Pengetahuan Tentang Kekerasan Seksual Pada Anak Prasekolah

f. Pendapatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pendapatan yang rendah yaitu sebesar 65,8 atau 80 orang dari 120 reponden. Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan di Kelurahan Grogol Selatan Tahun 2015 No. Pendapatan Jumlah Persentase 1. 2. Tinggi Rendah 40 80 34,2 65,8 Total 120 100,0

2. Pengetahuan Tentang Kekerasan Seksual Pada Anak Prasekolah

a. Tingkat Pengetahuan Responden

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa mayoritas reponden memiliki pengetahuan yang kurang tentang kekerasan seksual pada anak prasekolah yaitu sebesar 66 orang atau 55. Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Kekerasan Seksual Pada Anak Prasekolah di Kelurahan Grogol Selatan Tahun 2015 No. Status Pernikahan Jumlah Persentase 1. 2. Pengetahuan Kurang Pengetahuan Baik 66 54 55,0 45,0 Total 120 100,0

b. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden

Jawaban responden terhadap setiap item pertanyaan pada lembar kuesioner disajikan pada tabel berikut ini: Tabel. 5.8 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Kuesioner Pengetahuan No. Pertanyaan Salah n Benar n

1. Pengertian

P1. Kekerasan seksual pada anak adalah interaksi antara anak dan orang dewasa, kemudian anak digunakan untuk merangsang keinginan seksual. P10. Kekerasan seksual pada anak adalah sengaja mempertontonkan hubungan suami istri di depan anak P16. Kekerasan seksual pada anak adalah mengajak anak melihat materi pornografi dalam bentuk tulisan, gambar, video atau secara langsung 3730,8 3125,8 5344,2 8369,2 8974,2 6755,8 2. Jenis Kekerasan Seksual pada Anak P5. Seseorang memotret anak saat telanjang sebagai pemenuhan hasrat seksualnya merupakan kekerasan seksual non-fisik P11. Orang dewasa sengaja memperlihatkan alat kelaminnya didepan anak merupakan kekerasan seksual secara fisik P17. Memasukkan jari pada alat kelamin anak merupakan kekerasan seksual secara fisik P23. Memasukkan benda pada anus anak merupakan kekerasan seksual secara fisik P24. Menyebutkan kata – kata kotor atau vulgar kepada anak adalah jenis kekerasan seksual non-fisik P31. Memberikan ciuman vulgar pada alat kelamin anak merupakan kekerasan seksual secara fisik 6352,5 4638,3 3529,2 32,5 3025 119,2 5747,5 746,7 8570,8 11787,5 9075 10990,8 3 Pelaku Kekerasan Seksual pada Anak P2. Seseorang yang melakukan kekerasan seksual pada anak disebut pedofilia 6352,5 5747,5 P6. Pedofilia atau pelaku kekerasan seksual pada anak tidak memiliki ciri atau tanda yang pasti P12. Semua pelaku kekerasan seksual pada anak adalah orang yang tidak dikenal anak P18. Anggota keluarga sendiri Ayah Paman Kakak Kakek tidak mungkin menjadi pelaku kekerasan seksual P25. Guru, pelatih, atau tetangga dapat menjadi pelaku kekerasan seksual pada anak 7764,2 2520,8 2520,8 4739,2 4335,8 9579,25 9579,25 7360,8 4. Korban Kekerasan Seksual P7. Anak laki – laki tidak mungkin menjadi korban kekerasan seksual pada anak P13. Anak usia prasekolah tidak mungkin menjadi korban kekerasan seksual P19. Anak dengan cacat fisik tidak beresiko menjadi korban kekerasan seksual 1613,3 65,0 7663,3 10486,7 11495,0 4436,7 5 Tanda dan Gejala Korban Kekerasan Seksual P3. Sakit saat buang air kecil merupakan salah satu tanda dan gejala fisik korban kekerasan seksual pada anak P8. Terdapat memar pada alat kelamin anak, dapat dicurigai sebagai tanda dan gejala fisik korban kekerasan seksual P14. Anak sering berperilaku ganjil seperti mempraktekkan orang sedang berciuman merupakan tanda psikologis korban kekerasan seksual P20. Alat kelamin anak mengeluarkan nanah merupakan salah satu tanda dan gejala fisik korban kekerasan seksual P21. Anak sering memegangi alat kelaminnya tidak perlu dicuriga sebagai tanda psikologis korban kekerasan seksual P26. Anak tiba-tiba takut masuk ke kamar mandi merupakan salah satu tanda psikologis korban kekerasan seksual 4940,8 97,5 6856,7 1815 4537,5 6352,5 7159,2 11192,5 5243,3 10285 7562,5 5747,5 6. Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak P4. Orang tua perlu mengetahui tanda dan gejala kekerasan seksual pada anak 2117,5 9982,5 P9. Orang tua perlu melaporkan kecurigaan tindak kekerasan seksual yang ditemui pada anak P15 Bahasan mengenai seksualitas dan organ reproduksi perlu dipaparkan orang tua kepada anak P22. Penting untuk mengajarkan cara berpakaian yang sopan pada anak sebagai upaya pencegahan kekerasan seksual P27. Perlu untuk mengajarkan anak keterampilan perlindungan diri dari tindak kekerasan seksual P28. Tidak menyebut alat kelamin anak dengan sebutan lain seperti “burung” atau “apem P29. Penting untuk mengajarkan pada anak bahwa tidak boleh merahasiakan hal – hal buruk pada orang tua P.30. Penting untuk mengjarkan anak berkata TIDAK untuk hal – hal yang tidak pantas dilakukan padanya 4940,8 6957,5 86,7 6352,5 6957,5 108,3 3630,0 7159,2 5142,5 11293,3 5747,5 5142,5 11091,7 8470,0 Tabel diatas menunjukkan bahwa pada pengertian kekerasan seksual pada anak, mayoritas respoden telah menjawab dengan benar. Pada pertanyaan no.11 mengenai jenis kekerasan seksual pada anak terdapat 52,5 responden menjawab benar, bahwa seseorang memotret anak saat telanjang untuk pemenuhan hasrat seksualnya, merupakan kekerasan seksual non-fisik. Sedangkan untuk pernyataaan lainnya mengenai jenis kekerasan seksual pada anak mayoritas reponden telah menjawab dengan tepat. Pada pernyataan mengenai pelaku kekerasan seksual pada anak sebanyak 52,2 responden menjawab salah pernyataan no.2, bahwa pedofilia merupakan pelaku kekerasan seksual pada anak. Selain itu sebanyak 64,2 responden juga menjawab salah pernyataan no.6 bahwa pedofilia atau pelaku kekerasan seksual pada anak tidak memiliki ciri atau tanda yang pasti. Sedangkan untuk pernyataan lainnya mengenai pelaku kekerasan seksual pada anak rata – rata responden telah menjawab dengan tepat. Selanjutnya pada domain korban kekerasan seksual pada anak di pernyataan no.19, bahwa anak dengan cacat fisik tidak mungkin menjadi korban kekerasan seksual, sebanyak 63,3 responden menjawab benar. Namun untuk pernyataan lainnya di domain ini responden telah menjawab dengan tepat. Pada tanda dan gejala korban kekerasan seksual pada anak sebanyak 56,7 menjawab salah pada pernyataan no.14 bahwa anak sering berperilaku ganjil seperti mempraktekkan orang sedang berciuman merupakan tanda psikologis korban kekerasan seksual, selain itu pada pernyataan no.26 bahwa anak tiba-tiba takut masuk ke kamar mandi merupakan salah satu tanda psikologis korban kekerasan seksual sebanyak 52,5 responden masih menjawab dengan tidak tepat. Namun pada pernyataan no.8 bahwa memar pada alat kelamin anak dapat dicurigai sebagai tanda dan gejala fisik korban kekerasan seksual pada anak sebanyak 92,5 responden telah menjawab dengan tepat. Pada domain pencegahan kekerasan seksual pada anak, hanya sebanyak 42,5 responden yang menjawab dengan tepat pernyataan no.15, bahwa bahasan mengenai seksualitas dan organ reproduksi perlu dipaparkan orang tua kepada anak. Selain itu pada pernyataan no.27 bahwa perlu untuk mengajarkan anak keterampilan perlindungan diri dari tindak kekerasan seksual sebanyak 52,5 menjawab dengan salah. Senada dengan itu pernyataan no.28 bahwa tidak menyebut alat kelamin anak dengan sebutan lain seperti “burung” atau “apem sebanyak 52,5 responden menjawab tidak tepat.

C. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square X 2 untuk mengetahui apakah ada hubungan antara karakteristik orang tua peran sebagai orang tua, usia, pendidikan, status pekerjaan, status pernikahan dan pendapatan perbulan dengan pengetahuan orang tua tentang kekerasan seksual pada anak prasekolah di kelurahan Grogol Selatan. Hasil analisis data diperoleh sebagai berikut:

1. Hubungan antara peran sebagai orang dengan pengetahuan orang tua

Dokumen yang terkait

Pengaruh pengawasan orang tua terhadap pendidikan akhlak anak di MTs Sa'adatuddarain Mapang Jakarta selatan: studi kasus di MtS Sa'adtudarain Mampang Jakarta Selatan

0 15 84

Gambaran Persepsi Ibu terhadap Obesitas Pada Anak Usia Prasekolah di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan Tahun 2015

3 20 95

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENCEGAHAN TBC DENGAN KEJADIAN TBC BERULANG PADA ANAK Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Pencegahan Tbc Dengan Kejadian Tbc Berulang Pada Anak Usia Prasekolah Di Puskesmas Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Pencegahan Tbc Dengan Kejadian Tbc Berulang Pada Anak Usia Prasekolah Di Puskesmas Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 2 5

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENCEGAHAN TBC DENGAN KEJADIAN TBC BERULANG PADA ANAK PRASEKOLAH Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Pencegahan Tbc Dengan Kejadian Tbc Berulang Pada Anak Usia Prasekolah Di Puskesmas Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 1 13

GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DI KELURAHAN KEBON JAYANTI KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG.

0 0 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 4-5 TAHUN

0 0 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN VERBAL PADA ANAK

0 1 7

HUBUNGAN STIMULASI OLEH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3 - 5 TAHUN)

0 2 7

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA SAAT HOSPITALISASI DENGAN LAMA RAWAT PADA ORANG TUA ANAK USIA TODDLER DI RSKA EMPAT LIMA PATANG PULUHAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA SAAT HOSPITALISASI DENGAN LAMA RAWAT PADA ORANG TUA ANAK USIA TOD

0 0 15