
Sumber Daya Manusia .266
.129 .182
2.056 .049
Sarana dan Prasarana .256
.107 .264
2.391 .024
1
Kemudahan Mengakses .310
.132 .238
2.355 .026
a. Dependent Variable: Partisipasi Tokoh Masyarakat
Berdasarkan Tabel 4.52. di atas hasil uji regresi ganda diperoleh variabel yang
berpengaruh terhadap partisipasi tokoh masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana alam gempa bumi adalah variabel pengetahuan, sikap, sumberdaya manusia,
sarana dan prasarana, serta kemudahan mengakses p0,05. Berdasarkan nilai koefisien regresi B masing-masing variabel diatas dapat
dibuat model persamaan regresi sebagai berikut: Y =
α + β
I
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ β
5
X
5
Dari keseluruhan variabel tersebut yang paling berpengaruh terhadap partisipasi tokoh masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana alam gempa
bumi adalah variabel pengetahuan dengan nilai koefisien B 0,497. Y= 6. 254 + 0.497X
1
+ 0.254X
2
+ 0.266X
3
+ 0.256X
4
+ 0.310X
5
Universitas Sumatera Utara
Secara keseluruhan model dapat memprediksi besarnya pengaruh variabel independen yaitu faktor predisposisi pengetahuan dan sikap dan faktor pendukung
sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta kemudahan mengakses terhadap partisipasi tokoh masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana alam gempa
bumi sebesar 82,5 R Square, sedangkan 17,5 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Faktor Predisposisi terhadap Partisipasi Tokoh Masyarakat dalam Pengurangan Risiko Bencana Alam Gempa Bumi
Berdasarkan hasil uji statistik regresi berganda, diketahui faktor predisposisi pengetahuan dan sikap berpengaruh terhadap partisipasi tokoh masyarakat dalam
upaya pengurangan risiko bencana alam gempa bumi di Desa Lhoknga, Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar.
5.1.1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Partisipasi Tokoh Masyarakat dalam
Pengurangan Risiko Bencana Alam Gempa Bumi
Hasil uji multivariate dengan uji statistik regresi berganda menunjukkan variabel pengetahuan berpengaruh p0,05 terhadap partisipasi tokoh masyarakat
dalam upaya pengurangan risiko bencana alam gempa bumi. Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa pengetahuan tokoh masyarakat tentang bencana
alam gempa bumi akan mendukung partispasinya dalam melakukan upaya pengurangan risiko bencana alam gempa bumi.
Secara umum dapat dikatakan bahwa tokoh masyarakat di Desa Lhoknga belum mengetahui secara mendalam penyebab terjadinya gempa bumi. Mungkin
karena selama ini informasi tentang pengetahuan ini memang masih sangat terbatas, bahkan untuk mereka yang berpendidikan lebih tinggi sekalipun. Gempa bumi dapat
terjadi sewaktu-waktu bahkan pada saat manusia masih tidur dan saat ini belum ada alat yang dapat mengetahui secara pasti kapan gempa bumi akan tersebut. Oleh sebab
Universitas Sumatera Utara