Penurunan kadar gula darah tikus pada menit ke-120

Duncan a Perlakuan N Subset for alpha = 0.05 1 2 3 Suspensi Glibenklamid dosis 1 bb 6 146.67 Suspensi ekstrak etanol bunga rosela 100 mgkg bb 6 164.67 Suspensi ekstrak etanol bunga rosela 50 mgkg bb 6 177.50 177.50 Suspensi CMC 0,5 dosis 1 mgkg bb 6 188.17 Sig. 1.000 .141 .217 Hasil analisis uji beda nyata rata-rata Duncan menunjukkan bahwa penurunan KGD pada tikus pada menit ke-90 dengan pemberian ekstrak bunga rosela dengan dosis 50 mgkg bb, ekstrak bunga rosela 100 mgkg bb tidak berbeda nyata. Artinya, pada menit ke-90 ekstrak bunga rosela dengan dosis 50 mgkg bb memiliki potensi yang tidak berbeda dengan ekstrak bunga rosela 100 mgkg bb dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus. Pada menit ke-90 pemberian ekstrak etanol bunga rosela dosis 50 mgkg bb tidak berbeda nyata dengan suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb. Menurut analisis statistik, pada menit ke-90 ekstrak etanol dengan dosis 100 mgkg bb memiliki potensi yang lebih dibandingkan dengan ekstrak etanol rosela dosis 50 mg kg bb.

4.5 Penurunan kadar gula darah tikus pada menit ke-120

Penurunan kadar gula darah tikus dengan pemberian suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb, suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 50 mgkg bb, suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 100 mgkg bb dan suspensi glibenklamid dosis 1 mgkg bb pada menit ke-120 dapat dilihat pada Gambar 4.7. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. Penurunan kadar gula darah tikus pada menit Ke-120 No Perlakuan KGD tikus mgdl ΔAKGD mgdl 30’ 120’ 1 2 3 4 Suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb Suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 50 mgkg bb Suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 100 mgkg bb Suspensi Glibenklamid dosis 1 mg kg bb 204,6 177,66 200,17 165,00 205,66 124,00 197,67 124,83 26,94 35,17 81,66 72,84 Keterangan A: Suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb B: Suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 50 mgkg bb C: Suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 100 mgkg bb D: Suspensi Glibenklammid dosis 1 mgkg bb. Gambar 4.5. Grafik penurunan KGD pada menit ke-120. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa penurunan KGD pada pemberian ekstrak etanol bunga rosela dosis 100 mgkg bb memberikan efek penurunan kadar gula darah paling besar dibandingkan dengan suspensi glibenklamid dosis 1 mgkg 26,94 35,17 81,66 72,83 10 20 30 40 50 60 70 80 90 A B C D Penurunan Kadar Gula Darah Menit Ke-120 Universitas Sumatera Utara bb, ekstrak etanol bunga rosela dosis 50 mgkg bb dan suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb. Tabel 4.12. Hasil perhitungan ANAVA terhadap KGD pada menit ke- 120 Menit ke-120 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 13508.125 3 4502.708 13.207 .000 Within Groups 6818.833 20 340.942 Total 20326.958 23 Menurut analisis statistik diperoleh signifikansi 0,000 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Untuk mengetahui perbedaan yang bermakna antar perlakuan maka dilakukan uji beda rata-rata duncan. Hasil uji beda rata-rata duncan terhadap kadar gula darah tikus pada menit ke-120 dapat dilihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.13. Hasil perhitungan uji beda rata-rata Duncan terhadap KGD tikus pada menit ke-120 Menit ke-120 Duncan a perlakuan N Subset for alpha = 0.05 1 2 Suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 100 mgkg bb 6 124.00 Suspensi glibenklamid dosis 1 mgkg bb 6 125.50 Suspensi ekstrak etanol bunga rosela dosis 50 mgkg bb 6 165.00 Suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb 6 177.67 Sig. .890 .249 Hasil analisis uji beda nyata rata-rata Duncan menunjukkan bahwa penurunan KGD pada tikus pada menit ke-120 dengan pemberian ekstrak etanol rosela dengan Universitas Sumatera Utara dosis 100 mgkg bb, glibenklamid 1 mgkg bb, tidak berbeda nyata. Namun pemberian ekstrak etanol bunga rosela dosis 50 mgkg bb tidak berbeda nyata dengan suspensi CMC 0,5 dosis 1 bb. Artinya, pada menit ke-120 ekstrak etanol bunga rosela dengan dosis 100 mgkg bb, glibenklamid 1 mgkg bb, memiliki potensi yang tidak berbeda dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus.

4.6 Penurunan kadar gula darah tikus pada menit ke-150

Dokumen yang terkait

Uji Efek Ekstrak Etanol Majakani (Quercus infectoria G. Olivier) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Yang Diinduksi Aloksan

0 52 100

Efek Antidiabetes dari Ekstrak Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L) terhadap Mencit yang Diinduksi Streptozotocin

7 63 129

Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

5 51 113

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Stapylococcus aureus

7 97 50

Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih

0 39 69

Pengaruh pemberian ekstrak kelopak bunga rosela (hibiscus sabdariffa l) terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih (rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan

1 6 80

Efek Ekstrak Etanol Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) terhadap Kadar Kolesterol LDL Tikus Wistar Jantan yang Diberi Pakan Tinggi Lemak.

0 0 19

EKSTRAKSI CALYX ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) DAN UJI EFEKNYA TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH TIKUS PUTIH JANTAN.

0 3 6

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL BIJI MAHONI TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH TIKUS PUTIH

1 0 69

Pengaruh ekstrak kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa varietas sabdariffa race rubber) terhadap penurunan kadar asam urat darah tikus putih jantan galur wistar hiperurisemia - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 14