Pengertian Pengetahuan Gambaran Karakteristik Responden Ibu

E. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari informasi yang didapat seseorang, terhadap pengindraannya pada objek tertentu. Pengindraan ini terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penghidu, perasa, dan peraba. Tindakan seseorang sangat dipengaruhi oleh pengetahuan orang tersebut Notoatmodjo, 2013

2. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo 2013 pengetahuan dapat dibagi tingkatannya dalam enam tingkatan sebagai berikut : a. Tahu know. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali suatu materi yang telah dipelajari atau rangsangan yang pernah diterima hal ini sering disebut dengan recall atau mengingat kembali. Tingkat pengetahuan ini merupakan tingkat pengetahuan terendah. b. Memahami comprehension. Memahami merupakan tingkatan pengetahuan dimana seseorang sudah dapat menginterpretasikan atau menjelaskan materi atau rangsangan yang pernah diterimanya. c. Aplikasi Application. Aplikasi dapat diartikan sebagai penggunaaan atau pemakaian materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. d. Analisis Analysis. Analisis adalah tingkatan pengetahuan dimana individu dapat menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen – komponen, walaupun masish di dalam struktur yang sama, atau masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis synthetic. Sintesis merupakan kemampuan menghubungkan bagian – bagian yang telah dipelajari sebelumnya ke bentuk keseluruhan hal baru. Dengan kata lain sinstesis artinya dapat memformulasikan informasi atau materi yang pernah di dapat. f. Evaluasi evaluation. Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap materi atau objek. Justifikasi tersebut dapat didasrkan pada kriteria yang ditentukan sendiri oleh individu atau menggunakan standar yang telah ada.

F. Kerangka Teori

Bagan 2.1 Kerangka Teori Sumber : Finkelhor, 2000; Wong, 2012; Notoadmodjo, 2012; Cruise, 2013; Chomaria, 2014; Indriati, 2014 diolah kembali Keterangan : = Adanya hubungan sebab akibat Karakteristik orang tua : Peran sebagai orang tua Usia Status pernikahan Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Pengetahuan Orang tua tentang kekerasan seksual pada anak usia prasekolah 39

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Landasan teori yang telah dibuat pada bab sebelumnya menjadi dasar dalam pembentukan kerangka konsep. Kerangka konsep ini mencakup variabel yang akan diteliti. Variabel karakteristik orang tua sebagai variabel independen yang mempengaruhi sedangkan variabel pengetahuan orang tua tentang kekerasan seksual pada anak prasekolah 3 – 5 tahun merupakan variabel dependen atau variabel yang dipengaruhi. Bagan berikut menjelaskan secara singkat konsep penelitian.

B. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sehubungan dengan kerangka teori diatas sebagai berikut: 1. Ada hubungan antara peran sebagai orang tua dengan pengetahuan orang tua tentang kekerasan seksual pada anak prasekolah di Kelurahan Grogol Selatan. 2. Ada hubungan antara usia dengan pengetahuan orang tua tentang kekerasan seksual pada anak prasekolah di Kelurahan Grogol Selatan. 3. Ada hubungan antara pendidikan orang tua dengan pengetahuan orang tua tentang kekerasan seksual pada anak prasekolah di Kelurahan Grogol Selatan. 4. Ada hubungan antara status pernikahan orang tua dengan pengetahuan orang tua tentang kekerasan seksual pada anak prasekolah di Kelurahan Grogol Selatan. 5. Ada hubungan antara status pekerjaan orang tua dengan pengetahuan orang tua tentang kekerasan seksual pada anak prasekolah di Kelurah Grogol Selatan. 6. Ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan pengetahuan orang tua tentang kekerasan seksual pada anak prasekolah di Kelurahan Grogol Selatan.

