dosis 100 mgkg bb, glibenklamid 1 mgkg bb, tidak berbeda nyata. Namun pemberian ekstrak etanol bunga rosela dosis 50 mgkg bb tidak berbeda nyata dengan
suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb. Artinya, pada menit ke-120 ekstrak etanol bunga rosela dengan dosis 100 mgkg bb, glibenklamid 1 mgkg bb, memiliki potensi yang
tidak berbeda dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus.
4.6 Penurunan kadar gula darah tikus pada menit ke-150
Penurunan kadar gula darah tikus dengan pemberian suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb, suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 50 mgkg bb, suspensi
ekstrak etanol bunga rosela dosis 100 mgkg bb dan suspensi glibenklamid dosis 1 mgkg bb pada menit ke-150 dapat dilihat pada Gambar 4.8.
Tabel 4.14. Penurunan kadar gula darah tikus pada menit Ke-150 No
Perlakuan KGD tikus
mgdl ΔAKD
mgdl
30’ 150’
1 2
3 4
Suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb Suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 50 mgkg
Suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis100 mgkg Suspensi Glibenklamid dosis 1 mg kg bb
204,6 150,66 200,17 165,00
205,66 107,50 197,67 102,67
53,94 35,17
98,16 95,00
Universitas Sumatera Utara
Keterangan A: Suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb B: Suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 50 mgkg bb
C: Suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 100 mgkg bb D: Suspensi Glibenklammid dosis 1 mgkg bb
Gambar 4.6. Grafik penurunan KGD pada menit ke-150 Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa penurunan KGD pada pemberian
ekstrak etanol bunga rosela dosis 100 mgkg bb memberikan efek penurunan kadar gula darah paling besar dibandingkan dengan suspensi glibenklamid dosis 1 mgkg bb
dan suspensi CMC 0,5 dosis 1bb.
Tabel 4.15. Hasil perhitungan ANAVA terhadap KGD pada menit ke- 150
Menit ke-150 Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 8449.125
3 2816.375
12.430 .000
Within Groups 4531.500
20 226.575
Total 12980.625
23
53,94 35,17
98,16 95
20 40
60 80
100 120
A B
C D
Penurunan Kadar gula darah menit ke-150
Universitas Sumatera Utara
Menurut analisis statistik diperoleh signifikansi 0,000 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Untuk mengetahui perbedaan yang
bermakna antar perlakuan maka dilakukan uji beda rata-rata duncan. Hasil uji beda rata-rata duncan terhadap kadar gula darah tikus pada menit ke-150 dapat dilihat pada
data Tabel 4.16.
Tabel 4. 16. Hasil perhitungan uji beda rata-rata Duncan terhadap KGD tikus pada menit ke-150
Menit ke-150
Duncan
a
Perlakuan N
Subset for alpha = 0.05
1 2
Suspensi Glibenklamid dosis 1 mgkg bb 6
102.67 Suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 100mgkgbb
6 108.50
Supensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 50 mgkg bb 6
113.67 Suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb
6 150.67
Sig. .245
1.000 Hasil analisis uji beda nyata rata-rata Duncan menunjukkan bahwa penurunan
KGD pada tikus pada menit ke-150 dengan pemberian glibenklamid 1 mgkg bb, ekstrak etanol bunga rosela dengan dosis 50 mgkg bb dan ekstrak etanol bunga
rosela dengan dosis 100 mgkg bb tidak berbeda nyata. Namun berbeda nyata dengan suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb. Artinya, pada menit ke-150 glibenklamid 1 mgkg
bb, ekstrak etanol bunga rosela dengan dosis 50 mgkg bb, dan ektrak etanol bunga rosela dengan dosis 100 mgkg bb memiliki potensi yang tidak berbeda dalam
menurunkan kadar gula darah pada tikus putih jantan.
Universitas Sumatera Utara
4.7 Penurunan kadar gula darah tikus pada menit ke-180