2. Kelompok B
UKM yang telah memasuki pasar Internasional. Kelompok UKM ini sudah mengekspor, tetapi atas dasar pesanan luar negeri dan bukan atas upaya pemasaran
yang agresif, berbeda dengan kelompok A, kelompok B tidak Continue. Jumlah mereka sekitar 5-7. Di Indonesia kelompok ini banyak terdapat di Bali dimana para
importir asing yang datang sebagai turis telah melaksanakan order bisnis yang cukup lumayan. Bahkan produk yang diekspornya bukan dari Jawa Tengah dan Jawa
Barat. 3.
Kelompok C UKM yang belum pernah melakukan transaksi luar negeri, tetapi memiliki
potensi yang besar. Jumlahnya sekitar 30 4. Kelompok D
UKM yang memang tidak ada orientasi ke pasar luar negeri. Mayoritas UKM Indonesia berada dikelompok ini dan jumlah mereka sekitar 60 .
D. Kelemahan dan Keunggulan UKM
Dalam perkembangannya di Indonesia, UKM menjumpai banyak hambatan atau kendala yang dihadapi dalam beberapa aspek yang berkaitan langsung
dengan kegiatan usahanya. Adapun hambatan-hambatan tersebut antara lain:
19
1. Keterbatasan Pemasaran
19
Tulus T.H. Tambunan, Usaha Kecil dan Menengah Di Indonesia, Beberapa Isu Penting, Edisi I, Jakarta: Salemba, 2002, h. 73-81.
Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi perkembangan UKM. Salah satu yang terkait dengan masalah pemasaran yang umum
dihadapi oleh UKM adalah tekanan-tekanan persaingan, baik di pasar domestik dari produk-produk serupa buatan Usaha Besar UB maupun di pasar ekspor.
Selain keterbatasan informasi bagi Usaha Kecil dan Menengah mereka juga mengalami kekurangan modal dan SDM dalam melakukan usaha. Di samping
itu juga karena daerah mereka yang relatif terisolir dari pusat-pusat informasi, komunikasi dan transportasi UKM juga mengalami kesulitan untuk memenuhi
standar-standar internasional yang berkaitan dengan produksi dan perdagangan. 2.
Keterbatasan Finansial UKM di Indonesia mengalami dua masalah utama dalam aspek finansial,
yaitu pada mobilisasi modal awal start-up capital dan akses kemodal kerja dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan demi pertumbuhan
output jangka panjang. Hal ini disebabkan lokasi bank terlalu jauh bagi banyak pengusaha yang tinggal di daerah yang relatif terisolir, persyaratan terlalu berat,
urusan administrasi terlalu bertele-tele, dan kurang informasi mengenai skim-skim perkreditan yang ada dan prosedurnya.
3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia
Masalah SDM juga menjadi masalah bagi UKM di Indonesia, terutama dalam aspek enterprenurship, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk,
engineering desaign, quality control , organisasi bisnis, akuntansi, data processing,
teknik pemasaran dan penelitian pasar. Keterbatasan SDM merupakan salah satu ancaman serius bagi UKM Indonesia untuk dapat bersaing baik di pasar domestik
maupun di pasar internasional. 4.
Keterbatasan Bahan Baku Keterbatasan bahan baku menjadi masalah yang crusial bagi pertumbuhan
output atau kelangsungan produksi bagi banyak UKM di Indonesia. 5.
Keterbatasan Teknologi Umumnya UKM di Indonesia masih menggunakan teknologi lama
tradisional dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual, keterbelakangan teknologi tidak hanya membuat total faktor rendah,
productivity dan efesiensi di dalam proses produksi, tetapi juga kwalitas produk yang
dibuat rendah. Keterbatasan teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti keterbatasan
modal investasi, informasi mengenai teknologi atau alat-alat produksi yang baru serta keterbatasan SDM yang dimiliki oleh UKM. Keterbatasan semua faktor tersebut
mengakibatkan kesulitan dalam modal dan pemasaran produk yang dihasilkan. Sedangkan keunggulan yang dimiliki oleh UKM dibanding dengan Usaha
Besar antara lain sebagai berikut: 1.
Inovasi dalam teknologi yang telah dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk.
2. Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil.
3. Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau
penyerapannya terhadap tenaga kerja. 4.
Fleksibelitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibanding dengan perusahaan skala besar yang pada
umumnya birokratis. 5.
Terdapatnya dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.
D. Peranan UKM Terhadap Pembangunan Nasional