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Pengukuran Karakteristik Orang Tua Peran orang tua, Usia, Status penikahan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan Data demografi berupa kuisoner a. Peran orang tua: Ayah dan ibu b. Usia Hurlock, 2005 : 1. Masa Dewasa Dini, usia 18 - 40 tahun 2. Masa Dewasa Madya, usia 41 - 60 tahun 3. Masa Lanjut 4. Usia, usia 61 tahun c. Status pernikahan : Menikah dan bercerai d. Pendidikan UU No. 20 Th.2003 : 1. Sekolah Dasar Kuesioner a. Peran orang tua : 1 = Ayah 2 = Ibu b. 1 = Dewasa Dini 2 = Dewasa Madya 3 = Lanjut Usia c. 1 = Menikah 2 = Bercerai d. 0 = Tidak sekolah 1 = SD 2 = SMP 3 = SMA Nominal Ordinal Nominal Ordinal 2. Pendidikan menengah pertama 3. Pendidikan menengah atas 4. Pendidikan tinggi e. Status pekerjaan: Bekerja dan Tidak bekerja f. PendapatanUMP DKI Jakarta : Rp. 2,441,301 per bulan 4 = PT e. 1 = Bekerja 2 = Tidak Bekerja f. Pendapatan: Rp. 2,441,301 per bulan = Baik 1 Rp. 2,441,301 per bulan = Kurang 2 Nominal Ordinal Pengetahuan Pengetahuan orang tua tentang kekerasan seksual pada anak prasekolah 3 – 5 tahun : pengertian, jenis, tanda dan gejala,pelaku, korban, dan cara pencegahan. Kuisioner 1 = Pengetahuan baik ≥ Mean 22,72 2 = Pengetahuan kurang Mean 22,72 Ordinal 43

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana menyeluruh peneliti untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan penelitian dan untuk menguji hipotesis penelitian Polit dan Beck, 2006. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan analitik metode penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang didesain untuk menguji hubungan di antara dua atau lebih variabel dalam sebuah kelompok. Selain itu penelitian ini juga berguna untuk melihat arah dari hubungan positif atau negatif serta kekuatan hubungan variabel penelitian Dharma, 2011; Swardjana, 2012. Variabel independen dari penelitian ini adalah karakteristik orang tua sedangkan variabel dependen adalah pengetahuan orang tua tentang kekerasan seksual pada anak prasekolah. Sehingga peneliti ingin melihat hubungan serta arah dari dua variabel tersebut.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Grogol Selatan, Kebayoran Lama. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan mulai tanggal 1 mei sampai 7 mei 2015.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini subjek memiliki karakter atau spesifikasi tertentu yang sesuai dengan arah penelitian yang ditetapkan oleh peneliti Wood dan Kerr, 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua dari anak prasekolah usia 3 - 5 tahun. Jumlah anak prasekolah di Kelurahan grogol selatan sebanyak 874 orang yang tersebar pada 10 RW. Data Kantor Kelurahan Grogol Selatan, 2014. Tabel 4.1. Jumlah Anak Prasekolah di Kelurahan Grogol selatan 2. Sampel Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling yaitu pengambilan sampel pada cluster yang ada. Dimana No. RW Jumlah Anak Prasekolah RW. 01 78 orang RW. 02 89 orang RW. 03 96 orang RW. 04 99 orang RW. 05 120 orang RW. 06 87 orang RW. 07 78 orang RW. 08 77 orang RW. 09 81 0rang RW.10 69 orang Total 874 individu didalam kelompok bersifat heterogen tetapi antar kelompok tidak memiliki perbedaan. Budiarto, 2008; Dharma, 2011. Langkah pertama adalah dengan megurutkan jumlah anak prasekolah 3 - 5 tahun di Kelurahan Grogol selatan berdasarkan domisili di dalam RW. Setelah itu secara sistematis di pilih salah satu cluster atau RW dengan hasil studi pendahuluan yang menyatakan pengetahuan orang tua tentang kekerasan seksual pada anak prasekolah masih kurang . Hal ini ini juga didukung dengan jumlah anak prasekolah terbanyak sehingga dapat mewakili dan merepresentasikan seluruh populasi orang tua anak prasekolah di Kelurahan Grogol Selatan. Maka dipilih RW.05 sebagai sampel dalam penelitian ini, dengan jumlah sampel 120 orang, berikut sebaran jumlah sampel di RW.05 Kelurahan Grogol Selatan: Tabel 4.2. Jumlah Sampel di RW.05 Kelurahan Grogol selatan RT Jumlah Anak Prasekolah RT. 01 23 orang RT. 02 12 orang RT. 03 8 orang RT. 04 13 orang RT. 05 22 orang RT. 06 21 orang RT. 07 12 orang RT. 08 14 orang Total 120

