dipinjamkan bank merupakan penghasilan bagi hasil dari mitra kerja yang memperoleh pembiayaan dari bank tersebut earning asset.
Hal ini diperkuat dengan laporan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada tahun 2012 yaitu pertumbuhan pembiayaan yoy pada
bank-bank umum syariah tercatat sebesar 34,2, melambat dibandingkan tahun 2011 sebesar 50,2. Berikut grafik perkembangan pembiayaan.
Grafik 4.1 Perkembangan Pembiayaan
Sumber : Laporan Perkembangan Perbankan Syariah 2012
d. Pengaruh intellectual capital, kualitas penerapan good corporate
governance, dan struktur modal terhadap kinerja keuangan perbankan syariah
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu intellectual capital, kualitas penerapan good corporate
governance, dan struktur modal secara simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan syariah. Hal ini terlihat dari F
hitung
4,753 F
tabel
3,098 dan nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,012. Hal ini menunjukkan bahwa apabila salah satu dari variabel independen
tidak ada maka dapat mengurangi kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan akan menurun jika intellectual capital, kualitas penerapan good corporate
governance, dan struktur modal tidak ada.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumberdaya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kinerja operasional perusahaan. Perusahaan diharuskan untuk mengelola berbagai
sumberdaya-nya secara baik agar tercipta value added bagi perusahaan itu sendiri. Sehingga semakin baik perusahaan dalam mengelola sumberdaya, maka semakin baik
pula output yang dihasilkan. Selain itu, kinerja suatu entitas bisnis maupun manajemen bisnis dewasa ini tidak hanya diukur dari aspek keuangan. Tanggung
jawab keuangan yang ditampakkan dengan ukuran moneter, akuntansi maupun rasio- rasio tertentu juga harus dilengkapi dengan kinerja non-keuangan seperti penerapan
good corporate governance. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda menunjukkan bahwa
variabel intellectual capital berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan syariah. Hal ini dilihat dari tingkat signifikansinya
sebesar 0,04 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Damar Asih 2012 dan Ulum 2008.
2. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda menunjukkan bahwa
variabel kualitas penerapan good corporate governance berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perbankan syariah. Hal ini ditunjukkan
81
melalui nilai koefisien regresi negatif sebesar 1,775. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhaniel 2012.
3. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda menunjukkan bahwa
variabel struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan syariah. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi
variabel ini sebesar 0,137 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riski Agustiningrum 2012 dan Nur
Fadillah 2009.
B. Saran
Penelitian mengenai faktor-faktor keuangan dan non-keuangan yang
mempengaruhi kinerja keuangan di masa mendatang diharapkan dapat
mempertimbangkan saran berikut ini: 1.
Penelitian selanjutnya agar menggunakan jenis perusahaan yang berbeda sebagai pembanding, seperti Unit Usaha Syariah UUS atau Bank
Perkreditan Rakyat Syariah BPRS. 2.
Penelitian selanjutnyadiharapkan untuk menggunakan indikator lain dalam hal pengukuran kinerja keuangan syariah.
3. Penelitian selanjutnya dapat memperluas sampel penelitian dengan
asumsi bahwa industri keuangan syariah akan meningkat di setiap tahunnya.
4. Penelitian selanjutnya dapat memperluas hubungan antara kinerja
keuangan dengan aspek moneter maupun non-moneter lainnya.