Aturan dan Prosedur Mengenai Sistem Kepegawaian

64

4.1.4. Aturan dan Prosedur Mengenai Sistem Kepegawaian

1. Daftar Urut Kepangkatan Daftar urut kepangkatan adalah salah satu bahan untuk melaksanakan pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil PNS berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja. Dalam daftar urut kepangkatan tidak boleh ada 2 dua nama pegawai yang sama nomor urutnya, maka untuk menetapkan nomor urut yang tepat dalam satu daftar urut kepangkatan dapat diurutkan melalui Kepangkatan, Jabatan, Masa Kerja, Latihan Jabatan, dan Pendidikan. 2. Penilaian Pegawai Hasil Penilaian pelaksanaan pekerjaan, dituangkan dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan. Dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan unsur-unsur yang dinilai adalah Kesetiaan, Prestasi Kerja, Tanggung Jawab, Ketaatan, Kejujuran, Kerjasama, Prakarsa, dan Kepemimpinan. Nilai Pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai berikut : a. Amat baik = 91 – 100 b. Baik = 76 – 90 c. Cukup = 61 – 75 d. Sedang = 51 – 60 65 e. Kurang = 50 Ke bawah 3. Mutasi Mutasi Kepegawaian adalah segala perubahan mengenai seseorang Pegawai Negeri Sipil, seperti pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, pemensiunan, perubahan susunan keluarga, dan lain-lain. Aturan mutasi pegawai dilakukan dengan cara promosi dan dapat dilakukan juga untuk menempati unit kerja yang kosong. Untuk dapat memiliki surat keputusan mutasi kerja yaitu dengan mengajukan permohonan ke bagian kepegawaian, untuk mengetahui apakah keputusan mutasi diterima atau ditolak. Lalu pegawai yang mengajukan permohonan tersebut memperoleh surat mutasi dari BKD Badan Kepegawaian Daerah Pusat. Kriteria dari mutasi pegawai yaitu : 1 Pegawai mempunyai golongan yang sesuai dengan jabatan yang akan diisi. 2 Pegawai mempunyai pendidikan yang sesuai dengan jabatan yang akan diisi. 3 Pegawai mempunyai masa kerja yang sesuai dengan jabatan yang akan diisi. 66 4. Pensiun Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap Pegawai Negeri yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada Negara. Aturan pegawai untuk memasuki masa pensiun yaitu pada usia 56 tahun, pensiun awal diajukan ketika usia pegawai 54 tahun dan diberikan MPP Masa Persiapan Pensiun selama 2 tahun. Prosedur untuk mengajukan masa pensiun yaitu: Pemberitahuan kepada pegawai yang bersangkutan dari BKD Badan Kepegawaian Daerah Pusat, lalu diajukan ke BKN Badan Kepegawaian Negara, Taspen dan Badan Asuransi. 5. Kenaikan Pangkat Pemberian kenaikan pangkat pada kotamadya Jakarta Timur dilaksanakan berdasarkan : 1 Sistem kenaikan pangkat regular atau pegawai yang dinaikan pangkatnya tanpa terikat jabatan. 2 Sistem kenaikan pangkat pilihan atau pegawai yang menduduki jabatan. 3 Sistem kenaikan istimewa atau pegawai yang menduduki masa- masa pensiun dan pegawai yang mendapat penghargaan. 67 Syarat-syaratnya antara lain ialah prestasi kerja, disiplin kerja, kesetiaan, pengabdian, pengalaman, jabatan, latihan jabatan dan syarat-syarat obyektif yang dikeluarkan melalui DP3 Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekeraan pegawai yang ditelaah selama 2 dua tahun terakhir. Aturan kerja dalam kenaikan pangkat yaitu : Pegawai mendapat surat pemberitahuan dari Badan Kepegawaian Daerah BKD Pusat lalu ke Kotamadya kemudian ke pegawai yang bersangkutan dan melampirkan berkas seperti : Surat Keputusan terakhir, DP3, dan Kartu Pegawai lalu dikembalikan bagian kepegawaian Kotamadya lalu disampaikan ke BKD Pusat kemudian BKD Pusat mengeluarkan surat keputusan tersebut. 