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran Widoyoko, 2013. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah kuesioner yang mengacu pada teori yang sesuai dengan dasar penelitian. Skala yang digunakan dalam kuesioner untuk variabel pengetahuan adalah Skala Guttman. Dimana skala ini berupa sederet pernyataan tentang objek yang sesuai dengan penelitian secara berurutan. Skala pengukuran dengan tipe ini akan didapatkan jawaban yang tegas dan konsisten “benar” atau “salah” Notoadmojo, 2012; Widoyoko, 2013 Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua bagian yaitu : a. Karakteristik Responden 1. Peran sebagai orang tua, untuk mengetahui hubungan responden dengan anak. Pertanyaan nomor 1 pada kuesioner bagian A ini dinilai dengan menggunakan skala nominal 1=ayah dan 2=ibu 2. Usia, pertanyaan mengenai usia responden dikelompokkan kedalam 3 kategori menurut Hurlock 2005 yaitu 1=masa dewasa dini 18 – 40 tahun, 2=masa dewasa madya 41 – 60 tahun, 3=masa lanjut usia 61 tahun 3. Pendidikan,pertanyaan ini terkait tingkat pendidikan terakhir responden. Pendidikan diklasifikasikan menjadi 0=Tidak Sekolah, 1= Sekolah Dasar SD, 2= Sekolah Menengah Pertama SMP, 3=Sekolah Menengah Atas SMA, dan 4=Perguruan Tinggi PT. 4. Status Pernikahan, pertanyaan mengenai status pernikahan dengan skala 1=Menikah, 2=Bercerai. Hal ini untuk mengetahui bagaimana status pernikahan responden di dalam kelurga. 5. Status pekerjaan, pertanyaan mengenai status pekerjaan terkait dengan apakah responden bekerja atau tidak. Penilainnya dengan 1=Bekerja, 2=Tidak bekerja 6. Pendapatan, pertanyaan ini bertujuan untuk mengukur status ekonomi responden melalui pendapatan perbulannya. Bedasarkan UMP DKI. Jakarta sebesar Rp. 2.441.301 maka penilainnya dengan 1=Tinggi, jika penda patan perbulan responden ≥ Rp. 2.441.301 dan 2=Rendah, jika pendapatan perbulan responden Rp. 2.441.301 b. Pengetahuan Bagian kedua kuesioner untuk menilai tingkat pengetahuan responden tentang kekerasan seksual pada anak prasekolah dengan jumlah pernyataan sebanyak 31 pernyataan sebagai berikut: 1. Pengertian kekerasan seksual pada anak prasekolah. Pernyataan tentang pengertian kekerasan seksual pada anak praseolah terdapat pada nomor P1, P10, P16. 2. Jenis kekerasan seksual pada anak prasekolah. Pernyataan mengenai hal tersebut terdapat pada pernyataan nomor P5, P11, P23, P24, P31. 3. Pelaku kekerasan seksual pada anak prasekolah. Pernyataan mengenai pelaku kekrasan seksual pada anak prasekolah terdiri dari 5 pernyataan yaitu pada nomor P2, P6, P12, P18, P25. 4. Korban kekerasan seksual. Pernyataan ini pada kuesioner terdiri dari 3 pernyataan yaitu pada nomor P7, P13, P19,. 5. Tanda dan gejala kekerasan seksual pada anak prasekolah. Pernyataan ini ada kuesinoer terdapat pada nomor P3, P8, P14, P20, P21, P26. 6. Pencegahan kekerasan seksual pada anak prasekolah. Pernyataan ini pada kuesioner terdiri dari 8 pernyataan yaitu pada nomor P4, P9, P15, P22, P27, P28, P29, P30. Penilaian menggunakan skala Guttman dengan skor 0=Salah dan 1=Benar untuk pernyataan nomor P1, P2, P3, P4, P5, P6, P8, P9, P10, P14, P15, P16, P17, P20, P21, P22, P23, P24, P25, P26, P27, P28, P29, P30, P31. Sedangkan untuk P7, P11, P12, P13, P18, P19 penilaian 0=Benar dan 1=Salah. Jumlah skor teringgi 31 dan jumlah skor terendah adalah 0. Uji normalitas terhadap data skoring pengetahuan menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov menghasilkan nilai p = 0,092. Nlai p 0,05 membuktikan bahwa data tersebut memilik distribusi normal. Oleh karena itu pengkategorian pengetahuan menggunakan mean bukan median, dimana nilai mean adalah 22,72. Responden dikatakan memiliki pengetahuan kurang apabila memiliki skor total 22,72 dan dikatakan memiliki pengetahuan baik apabila skor total ≥ 22,72.

E. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

1. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diteliti dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2006. a. Content Validity Content validity merupakan jenis uji validitas instumen yang paling jelas, dan penting untuk dilakukan, untuk mengetahui apakah isi dari instrumen penelitian telah sesuai dengan apa yang memang seharusnya di ukur dalam penelitian. Content validity didasarkan pada penilaian intuitif oleh para ahli di bidangnya, dalam hal ini ahli di bidang keperawatan anak. Content validity ini sangat berhubungan dengan penentuan penulisan, kejelasan konten, dan kesesuaian konten Brink, 2008 . Peneliti menyusun serangkaian pernyataan berdasarkan landasan teori, dalam bentuk kisi – kisi kuesioner untuk selanjutnya dilakukan uji validitas instrumen penelitian berupa Content validy. Content validity ini di lakukan kepada tiga orang dosen mata ajar keperawatan anak Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini dikarenakan menggunakan lebih dari dua ahli dalam uji validitas akan menurunkan tingkat kesalahan standard error pada kuesioner Corkins, 2009 Setelah peneliti melakukan content validity pada ketiga dosen tersebut maka diperoleh hasil instumen penelitian terdapat beberapa pernyataan di dalam kuesioner yang perlu diperbaiki redaksionalnya dan beberapa pernyataan perlu dianulir sehingga didapatkan hasil 31 pernyataan pada kuesioner penelitian yang telah sesuai dengan kaidah penulisan, ketepatan konten, dan kesesuaian konten dengan isi penelitian. 2. Uji Reliabiliitas Reliabilitas artinya dapat dipercaya. Suatu instrumen dikatakan dapat dipercaya reliable jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg konsisten apabila dilakukan pengukuran berulang kali. Teknik pengujian reliabilitas intrumen pada penelitian ini menggunakan teknik Kuder-Richardson KR-20 . Dalam metode ini tidak mensyaratkan pernyataan dalam instrumen harus sama tingkat kesulitannya. Selain itu metode ini hanya memerlukan tiga buah buah informasi yaitu: jumlah item pernyataan kuesioner, rata-rata Mean, dan standar deviasi SD. Metode ini sering digunakan untuk alat ukur dengan skala dikotomi 2 pilihan jawaban. Sehingga dapat dikatakan metode ini paling sesuai untuk mengukur reliabilitas instrumen dengan skala Guttman Dharma, 2011; Simamora, 2005. Rumus KR-20 yaitu : Keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen V t = varians skor total k = banyaknya butir pertanyaan p = proporsi subyek yang mendapat skor 1 q = proporsi subyek yang mendapat skor 0 Uji reliabilitas instrumen dilakukan kepada 30 orang responden yang berdomisili di RW.4 Kelurahan Grogol Selatan yang memiliki kesamaan karakteristik dengan reponden penelitian. Nilai reliabilitas KR- 20 dikatakan baik apabila nilai α ≥ 0,6. Dalam hasil reliabilitas yang penulis lakukan didapatkan hasil perhitungan sebesar 0,61 maka instrumen penelitian ini dikatakan reliabil Budiharto,2008

