5. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter. Dengan aktivitas Bank
Syariah akan mampu menghindari pemanasan ekonomi diakibatkan adanya inflasi, menghindari persaingan yang tidak sehat antara lembaga keuangan.
6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap Bank Non-
Syariah. Dengan meninjau fungsi dan peran Bank Syariah serta tujuan Bank
Syariah, Perbankkan Syariah mempunyai peranan penting dalam pengembangan UKM. Selain tugas Bank Syariah sebagai menejer investasi dari nasabah yang
mempercayakan modalnya pada Bank Syariah, Bank Syariah juga mempunyai tugas untuk memberikan peluang bagi para kaum miskin dalam hal ini nasabah yang
memerlukan dana untuk usaha dengan cara memberikan modal usaha. Sehingga dengan peluang tersebut dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat yang
merupakan salah satu tujuan Bank Syariah.
G. Penghimpunan Dana Bank Syariah
Bank sebagai suatu lembaga keuangan yang salah satu fungsinya adalah menghimpun dana masyarakat, harus memiliki suatu sumber untuk menghimpun
dana sebelum disalurkan kembali ke masyarakat. Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito.
Prinsip operasional yang diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip Wadi’ah dan Mudharabah.
Diagram Penghimpunan dana bank syariah
MODAL TITIPAN
WADI’AH INVESTASI
MUDHARABAH BANK SYARIAH
INVESTASI KHUSUS
MUDHARABAH MUQAYYADAH
Sumber: Adiwarman A. Karim, BANK ISLAM Analisis Fiqih dan Keuangan
Dari diagram di atas, sumber dana yang terhimpun dari masyarakat terdiri dari 4 empat jenis dana, yaitu:
27
4. Dana modal yaitu dana dari pendiri lembaga keuangan tersebut. Islam
mengenal modal sebagai suatu komponen utama dalam usaha, dan hak atas modal dalam Islam diakui sebagai hak individu atau golongan yang berbeda
dengan hak atas modal menurut pandangan kapitalis, dimana modal merupakan hak mutlak individu.
5. Dana titipan masyarakat yang dipercayakan untuk dikelola oleh bank dengan
prinsip wadi’ah. Prinsip wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad dhamanah
yang diterapkan pada produk rekening giro. Yadi’ah dhamanah berbeda dengan wadi’ah amanah. Dalam wadi’ah amanah, pada prinsipnya
harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sedangkan dalam hal
27
Adiwarman A. Karim, BANK ISLAM Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, h. 107-112.
wadi’ah dhamanah , pihak yang dititipi bank bertanggung jawab atas
keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. Karena
wadi’ah yang diterapkan dalam produk giro perbankan ini juga disifati
yad dhamanah , maka implikasi hukumnya sama dengan qardh, dimana
nasabah bertindak sebagai meminjamkan uang, dan bank bertindak sebagai yang dipinjami.
6. Sumber dana yang ketiga adalah dana masyarakat yang diinvestasikan melalui
bank. Dana jenis ini juga sering disebut dengan dana investasi tak terbatas dengan prinsip mudharabah muthlaqah.
7. Sedangkan dana keempat disebut juga dengan dana investasi khusus atau dana
investasi terbatas atau disebut dengan mudharabah muqayyadah.
H. Penyaluran Dana Bank Syariah