Pengaruh Nilai Budaya Terhadap Perawatan Ibu Hamil

Dahniar : Pengaruh Nilai Budaya Masyarakat Terhadap Perawatan Ibu Hamil, Bersalin, Dan Nifas Di Desa Teluk Pulau Kabupaten Rokan Hilir, 2009 USU Repository © 2008

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Nilai Budaya Terhadap Perawatan Ibu Hamil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik dengan uji regresi berganda variabel nilai budaya kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pengetahuan dan sikap berpengaruh yang bermakna terhadap perawatan selama masa hamil p0,05. Hasil ini didukung dari persentase responden ibu hamil yang memiliki kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pengetahuan dan sikap yang baik umumnya melakukan perawatan kehamilan yang baik pula. Demikian juga dengan hasil wawancara mendalam yang dilakukan terhadap ibu hamil yang menjadi informan. Pada dasarnya informan mengetahui tanda-tanda kehamilan seperti adanya perubahan-perubahan rasa mual dan kadang-kadang muntah, badan terasa lemah, nafsu makan berkurang, perut terasa tegang dan tidak datang bulan tidak datang haid. Kebiasaan informan yang negatif adalah apabila dirasakan adanya tanda-tanda hamil maka orang pertama diberitahukan adalah orang-orang pintar yang dipercayai dalam hal ini adalah dukun kampung atau orang-orang yang telah berpengalaman dalam kehamilan, karena kehamilan harus dirahasiakan dan tidak perlu dibicarakan secara terbuka hal ini menghindari gangguan-gangguan dari mahluk jahat yang dapat membayakan kehamilam seperti adanya mahluk lain seperti Cindai, Polong yang bisa membahayakan ibu maupun janin pada masa hamil, bersalin dan nifas. Dahniar : Pengaruh Nilai Budaya Masyarakat Terhadap Perawatan Ibu Hamil, Bersalin, Dan Nifas Di Desa Teluk Pulau Kabupaten Rokan Hilir, 2009 USU Repository © 2008 Pertama kali ibu memeriksakan kehamilannya juga kepada dukun kampung bukan ke bidan desa atau tenaga kesehatan lain karena menurut informan bahwa dukun kampung bisa mengurut bahagian perut untuk menentukan usia kehamilan dan dapat memperbaiki posisi peranakan dan posisi anak dalam kandungan, disamping itu juga dukun kampung lebih berpengalaman dan proaktif, sabar serta memberi kekuatan kepada ibu dan bisa dipanggil kerumah kapan saja apabila dibutuhkan oleh masyarakat Menurut informan dukun kampung akan datang memeriksa dan mendengarkan keluhan-keluhannya serta memberikan perawatan seperti ramuan- ramuan yang berbentuk benda tajam atau runcing yang bersumber dari binatang atau tumbuhan yang dapat dipakai pada pergelangan tangan dan perut serta memberi nasehat-nasehat tentang makanan yang tidak boleh dimakan selama kehamilan berlangsung, seperti daging. ikan yang bersirip yang dapat mengakibatkan ambang nyeri kalau terjadi luka menyebabkan rasa nyeri lebih tinggi terutama dalam menghadapi persalinan nanti. Tidak boleh memakan sayur dan buah-buahan yang banyak mengandung air karena dapat menyebabkan perut mudah gembung masuk angin dan meningkatkan cairan dari kemaluan hal ini kurang baik bagi perempuan. Kebiasaan berpantang terhadap konsumsi makanan di atas dapat menyebabkan anak dalam kandungan kekurangan zat gizi yang dapat menghambat pertumbuhan anak seperti terjadinya Anak Lahir Berat Badan Rendah BBLR serta dapat mengancam kesehatan ibu, seperti terjadinya Anemia dalam kehamilan, pendarahan, pre dan post partum, dan keguguran. Dahniar : Pengaruh Nilai Budaya Masyarakat Terhadap Perawatan Ibu Hamil, Bersalin, Dan Nifas Di Desa Teluk Pulau Kabupaten Rokan Hilir, 2009 USU Repository © 2008 Menurut informan nasehat-nasehat lain yang diberikan oleh dukun kampung bahwa selama hamil suami tidak boleh membunuh binatang atau menyembelih binatang yang akan dimakan karena dapat menyebabkan anak yang akan dilahirkan akan menyerupai binatang yang dibunuh atau binatang yang disembelih. Sedangkan kebiasaan yang positif menurut infroman adalah selama kehamilan tidak diperkenankan pergi tanpa ditemani keluar rumah pada senja hari mandi dengan menggunakan ramuan-ramuan yang menyegarkan tubuh dan merangsang pembuluh darah, tidak melakukan pekerjaan yang berat atau keladang sampai kehamilan cukup kuat yaitu umur kehamilan 6 bulan, serta melakukan pemeriksaan diri kebidan desa atau tenaga kesehatan untuk mendapatkan obat-obat tambah darah atau tambah tenaga dan sekaligus untuk mengetahui apakah anak dalam kandungan benar-benar hidup dengan menggunakan alat untuk mendeteksi bunyi jantung janan dalam kandungan. Mendukung pendapat Koentjaraningrat 1990 bahwa nilai yang terkandung dalam kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia, bermacam- macam kekuatan yang harus dihadapai oleh masyarakat dan anggotanya seperti kekuatan alam maupun kekuatan lain yang tidak selalu memberikan dampak yang baik. Kecuali itu, manusia memerlukan kepuasan baik dibidang spritual maupun material. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dahniar : Pengaruh Nilai Budaya Masyarakat Terhadap Perawatan Ibu Hamil, Bersalin, Dan Nifas Di Desa Teluk Pulau Kabupaten Rokan Hilir, 2009