42
7. Simbol decision menunjukkan pengambilan keputusan
yang digunakan untuk suatu seleksi kondisi didalam sistem.
8. Simbol penghubung menunjukkan penghubung ke
halaman yang sama atau halaman lain.
2.3.2. Data Flow Diagram DFD
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan. Dalam buku Prabowo 2006 : 110,
mendefinisikan “Data Flow Diagram adalah salah satu alat analisis dan teknik pemodel terbaik untuk menggambarkan proses dan kebutuhan fungsional dari suatu
sistem”. Untuk mempermudah dalam pembacaan DFD, maka penggambarannya
disusun dalam beberapa tingkatan, yaitu tingkatan dari yang paling tertinggi yang mempengaruhi sistem tersebut, biasanya dikenal dengan nama diagram konteks atau
diagram level 0 yang menggambarkan proses utama sistem, sampai dengan tingkat
yang paling rendah yang tidak dapat diuraikan lagi.
Dalam buku Sutabri 2004:163, Data Flow Diagram memiliki empat
komponen, yaitu : external entityr, proses, data store dan data flow.
43
Tabel 2.2. Komponen DFD Sumber : Sutabri, 2004:163
NO. SYMBOL
URAIAN
1. External entity
Symbol ini digunakan untuk menggambarkan asal atau tujuan data
2.
Proses Symbol ini digunakan untuk proses pengolahan atau
transfor-masi data.
3. Data store
Komponen data store penyimpanan data digunakan untuk menggambarkan data flowyang sudah disimpan
atau diarsipkan.
4. Data flow
Komponen data flow alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan data yang sedang berjalan.
2.3.3. Entity Relationship Diagram ERD
ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD juga merupakan model jaringan yang
menekankan pada struktur dan relationship data. Tujuan ERD untuk menunjukkan obyek data Entity dan relationship yang ada pada obyek tersebut. Langkah-
langkah pembuatan ERD : 1. Tentukan entity yang diperlukan.
2. Tentukan hubungan antara entity. 3. Tentukan cardinality ratio.
4. Tentukan attribut-attribut yang diperlukan dari tiap entity. 5. Tentukan key diantara attribute.
44 Komponen utama ERD adalah :
Tabel 2.3. Komponen ERD
NO. SYMBOL
URAIAN
1.
Entitas Entitas adalah suatu kumpulan obyek atau sesuatu yang
dapat dibedakan atau diidentifikasikan secara unik.
2.
Relationship Relationship merupakan hubungan yang terjadi antar
instance dari satu atau lebih tipe entitas.
3.
Attribute Attribut merupakan sifat atau karakteristik suatu entitas
yang menyediakan penjelasan detail tentang entitas tersebut.
Relationship memiliki beberapa derajat relationship, yaitu jumlah entitas
yang berpartisipasi dalam satu relationship. Ada tiga relationship yang sering digunakan dalam ERD, yakni :
1. Unary
berderajat satu Relationship Relationship Unary
Gambar 2.1. sering juga disebut Relationship Rekursif,
yaitu relationship antara instansi-instansi dari suatu entity.
Gambar 2.1. Unary Relationship
45 2.
Binary berderajat dua Relationship
Relationship Binary Gambar 2.2. adalah suatu relationship yang
menghubungkan dua entity yang berbeda.
Gambar 2.2. Binary Relationship
3. Ternary
berderajat tiga Relationship Relationship Ternary
Gambar 2.3. adalah suatu relationship yang menghubungkan tiga entity yang berbeda satu sama lainnya.
Gambar 2.3. Ternary Relationship
4. N-ary
berderajat banyak Relationship N-ary Relatiomship
adalah suatu relationship yang menghubungkan banyak entity.
46 Hubungan antara entity melalui relationship dikenal dengan istilah
Cardinality Ratio Constraint Kardinalitas Relasi yang menunjukkan
jumlah maksimum entitas yang berinteraksi dengan entitas pada himpunan lain.
Kardinalitas relasi dapat berupa : a
One to One Relationship Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu,
untuk menunjukkan relasi keduanya dengan diwakili angka 1. b
One to Many Relationship Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding
banyak, untuk banyak diwakili dengan huruf M dan untuk satu diwakili angka 1.
c Many to Many Relationship
Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah banyak berbanding banyak, untuk menunjukkan relasi keduanya dengan diwakili angka M.
2.3.4. Normalisasi