F. Langkah

– Langkah Pengumpulan Data 1. Peneliti menyerahkan surat permohonan ijin penelitian kepada Kepala Kelurahan Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 2. Ijin penelitian disetujui oleh Kepala Kelurahan, peneliti diberikan surat pengantar penelitian untuk diajukan ke masing-masing Ketua RT. 3. Ijin penelitian disetujui oleh Kepala RT, peneliti terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen pada 30 orang tua yang memiliki anak usia prasekolah di daerah tersebut. 4. Instrumen dinyatakan valid dan reliabel, peneliti menyeleksi calon responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. 5. Menggunakan teknik cluster sampling, peneliti menentukan calon responden sebanyak 120. 6. Calon responden yang sesuai dengan kriteria penelitian, dilakukan informed consent terlebih dahula. Responden yang bersedia menjadi responden, mereka dapat membaca lembar persetujuan kemudian menandatanganinya. 7. Responden selanjutnya diberikan penjelasan mengenai isi dan cara pengisian kuisioner serta responden dianjurkan bertanya apabila ada pertanyaan ataupun pernyataan yang kurang jelas. 8. Waktu pengisian kuisioner selama kurang lebih 30 menit untuk masing-masing respoden. 9. Responden diharapkan menjawab seluruh pertanyaan di dalam kuisioner, setelah selesai lembar kuisoner dikembalikan kepada peneliti. 10. Peneliti melakukan pendidikan kesehatan mengenai kekerasan seksual anak prasekolah kepada responden. 11. Kuisioner yang telah diisi selanjutnya diolah dan dianalisa oleh peneliti.

G. Pengolahan Data

Proses pengolahan data penelitian adalah mengubah data menjadi informasi. Dalam proses pegolahan data terdapat langkah – langkah sebagai berikut Hidayat, 2012: 1. Editing Peneliti melakukan pemeriksaan kembali akan kebenaran data yaitu dengan memeriksa terlebih dahulu kuesioner yang diserahkan oleh responden. 2. Coding Peneliti melakukan pengkodean berupa angka numerik pada data yang sesuai dengan kategori yang telah peneliti tetapkan. Pengkodeaan ini sangat penting terutama karena pengolahan data yang peneliti lakukan menggunakan software statistik komputer. 3. Entri Data Peneliti melakukan data entri yaitu memasukkan data penelitian yang selanjutnya peneliti tampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. 4. Melakukan Teknik Analisis Data Analisa data yang peneliti lakukan dalam penelitian ini menggunakan analaisa statistik chi-square untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian.

H. Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan program komputer yang meliputi : a. Analisa univariat Analisa univariat menjelaskan atau mendeskripsikan secara sederhana data demografi berupa karakteristik orang tua dalam penelitian ini. Karakteristik orang tua berupa peran sebagai orang tua, usia, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan disajikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi Budiharto, 2008. b. Analisa Bivariat Analisa bivariat ini diperlukan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini. Berupa karakteristik orang tua dan pengetahuan orang tua tentang kekerasan seksual pada anaka usia prasekolah 3 – 5 tahun. Teknik analisa yang dilakukan adalah dengan menggunakan uji chi-kuadrat X 2 . Uji ini dilakukan untuk mengestimasi atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau menganalisa hasil obeservasi untuk mengetahui, apakah terdapat hubungan antar variabel dalam penelitian. Perhitungan dikatakan bermakna atau memiliki hubungan apabila P value ≤ 0,05 Hidayat, 2011; Machfoedz, 2008. Analisa kekuatan hubungan antara dua variabel menggunakan odds ratio OR. Nilai OR berkisar antar 0 dan ∞. Apabila kategori baris dan kategori kolom saling bebas, maka nilai OR adalah 1. Apabila nilai OR1, berarti individu – individu pada baris pertama lebih besar kemungkinannya bernilai kategori kolom 1 dari pada individu – invidu baris kedua. Sedangkan apabila nilai OR1, berarti individu – individu pada baris pertama lebih kecil kemungkinannya bernilai kategori kolom 1 dari pada individu – individu pada baris kedua Saefuddin, 2008.

I. Etika Penelitian

1. Informed Consent Peneliti melakukan informed consent sebelum pengambilan data diambil. Inform consent yang peneliti lakukan yaitu secara tertulis maupun tidak tertulis dengan memberi tahukan tujuan dan dampak penelitian ini pada responden. Hal ini penting untuk dilakukan agar tidak ada keterpaksaan dalam penelitian ini. 2. Anonimity Tanpa Nama Anonimity, artinya tidak perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data kuesioner. Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar kuesioner tersebut. Hal ini bertujuan untuk menjaga privasi responden. 3. Kerahasiaan Confidentially Peneliti menjamin kerahasiaan dari responden. Sehingga informasi yang diperoleh dari responden hanya berupa kelompok data tersusun yang peneliti paparkan dalam hasil penelitian. 56

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Grogol Selatan yang berada di Kecamatan Kebayoran Lama DKI. Jakarta. Luas wilayah 2,85Km 2 terdiri dari 5,042 keluarga, 114 RT dan 10 RW. Adapun batas wilayah Kelurahan Grogol Selatan adalah sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Gunung Kecamatan Kebayoran Baru,sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, sebelah timur berbatasan dengan Kali Pesanggrahan Kelurahan Ulujami, dan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Suka Bumi Selatan Kelurahan Grogol Selatan dipimpin oleh seorang Kepala Kelurahan atau yang lebih dikenal sebagai Pak Lurah. Kelurahan Grogol Selatan berada dibawah naungan Puskesmas Grogol Selatan dan memiliki 16 posyandu yang tersebar di setiap RW. Selain itu Kelurahan Grogol Selatan merupakan desa siaga di mana penduduknya memiliki kesiapan sumber daya untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan dibawah pengawasan Puskesmas Grogol Selatan Kantor Kelurahan Grogol Selatan, 2015.

B. Analisa Univariat

1. Gambaran Karakteristik Responden

Karakterisik responden di Kelurahan Grogol Selatan dalam penelitian ini terdiri dari peran sebagai orang tua, usia, pendidikan, status pekerjaan, status pernikahan dan pendapatan. Responden dalam penelitian ini merupakan orang tua yang memiliki anak usia prasekolah 3 – 5 tahun yang berdomisili di Rw 5 Kelurahan Grogol Selatan. Keseluruhan jumlah responden adalah 120 orang. Data karakteristik responden disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Data secara jelas disajikan sebagai berikut:

a. Peran Sebagai Orang Tua

Dari tabel dibawah ini dapat dilihat bahwa mayoritas responden merupakan ibu sebanyak 69 orang 57,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa partisipasi ibu dalam penelitian lebih tinggi. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Peran Sebagai Orang Tua di Kelurahan Grogol Selatan Tahun 2015 No. Status Responden Jumlah Persentase 1. Ayah 51 42,5

