BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Intellectual Capital
1. Definisi Intellectual Capital
Sampai saat ini, definisi modal intelektual seringkali dimaknai berbeda-beda. Sebagai sebuah konsep, modal intelektual merujuk kepada modal-modal tidak
berwujud intangible assets yang mana terkait dengan pengetahuan manusia atau teknologi yang digunakan.
Menurut Sawarjuwono dan Kadir intellectual capital dapat didefinisikan sebagai jumlah dari apa yang dihasilkan oleh tiga elemen utama organisasi human
capital, structural capital, customer capital yang berkaitan dengan pengetahuan teknologi yang dapat memberi nilai lebih bagi perusahaan keunggulan bersaing
organisasi.
1
Lalu menurut Williams intellectual capital adalah proses penciptaan nilai melalui pengetahuan dan informasi yang diaplikasikan pada pekerjaan.
Dan menurut Sveiby intellectual capital adalah bagian dari neraca keuangan yang tidak terlihat yang dapat diidentifikasikan melalui kompetensi individual,
struktur internal, dan struktur eksternal.
2
Sedangkan Society of Management Accountants Canada mendefinisikan modal intelektual sebagai item perusahaan
1
Tjiptohadi Sawarjuwono dan Agustine Prihatin Kadir, “Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan Sebuah Library Research”, Jurnal Akuntansi Keuangan, Vol. 5 No. 1
Mei 2003, h. 38.
2
Damar Asih Dwi Rachmawati, “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Return On Asset ROA Perbankan”, Jurnal Nomina, Vol. 1 No. 1 2012, h. 36.
17
yang akan menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang bagi perusahaan.
3
Sehingga dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa intellectual capital adalah jumlah dari apa yang dihasilkan dari tiga elemen utama organisasi human
capital, structural capital, customer capital yang mana hal-hal tersebut berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi yang bisa memberikan nilai lebih bagi
perusahaan dan juga keunggulan bersaing yang mencakup pengetahuan,
pengalaman, ketrampilan, reputasi, dan juga kemampuan teknologi. Berikut tiga komponen bentuk intellectual capital
4
: a.
Human Capital modal manusia Human capital merupakan lifeblood dalam modal intelektual.
Di sinilah sumber inovasi dan improvement, namun merupakan komponen yang sulit untuk diukur. Human capital juga merupakan
tempat bersumbernya pengetahuan yang sangat berguna, ketrampilan, dan kompetensi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Human
capital mencerminkan kemampuan kolekif perusahaan untuk
menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut. Human
capital akan meningkat, jika perusahaan mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya. Brinker memberikan
3
Sri Iswati, “Memprediksi Kinerja Keuangan dengan Modal Intelektual pada Perusahaan Perbankan Terbuka di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga 2006, h.
162
4
Tjiptohadi Sawarjuwono dan Agustine Prihatin Kadir, “Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan Sebuah Library Research”, Jurnal Akuntansi Keuangan, Vol. 5 No. 1
Mei 2003, h. 38.
beberapa karateristik dasar yang dapat diukur dari modal ini yaitu training programs, credential, experience, competence, recruitment,
mentoring, learning programs, individual potential, dan personality. Human capital antara lain terdiri dari: know-how, pendidikan,
pengetahuan, dan kompetensi yang berhubungan dengan pekerjaan, kualifikasi kejuruan, semangat kewirausahaan, kemampuan reaktif,
inovatif, proaktif, dan kemampuan merubah. b.
Structural Capital atau Organizational Capital modal organisasi Structural capital merupakan kemampuan organisasi atau
perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan
kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan, misalnya; sistem operasional perusahaan, proses
manufakturing, budaya organisasi, filosofi manajemen, dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan. Seorang
individu dapat memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, tetapi jika organisasi memiliki sistem dan prosedur yang buruk maka
intellectual capital tidak dapat mencapai kinerja secara optimal dan potensi yang ada tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
c. Relational Capital atau Customer Capital modal pelanggan
Elemen ini merupakan komponen modal intelektual yang memberikan nilai secara nyata. Relational capital merupakan