6. Absensi Absensi pegawai dihitung pada masa kerja berlangsung yaitu senin sampai dengan hari jum’at. Jadwal kerja yang diterapkan yaitu : Senin sd Kamis : pkl. 07.30 – pkl. 15.00 Jum’at : pkl. 07.30 – 16.30 Kedisiplinan pegawai yang ada setiap hari senin diadakan APEL. Absensi pegawai juga sangat berpengaruh pada penggajian pegawai. Apabila pegawai terlambat datang jam kerja maka dipotong gaji sebesar Rp. 20.000. 68 7. Penggajian Dalam pemberian penggajian pegawai disesuaikan dengan golongan dan masa kerja pegawai. Daftar Penyesuaian Gaji Pokok PNS Menurut PP No.9 Tahun 2007 Table 4.2. Gaji pokok Gol I II MK GOL 1 GOL II GOL A B C D A B C D 760.000 961.000 1 972.000 2 778.000 3 820.000 854.000 894.000 994.000 1.036.000 1.080.000 1.126.000 4 975.000 5 839.000 874.000 911.000 1.017.000 1.060.000 1.105.000 1.151.000 6 814.000 7 858.000 894.000 932.000 1.040.000 1.084.000 1.130.000 1.178.000 8 832.000 9 878.000 915.000 953.000 1.064.000 1.109.000 1.156.000 1.205.000 10 851.000 11 896.000 936.000 975.000 1.088.000 1.135.000 1.183.000 1.233.000 12 871.000 13 918.000 957.000 998.000 1.113.000 1.161.000 1.210.000 1.261.000 14 891.000 15 939.000 979.000 1.025.000 1.139.000 1.187.000 1.238.000 1.290.000 16 912.000 17 961.000 1.002.000 1.044.000 1.155.000 1.215.000 1.266.000 1.320.000 18 933.000 19 983.000 1.028.000 1.068.000 1.192.000 1.242.000 1.295.000 1.350.000 20 954.000 21 976.000 1.048.000 1.093.000 1.219.000 1.271.000 1.325.000 1.361.000 22 976.000 23 1.029.000 1.072.000 1.118.000 1.247.000 1.300.000 1.355.000 1.413.000 24 998.000 25 1.052.000 1.097.000 1.143.000 1.276.000 1.330.000 1.386.000 1.445.000 26 1.021.000 27 1.077.000 1.122.000 1.170.000 1.305.000 1.361.000 1.418.000 1.478.000 28 - 29 1.335.000 1.392.000 1.451.000 1.512.000 30 31 1.360.000 1.424.000 1.484.000 1.547.000 32 33 1.398.000 1.457.000 1.518.000 1.583.000 69 Tabel 4.3. Gaji pokok Gol III IV GOL III GOL IV MK A B C D A B C D E 1.200.000 1.251.000 1.304.000 1.359.000 1.417.000 1.477.000 1.539.000 1.604.000 1.672.000 1 2 1.228.000 1.280.000 1.334.000 1.390.000 1.449.000 1.510.000 1.574.000 1.641.000 1.711.000 3 4 1.256.000 1.309.000 1.65.000 1.422.000 1.482.000 1.545.000 1.611.000 1.679.000 1.750.000 5 6 1.285.000 1.339.000 1.396.000 1.455.000 1.517.000 1.581.000 1.648.000 1.717.000 1.790.000 7 8 1.314.000 1.370.000 1.428.000 1.488.000 1.551.000 1.617.000 1.685.000 1.751.000 1.831.000 9 10 1.345.000 1.401.000 1.461.000 1.523.000 1.587.000 1.654.000 1.724.000 1.797.000 1.872.000 11 12 1.375.000 1.434.000 1.494.000 1.560.000 1.623.000 1.692.000 1.764.000 1.838.000 1.916.000 13 14 1.407.000 1.467.000 1.529.000 1.593.000 1.661.000 1.731.000 1.804.000 1.881.000 1.960.000 15 16 1.439.000 1.500.000 1.554.000 1.630.000 1.699.000 1.771.000 1.848.000 1.924.000 2.005.000 17 18 1.472.000 1.535.000 1.600.000 1.667.000 1.736.000 1.812.000 1.888.000 1.963.000 2.051.000 19 20 1.506.000 1.570.000 1.635.000 1.706.000 1.778.000 1.853.000 1.932.000 2.013.000 2.099.000 21 22 1.541.000 1.605.000 1.674.000 1.745.000 1.812.000 1.896.000 1.976.000 2.050.000 2.147.000 70 GOL III GOL IV MK Gol A B A B A B 23 24 1.576.000 1.643.000 1.713.000 1.785.000 1.861.000 1.939.000 2.021.000 2.107.000 2.196.000 25 26 1.612.000 1.681.000 1.752.000 1.826.000 1.903.000 1.984.000 2.068.000 2.155.000 2.247.000 27 28 1.650.000 1.715.000 1.792.000 1.868.000 1.947.000 2.029.000 2.115.000 2.205.000 2.298.000 29 30 1.687.000 1.759.000 1.833.000 1.911.000 1.992.000 2.075.000 2.164.000 2.255.000 2.351.000 31 32 1.726.000 1.799.000 1.875.000 1.955.000 2.038.000 2.124.000 2.214.000 2.307.000 2.405.000 Keterangan : MK GOL = Masa Kerja Golongan GOL = Golongan 71

4.1.5. Tugas dan Fungsi 1.