2. Ibu

69 57,5 Total 120 100,0

b. Usia

Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 18 – 40 tahun masa dewasa dini sebanyak 88 orang 73,3. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas orang tua anak prasekolah di Kelurahan Grogol Selatan berasal dari kelompok usia dewasa dini. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di Kelurahan Grogol Selatan Tahun 2015 No. Usia Jumlah Persentase 1. 2. Dewasa dini Dewasa madya 88 32 73,3 26,7 Total 120 100,0

c. Pendidikan

Pendidikan terkahir responden bervariasi dilihat dari sebarannya. Pendidikan terakhir responden mayoritas berasal dari kelompok Pendidikan Dasar Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yaitu sebesar 54,2 dimana masih terdapat jumlah yang cukup besar responden dengan pendidikan terakhir sekolah dasar yaitu sebesar 20. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Kelurahan Grogol Selatan Tahun 2015 No. Pendidikan Jumlah Persentase 1. 2. 3. 4. Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas Perguruan Tinggi 24 41 32 23 20,0 34,2 26,7 19,2 Total 120 100,0

d. Status Pekerjaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden merupakan orang tua yang bekerja yaitu sebanyak 89 orang 74,2. Selain itu juga ditemui jumlah ibu bekerja cukup tinggi yaitu sebanyak 39 orang dari 69 ibu. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan di Kelurahan Grogol Selatan Tahun 2015 No. Status Pekerjaan Ayah Ibu Jumlah Persentase 1. 2. Bekerja Tidak Bekerja 50 1 39 30 89 31 74,2 35,8 Total 51 69 120 100,0

e. Status Pernikahan

Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berstatus menikah sebanyak 108 orang 90, namun terdapat sebanyak 12 orang 10 responden dengan status pernikahan bercerai. Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pernikahan di Kelurahan Grogol Selatan Tahun 2015 No. Status Pernikahan Jumlah Persentase 1. 2. Menikah Bercerai 108 12 90 10 Total 120 100,0

f. Pendapatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pendapatan yang rendah yaitu sebesar 65,8 atau 80 orang dari 120 reponden. Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan di Kelurahan Grogol Selatan Tahun 2015 No. Pendapatan Jumlah Persentase 1. 2. Tinggi Rendah 40 80 34,2 65,8 Total 120 100,0

2. Pengetahuan Tentang Kekerasan Seksual Pada Anak Prasekolah

Dokumen yang terkait

Pengaruh pengawasan orang tua terhadap pendidikan akhlak anak di MTs Sa'adatuddarain Mapang Jakarta selatan: studi kasus di MtS Sa'adtudarain Mampang Jakarta Selatan

0 15 84

Gambaran Persepsi Ibu terhadap Obesitas Pada Anak Usia Prasekolah di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan Tahun 2015

3 20 95

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENCEGAHAN TBC DENGAN KEJADIAN TBC BERULANG PADA ANAK Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Pencegahan Tbc Dengan Kejadian Tbc Berulang Pada Anak Usia Prasekolah Di Puskesmas Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Pencegahan Tbc Dengan Kejadian Tbc Berulang Pada Anak Usia Prasekolah Di Puskesmas Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 2 5

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENCEGAHAN TBC DENGAN KEJADIAN TBC BERULANG PADA ANAK PRASEKOLAH Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Pencegahan Tbc Dengan Kejadian Tbc Berulang Pada Anak Usia Prasekolah Di Puskesmas Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 1 13

GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DI KELURAHAN KEBON JAYANTI KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG.

0 0 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 4-5 TAHUN

0 0 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN VERBAL PADA ANAK

0 1 7

HUBUNGAN STIMULASI OLEH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3 - 5 TAHUN)

0 2 7

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA SAAT HOSPITALISASI DENGAN LAMA RAWAT PADA ORANG TUA ANAK USIA TODDLER DI RSKA EMPAT LIMA PATANG PULUHAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA SAAT HOSPITALISASI DENGAN LAMA RAWAT PADA ORANG TUA ANAK USIA TOD

0 0 15